Hermione mencoba mengingat diri untuk terakhir kali, dia menunggu dengan cemas, tapi tidak bisa menemukan jawabannya. Dia sangat terganggu dengan pikiran khawatir. Sejak Harry pergi ke kementrian, dia menolong Molly membangunkan Arthur, Ginny dan Ron. Dia dengan cepat mengecek Aurelian yang masih tertidur dan meninggalkannya dalam kedamaian. Ramuan tidur tanpa mimpi akan membuatnya tertidur beberapa jam lagi.
Semua orang berkumpul di dapur menunggu Harry kembali, tapi mereka ditinggalkan untuk menunggu lebih lama dari yang mereka antisipasi. Mereka mendebatkan apakah mereka seharusnya pergi ke The Burrow cepat untuk mengambil pakaian, tapi memutuskan mereka akan menunggu sampai bicara dengan Harry. Sebaliknya, mereka memanggil pakaian mereka. Molly, sudah ahli melakukannya dan cukup ahli untuk mendapatkan pakaian untuknya juga suaminya. Ron dan Draco juga mampu memanggil pakaian favorit mereka. Ginny, bagaimanapun, mengalami kesulitan dan membutuhkan tiga puluh menit untuk memanggil pakaiannya dan perlu sepuluh menit lagi untuk memanggil pakaian untuk Hermione. Hermione bingung karena tidak bisa memanggil pakaiannya. Dia tau dia memiliki keahlian dan merasa terpuruk karena usahanya yang gagal. Setelah dua puluh menit mencoba dia akhirnya merasa curiga. Pelahap maut pasti memasang pelindung sehingga dia tidak bisa memanggil apapun dari rumahnya. Diapun tidak bisa memanggil jubah pelindungnya dan meminjam jubah pelindung wol Harry. Itu kebesaran untuknya, tapi lebih baik dari pada tidak ada sama sekali.
Harry akhirnya kembali ke Grimmauld Place lebih dari dua jam setelah dia pergi. Dia masih memakai piyama di bawah jubah pelindung sutranya, tapi bersikeras bahwa dia tidak ingin menghabiskan waktu untuk ganti pakaian yang lebih pantas. Setelah melakukan rapat singkat selama tiga menit, kelompok mereka yang terdiri dari enam orang keluar Grimmauld Place dan berdis-apparate. Molly dan Narcissa tinggal bersama Aurelian.
Tiga bunyi 'pop' menggema saat Harry, Hermione dan Draco membawa Ginny, Ron, dan Arthur ber-apparate bersisian. Mereka muncul di sebelah pohon di dekat rumah Creevey. Harry tidak mengatakan apapun saat dia melepaskan tangan Ginny dan memimpin ke pintu depan. Dia mengetuk tegas pada pintu dan menunggu tidak sabar. Dia melirik dari bahunya pada mereka dan senang mereka semua memegang tongkat sihir mereka dengan erat. Pintu terbuka perlahan dan Dennis yang kurus tampak takut dan bingung.
"Harry?" tanya Dennis gugup. "A-Apa?"
"Biarkan kita masuk, Dennis. Ini penting," Harry menginterupsi.
Dennis pucat dan gugup membuka pintu. Harry melangkah masuk dan mengajak yang lain ke ruang duduk. "Panggil orang tuamu. Kami butuh bicara." Suara Harry yang kuat dan serius tidak meredakan kekhawatiran Dennis.
"M-Mereka sedang bersiap untuk bekerja. Apa?"
"Sekarang, Dennis," Harry bersikeras.
Dennis mengangguk dan menghilang ke lorong. Harry berjalan memasuki ruang duduk dan melirik yang lain. Dia selalu tampak kesulitan menatap orang-orang di mata ketika dia dalam suasana hati yang kaku dan bertujuan. Mereka mendengarkan pertukaran kata-kata di dalam rumah, tetapi mereka tidak dapat mendengar apa yang dibicarakan. Dennis kembali kurang dari satu menit bersama orang tuanya di belakangnya.
"Mr Potter? Ada sesuatu yang salah?" Mr Creevey bertanya dengan nada formal.
"Ya," jawab Harry jujur. "Mereka tau kalau Dennis mengetahui sesuatu."
"Apa?" kata Dennis panik.
"Pelahap maut mengetahui bahwa Dennis mengetahui sesuatu dan kami takut mereka akan mencarimu," kata Harry terus terang. "Kami perlu mengamankan anda. Kami meminta anda untuk segera berkemas secepatnya."
"Berkemas? Kau ingin kami pergi?" tanya Mr Creevey terkejut.
"Mereka orang-orang berbahaya, Mr Creveey," jawab Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelian (Terjemahan) -REVISI-
FanfictionAuthor By : BittyBlueEyes Penerjemah : dragonjun Sinopsis: Dua tahun setelah perang, anak kecil asing tiba-tiba mendatangi the burrow. Kedatangannya sendiri sangat mencenangkan, tetapi berita yang dia bawa tentang perang yang akan d...