HARRY POTTER MILIK JK. ROWLING
Cerita ini di ambil sekitar tahun 2000, dua tahun setelah perang berakhir. Dalam cerita mengacu pada Harry Potter series kecuali bagian DH epilog dan Fred tidak mati dalam pertempuran Hogwarts. Author sangat suka Fred untuk memasukkannya kedalam cerita.
Author By : BittyBlueEyes
izin terbit 17 Maret 2016
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penerjemah : dragonjun
izin terbit 8 Maret 2016
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Suara 'pop' memecah keheningan malam yang gelap, di ikuti oleh hembusan nafas yang pendek-pendek sesak. Wanita yang muncul dari ketiadaan cepat-cepat melihat sekeliling dan bersyukur karena ternyata dia sendiri, well hampir sendiri. Wanita itu melihat ke bawah ke anak kecil yang ada di lengannya. Matanya yang ketakutan dan rambut coklat emas yang bersinar dibawah sinar rembulan di dekapnya lebih erat. Hanya untuk berhenti sebentar menggendong dan mendekapnya di dadanya sebelum dia kembali berlari.
"Mummy?" anak laki-laki itu berbisik tak yakin.
"Shh..." ibunya membisikkan diatas kepalanya, nafasnya menjadi kabut dalam udara malam yang dingin. Tanah disekitar mereka sangat gelap dan sunyi namun dapat terdengar suara burung hantu dikejauhan. Wanita itu tak mengurangi langkahnya, dia dapat melihat rumah yang berdiri bengkok. Dia kembali bergidik.
Anak itu kembali melihat ibunya, bergerak tak nyaman di lengan ibunya dan tidak berani membuat suara. Walaupun dia masih kecil, dia dapat melihat ketakutan ibunya dan itu membuatnya diam. Dia melirik ke rumah yang ada di depannya melalui pundak ibunya, dimana ibunya tetap melirik. Dia melihat dari mana mereka muncul. Wanita itu tak mengharapkan mereka untuk datang, untuk mengikutinya, tetapi semua dapat melihat ada sepasang jejak langkah di salju.
Tanpa membuang waktu meraba-raba handel dan kunci, wanita itu mengacungkan tongkat ke arah pintu yang kemudian terbuka melepas engsel.
"Mummy?" anak laki-laki itu menangis ketakutan.
"Shh.. shh.. It's okay love," ibunya menjawab, dia melangkah ke dalam dapur yang gelap. Dia tergesah-gesah melihat sekeliling. Meja tua, set kursi dan makanan yang basi menyakiti hatinya dan memberi perasaan kosong yang tidak nyaman, tetapi dia tidak membuat dirinya berpikir untuk saat ini. Dia tersandung kaki kursi ke depan yang menyangkut di jubahnya, tetapi dia dapat menyeimbangkan diri. Dia kemudian menghembuskan nafas gemetar saat menempatkan anak laki-laki itu di depannya, yang tadi mencekram disebelahnya dan menyandarkannya pada tembok disebelah perapian.
"Mummy, gelap." anak laki-laki itu mencibir dan melihat sekeliling. Hembusan angin meniup melalui cerobong asap dan aliran udara yang lembut itu menyapu debu dingin dalam spiral. Anak laki-laki itu mengambil beberapa langkah mendekati ibunya. "Mummy, aku merasa dingin.. dan basah..."
Wanita itu membuat sinar dari ujung tongkatnya dan melihat sedih ke arah anaknya. Itu bukan apa-apa untuknya, tidak ada yang bisa dia lakukan untuknya.
"Ini darah, Mummy. Ini darah..." anak laki-laki itu menyadari dia merasakan basah saat memeriksa wanita itu. Dia melihat kebawahnya dan dapat melihat mantelnya sudah dipenuhi semua oleh darah. "Kau terluka, Mummy? Kau terluka?"
