Hermione ber-apparate di sebelah pagar yang sama dengan seminggu yang lalu, dengan Aurelian di lengannya dan tangan Draco di tangannya. Dia meletakkan Aurelian ke bawah dan melihat sekeliling dengan cepat untuk memastikan tidak ada muggle di area tempat mereka datang. Ketika Hermione merasa percaya diri tak ada yang melihat, dia berbalik pada Draco. Dibanding meneliti area itu, Draco malah menatap pakaiannya.
"Kau yakin aku terlihat bagus?" tanya Draco.
"Kau memakai baju yang sama yang Harry berikan minggu lalu," Hermione tersenyum, "Jawabanku sama. Kau terlihat bagus."
"Ya, tapi waktu kau bilang, kau hanya mencoba untuk tidak menghinaku," Draco mengingatkan.
"Yang mana aku gagal. Kau terlihat bagus, Draco," kata Hermione tulus. Draco melirik ke bawah kancingnya kemejanya dan celana panjang hitam terakhir kali.
"Dan kau yakin ini okay dengan lengan di gulung?" tanya Draco.
"Ya, itu sempurna. Sungguh, kau terlihat luar biasa. Untuk standar muggle, kau berpakaian dengan cukup baik., tapi tetap tampak santai," kata Hermione. "Itu sesuai denganmu. Kau tampak hebat."
Hermione meraih tanggan Draco dan mulai menariknya ke trotoar. Tangan yang satunya lagi meraih tangan Aurelian.
"Aku terlihat hebat juga," kata Aurelian bahagia. Dia mengenakan pakaian muggle lagi dan cukup senang dengan itu. Rasanya Hermione senang mendandani Aurelian.
"Ya, kau terlihat tampan," kata Draco.
"Daddy tampan, juga," kata Aurelian. "Mummy tampan, juga."
"Ya, Dia sangat cantik," Draco setuju, membuat Hermione merona. Waktu Draco akhirnya melepas pandangannya dari Hermione, Draco mulai menilai lingkungan sekitar mereka berjalan. "Rumah disini cukup bagus," komentar Draco. "Disini kau tumbuh besar?"
"Ya," jawab Hermione, menatap sayang disekitar jalan. Dia ingat mengambil jalan bersama orang tuanya dan bahkan belajar menaiki sepeda di trotoar dengan ayahnya berlari disebelahnya. "Ini terasa seperti rumah dan juga tempat asing pada saat bersamaan. Tidak banyak berubah, kecuali mungkin tetangga. Meskipun hal yang bagus, beberapa dari mereka adalah korban dari kecelakaan sihirku. "
"Bukan kejutan waktu kau mendapat surat dari Hogwarts?" Draco menyerigai.
"Well, tentu saja itu mengejutkan," kata Hermione. "Tapi banyak hal masuk akal kemudian. Aku tidak percaya, bahkan sesaat, itu seperti lelucon."
Keduanya menjadi diam dengan pikiran mereka kembali ke awal Hogwarts. Pikiran Draco kembali ke pertama kali kelas mereka bersama. Dia segera mengetahui bahwa Hermione kelahiran muggle, tapi dia tetap cukup terkesan dengan bakat alaminya dalam sihir. Dia agak sedikit kesal akan itu, bersama dengan antusiasnya yang besar, tapi dipikir kembali, Draco pikir Hermione menggemaskan.
"um, Draco," kata Hermione ragu. "Aku ingin bilang,, well, waktu kau bertemu ibuku nanti-"
"Jangan mencium tangannya?" tanya Draco dengan serigai. Hermione merona. "Jangan khawatir, Hermione. Aku tau cara bersosialisasi. Aku hanya tidak yakin waktu bertemu dengan ibumu. Aku tidak yakin dengan status sosial keluargamu dan well.. dia semacam membawa diri seperti ibuku, jadi aku hanya menyesuaikannya."
"Pertama," respon Hermione. "Sosial muggle tidak benar-benar memiliki status lagi. Semua orang diperlakukan sama hormatnya, kecuali mungkin untuk kepala pemerintahan. Mereka diperlakukan cukup baik di depan namun banyak yang bicara mengerikan tentang mereka di belakang."
"Dan kedua?" tanya Draco setelah jeda.
"Apa?" tanya Hermione.
"Kau bilang tadi 'pertama' jadi aku mengasumsikan kau akan menambahkan 'kedua'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelian (Terjemahan) -REVISI-
FanfictionAuthor By : BittyBlueEyes Penerjemah : dragonjun Sinopsis: Dua tahun setelah perang, anak kecil asing tiba-tiba mendatangi the burrow. Kedatangannya sendiri sangat mencenangkan, tetapi berita yang dia bawa tentang perang yang akan d...