Mars sedang berada di dapur mengambil perban, betadine dan juga air dingin untuk luka yang bisa di bilang lumayan parah. Kemudian Mars membawa itu semua ke ruang keluarga. Di rumah itu hanya ada Mars dan.. Venus?
Ya, karena orangtua Mars tadi menelfon Mars --sebelum pertengkaran terjadi-- akan berada di Bandung untuk bertemu klien selama seminggu dan Farensa ikut.
Venus pun turun dari kamarnya dan ia melihat Mars yg sedang membasahi tangannya dengan air dingin agar darahnya tidak mengalir terus menerus.
"Mars, mau aku bantu?" Tanya Venus pada Mars dan Mars menatap Venus sekilas kemudian kembali berkutat dengan mengobati dirinya sendiri juga mengabaikan Venus.
Setelah selesai Mars mengobati dirinya sendiri dan tangannya juga sudah di perban ia kembali ke dapur untuk membuang air dingin tersebut juga menaruh betadine dan perban di kotak obat yg berada di dekat dapur.
Venus mengikuti Mars melangkah kemana pun asalkan ia bisa merubah sikap Mars yg sepertinya sudah kembali seperti sebelumnya yaitu dingin dan tak tersentuh (?)
"Mars, aku minta maaf, bukan maksud aku untuk deket sama cowo lain dengan berlebihan, tapi kan Razka dan aku juga baru ketemu setengah hari ini Mars lagipula aku kan dekatnya sama adiknya Razka bukan Razkanya, Mars kamu harus tau aku sayang sama kamu doang ga ada yg lain, lagian kamu--Mars dengerin aku dulu dong" jelas Venus panjang lebar kemudia terhenti karena ia di tinggal Mars keatas.
Kemudian Venus mengikuti langkah kaki Mars yg dua kali lipat lebih cepat daripada Venus, dan Venus hanya bisa berlari kecil sambil berkata-kata untuk menjelaskan namun percuma karena Mars hanya mengacuhkannya, masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Kemudian...
BRAAKK
Pintu kamar Mars tertutup sempurna saat Venus berada di depan pintu kamar Mars dan ingin masuk.
Venus hanya menghela nafas melihat kelakuan Mars yg benar-benar sudah kembali seperti semula.
Mungkin benar ucapan ibunya dulu kepada Venus bahwa seseorang yg sangat dingin bisa saja perlahan menghangat bila ia menemukan sosok penghangatnya, namun jika sosok penghangatnya tiba-tiba sudah berubah sosok dingin itu bisa saja kembali sperti semula.
Ya seperti Venus ini, mungkin memang ini benar-benar Venus dan Mars, dimana sosok dingin itu adalah Mars dan Sosok penghangat itu adalah Venus, Mars adalah seseorang yg dingin tak tersentu tapi semenjak kedatangan Venus Mars sedikit demi sedikit mulai menghangat kan? Namun Venus juga perhana berubah dan Mars kembali seperti semula.
"Mars, dengerin aku dong" panggil Venus dari luar sambil mengetuk pintu kamar Mars berkali-kali tapi tetap saja tidak di buka membuat Venus menghela nafas.
Namun Venus juga tersenyum kecil karena tingkah laku Mars yg sangat lucu tersebut dengan kecemburuannya, cemburu? Ah itu salah satunya yg membuat Venus makin mengembangkan senyumannya.
Cemburu tanda sayang, berarti Mars sayang dengannya, yaa walaupun Venus juga tau bahwa Mars menyayangi Venus tapi mungkin dengan sikap Mars yg seperti ini Venus semakin yakin bahwa Mars benar-benar serius dengannya.
By The Way.. gue sama mars kaya terbalik ya, gue kaya cowo yg biasanya bujuk2 ceweknya dan mars kaya cewek yg ngambek sampai gamau ngomong. Hah lucu juga.
***
Keesokan harinya Venus pun makan di meja makan dengan keadaan sangat hening, Mars yg duduk sangat jauh dari tempat duduk Venus, Venus juga sedari tadi pindah untuk dekat dengan Mars namun lagi-lagi Mars malah pindah juga dan menjauh dari Venus.