"Mummy akan baik-baik saja," jawab wanita itu berusaha keras menutupi air matanya. Dia membungkus mantelnya lebih erat untuk sedikit menolong aliran darah dan untuk menutupi luka dari anaknya dari ketakutan. "Tidak ada waktu untuk itu." Wanita itu bersimpuh pada lututnya sehingga mata mereka bertemu. Melihat kedalam mata anak laki-laki itu untuk menghilangkan kesakitannya dalam keberaniannya. Mata itu... seperti mata ayahnya.
"Mereka datang, ya kan?" Anak itu menangis dalam diam. Penampilannya yang menyayat hati membuat wanita itu tak bisa lagi membendung air matanya.
"Yes love, tetapi ini akan baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir akan mereka lagi." Wanita itu menggapai ke dalam mantelnya dan mengeluarkan potongan kain ungu. Dia melihat ibunya membuka lipatan dan dapat terlihat kalung yang terlihat tua.
"Apa itu, Mummy?" dia bertanya ketika wanita itu memakaikan kalung itu melewati kepalanya.
"Ini akan membawamu ke tempat dimana orang menyeramkan tidak dapat menemukanmu," jawab wanita itu. Anak laki-laki itu mengangguk mengerti. Wanita itu melihatnya sedih dan mencoba sekuat tenaga menjaga ketenangannya. "Sekarang ambil ini," Wanita itu melanjutkan, dia memberikan tongkat ke tangannya "Dan jangan sampai melepaskannya. Kau mengerti? Jangan melepaskannya."
Anak laki-laki itu mengangguk lagi. Air mata mengenangi matanya. Dia tidak mengerti apa yang terjadi, tetapi ketakutan yang disembunyikan ibunya tiba-tiba berhenti dan itu membuatnya sedih.
"Jangan takut Aurey. Kau akan baik-baik saja." Dia melihat ibunya menjejalkan sesuatu ke dalam kantung dan juga potongan surat kabar kedalam mantelnya. "Lihat aku.." mata anak laki-laki itu bertemu lagi dengan mata ibunya lagi dan tanganya lembut menakup pipinya, "Aurelian, I Love you."
Beberapa air mata jatuh ke pipi ibunya dalam diam dan pelan-pelan tangannya menghapusnya. Dia menyerigai ketika dia dapat melihat jejak tangannya yang berdarah masih tertinggal. Tanpa kata-kata lagi, dia mengambil rantai yang melilit leher putranya, benda itu mengantung sampai kepinggangnya. Dia menaruhnya di telapak tangannya dan melirik ke jam pasir kecil yang ada ditengah dikelilingi oleh tiga cincin. Dia memegang cincin yang paling luar dan memulai memutarnya. Anak laki-laki melihat kagum dan mencoba memegangnya.
"No, jangan pegang itu," ibunya menegur pelan, tetap menghitung putaran dalam kepalanya. Dia tersentak ketika keheningan pecah oleh suara orang ber-apparate yang di kenal. Dia kehabisan waktu. "I Love you, Aurelian."
Tiga figur berkerudung meledak membuka pintu masuk dimana mereka datang. Mata anak laki-laki itu melotot ketakutan.
"AVADA K-"
Anak laki-laki itu melihat tangan ibunya berhenti memutar cincin dan dia menghilang, bersama dunia disekitarnya.
~TBC~
Mohon maaf atas terhapusnya akun admin, tanpa pemberitahuan sebelumnya akun admin di non aktifkan oleh pihak wattpad, dan untuk semua cerita yang udah aku publish sebelumnya akan aku usahakan untuk publish lagi, tetapi untuk cerita yang pengarangnya mempunyai akun wattpad TIDAK AKAN aku publish walapun dengan izin pengarang yang bersangkutan. Mohon pengertiannya dan di tunggu loh untuk Vote serta Komentar dari kalian ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelian (Terjemahan) -REVISI-
FanfictionAuthor By : BittyBlueEyes Penerjemah : dragonjun Sinopsis: Dua tahun setelah perang, anak kecil asing tiba-tiba mendatangi the burrow. Kedatangannya sendiri sangat mencenangkan, tetapi berita yang dia bawa tentang perang yang akan d...