"Belum pukul 10:00?" tanya Aurelian duduk di atas tutup toilet, menonton Hermione menyisir rambutnya dan mengepangnya ala gadis perancis.
"Aurelian," kata Hermione gusar. "Dia akan disini ketika dia disini."
"Sebentar lagi?" tanya Aurelian.
Hermione menghela nafas. "Ya. Sekarang kenapa kau tidak mengambil kaos kakimu dari lemari dan bawa ke ruang tamu?"
"Okay," jawab Aurelian, meloncot turun dan berlari ke kamar tidur. Sebelum dia kembali ke ruang tamu, terdengar suara lonceng dari perapian. "Yay!"
Hermione tersenyum dan mengelengkan kepala sebelum perlahan berjalan ke ruang tamu.
"Selamat pagi juga untukmu," kata Draco kepada Aurelian yang memeluk lututnya. Ketika dia melihat Hermione, dia mengangguk dan juga menyapa, "Selamat pagi."
"Selamat pagi," kata Hermione, didalam hatinya mengeliat.
"Kita pergi sekarang?" tanya Aurelian tidak sabar.
"Sebentar lagi. Kita harus mengambil sepatu dan kaos kakimu. Apa yang kau lakukan dengan kaos kakimu?" tanya Hermione.
"Oh..." jawabnya. "Aku menjatuhkannya." Aurelian berlari kembali ke lorong dan mengambil kaos kaki yang terlupakan. Dia kembali ke ruang tamu dan melompat ke atas kursi.
Mengerakan jari kakinya dan memberikan kaos kaki pada Hermione. dia membiarkan Hermione memakaikannya kaos kaki, tapi ketika Hermione akan memakaikan sepatu, dia menarik kakinya dan merajuk. "Aku tidak suka sepatu."
"Well, kau tidak bisa berjalan berkeliling Diagon Alley hanya dengan kaos kaki." Jawab Hermione.
"Aku mau sandal," Aurelian merajuk. "Aku suka menggerakkan jari-jariku."
"Well, aku pikir kita akan memilih beberapa sandal, hari ini. kita akan membeli banyak untukmu," kata Hermione. Hermione merasa tabungannya di Gringotts akan menipis. Hermione sudah banyak menabung, terutama hadiah yang dia dapatkan dari penghargaan orde merlin kelas pertama. Hermione hanya berhati-hati menggunakan tabungannya, hanya saja semuanya yang mereka rencanakan tidaklah biasa, dan itu bukan yang direncanakan awalnya.
"Mainan juga. Kau bilang kita akan membeli mainan," Aurelian mengingatkannya.
"Dan kita akan membelinya," kata Hermione. "Okay, selesai."
Aurelian loncat turun dari kursi dan berjalan kearah Draco, mengambil tangannya. "Aku pergi dengan Daddy."
"Kia pergi bersama," kata Hermione, tetap merasa terkejut dia akan berjalan di Diagon Alley bersama mereka berdua.
"Tidak, aku floo dengan Daddy," Aurelian mengklarifikasi. Hermione menatap Draco bertanya.
"Tak masalah," kata Draco pada Hermione, dia mengendong Aurelian. Ini adalah kali pertama dia melakukannya dan dia akhirnya tau bagaimana rasanya menggendong Aurelian, ini terasa sedikit lucu. "Leaky Cauldron?"
"Ya," jawab Hermione. "Hanya hati-hati dengan kepalanya."
Draco mengangguk dan menghilang di perapian. Hermione mengambil tas tangannya dari meja, menutup mata untuk mendinginkannya, untuk hari ini, dan dia berjalan masuk ke perapian. "Okay, kemana kita pergi pertama?" tanya Hermione. Dua laki-laki itu menatapnya, bertanya-tanya kenapa Hermione menanyakan pada mereka. "Okay... Madam Malkin dulu, aku pikir."
Aurelian menarik tangan Draco dan memimpinnya ke bagian belakang. Sebelum mereka mengetahuinya, mereka berjalan di jalanan batu yang familiar di iringi dengan sinar matahari. Inilah yang Hermione harapkan, tidak terlalu ramai, tapi mereka yakin sebentar lagi pasti akan sibuk. Hari sabtu, terutama musim panas, biasanya jalan sangatlah ramai. Biasanya Hermione menghindari belanja pada hari sabtu, tetapi kesibukan mereka menangani kasus, dia tak yakin akan mendapatkan waktu untuk belanja dan lain-lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelian (Terjemahan) -REVISI-
FanfictionAuthor By : BittyBlueEyes Penerjemah : dragonjun Sinopsis: Dua tahun setelah perang, anak kecil asing tiba-tiba mendatangi the burrow. Kedatangannya sendiri sangat mencenangkan, tetapi berita yang dia bawa tentang perang yang akan d...