"Mars labil deh ah, masalah sepele doang Mars" ucap Venus jengah karena ia tidak tahan untuk berjauhan dengan Mars.
Dan Mars hanya memakann roti selai coklatnya tersebut dengan tenang tanpa memperdulikan ucapan Venus tersebut.
Setelah mereka selesai makan Mars segera keluar dari rumahnya dan mengambil motor kesayangannya. Begitu juga dengan Venus yg sedang menstater motornya namun tidak nyala dan ternyata bensinnya habis.
"Pagi-pagi gini mana ada yg jualan bensin, bisa telat gue kalau beli bensin dulu, jauh lagi dari komplek" gerutu Venus sendiri.
Kemudian terlintas di otak Venus untuk cepat sampai ke sekolah tanpa kesiangan yaitu...
"Mars, bareng ya, motor aku bensinnya habis" ucap Venus sambil mendekat ke arah Mars yg sedang memakai sweaternya.
"Mars" panggil Venus dan Mars pun mengambil selembar uang merah di dompetnya kemudian ia kasih ke Venus membuat Venus mengerenyit heran sambil memandangi uang tersebut.
"Ini apa?" Tanya Venus.
"Uang" jawab Mars, jangan salahkan Mars karena ia menjawab seperti itu, ya karena itu emang uang hanya saja pertanyaan Venus yang ga masuk akal.
"Iya tau tapi buat apa?" Tanya Venus.
"Naik taksi" ucap Mars kemudia ia memakai helm dan menaiki motornya.
"Mars tapi kan--MARS" panggil Venus seraya teriak karena Mars sudah jalan duluan dan meninggalkan Venus yg mengerucutkan bibirnya.
"100rb lumayan, mending naik ojek sepeda biar hemat uang hehe" ucap Venus sendiri.
Venus pun menutup pintu gerbang rumah Mars dan tak sengaja ia melihat bercak darah di dekat gagang gerbang yg yaa lumayan tajam lah.
"Kasian Mars, pasti sakit tuh tangannya, tapi bagi dia mah udah biasa kali ya hhh~" gumam Venus sendiri lagi.
Kemudian Venus mengambil air mineral di tasnya dan menyiram bercak darah tersebut yg membekas untuk menghilangkan darah itu.
Setelah selesai Venus pun pergi ke depan komplek untuk Ojek sepeda karena di komplek Venus memang ada banyak pangkalan transportasu kalau pagi seperti, ojek sepeda, ojek motor, taksi, bajaj, dan becak
Saat Venus sudah sampai Sekolah pun ia pun segera ke kelasnya, dan saat sampai kelas disana masih sepi terkecuali Mars, Venus dan dua orang anak lainnya yg rajin, saat Venus lihat jam di tangannya menunjukan pukul 6:15.
"Pagi amat" ucap Venus dalam hati.
Kemudian Venus pun ke tempat duduknya untuk menaruh tas dan saat Venus ingin ke tempat duduk Mars, Mars pun langsung berdiri dan keluar kelas meninggalkan Venus.
Venus pun mengikuti Mars keluar keras dan berjalan di koridor namun Mars lari membuat Venus tak bisa menyeimbangi langkah kaki Mars yg dua kali lipat lebih besar dari pada Venus.
Venus terengah-engah mengatur nafasnya kemudian ia menarik nafasnya dan...
"MARS KALAU LO KAYA GINI TERUS GUE BAKALAN BENERAN DEKET SAMA RAZKA" teriak Venus menggema di sepanjang koridor membuat langkah Mars terhenti.
😢😢😢
Sorry guys baru update, abisnya banyak banget tugas yg bikin kepala gue hampir aja pecah 😥
Sorry absurd hehe :v
Enjoy For This Chapter!
![](https://img.wattpad.com/cover/75882126-288-k801192.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus Dan Mars
Teen Fiction[Attention : Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD, untuk mengedit ulang adalah sebuah kemalasan saya :v] [COMPLETE] #60 in Teenfiction [6 Februari 2017] "Senyum...