25. -Fighting for position-

16.7K 1.3K 285
                                    

Draco berdiri di luar gerbang Malfoy Manor cemas melihat arlojinya. Baru tiga menit sejak Hermione meniggalkannya bersama Aurelian, tapi dia tidak bisa sabar. Dia yakin dia melakukan keputusan yang tepat dengan fakta sederhana bahwa Blaise datang mencarinya di kantor hukum sihir, tapi dia tak bisa menghilangkan kecemasannya. Blaise adalah sahabat baiknya dan dia kenal dengan baik. Meskipun mereka sering mendatangi rumah masing-masing, tapi Blaise hanya pernah ke kantornya sekali, dua kali jika kemarin dihitung waktu Blaise mampir ke kantor Kerjasama Sihir Internasional waktu dia pergi dengan Harry. Blaise tidak mungkin sampai ke kantor penegak hukum sihir kalau itu tidak penting. Pertanyaannya adalah, apakah itu cukup penting sampai dia harus mencari Draco disana?

Draco mengecek jam tangannya lagi. Empat menit. Dia harus tenang. Hermione benar. Jika ada sesuatu yang sangat serius, Blaise akan datang ke rumahnya. Seharusnya itulah yang harus dia lakukan pertama kali, kenapa tidak?

Draco tersadar dari pikirannya oleh bunyi 'pop' tiba-tiba memberitahu kedatangan seseorang disebelahnya. Draco melirik ke arah Hermione dan melirik kebawah jam tangannya terkejut. Baru empat menit berlalu. Walaupun dia bilang lima menit, dia percaya mungkin sedikit lebih lama.

"Okay," kata Hermione. "Aku hanya menaruhnya disana."

"Hanya seperti itu?" tanya Draco.

"Aku bilang pada Ginny ada sesuatu yang penting yang harus kita lihat. Dia mengerti. Dia bahkan mengatakan akan membawa Aurelian kembali ke flatku dan menidurkannya," kata Hermione.

Draco mengangguk. Ginny tampaknya teman yang baik dan bisa diandalkan untuk Hermione dan dia berterima kasih untuknya. Bahkan jika dia memutuskan untuk tidak pernah mengatakannya. Draco menepis pikiran itu jauh-jauh. Temannya lah yang harus dia pikirkan saat ini.

"Kau baik-baik saja?" tanya Hermione.

Draco menggelengkan kepala 'tidak'. "Bisa kita pergi sekarang?"

"Tentu," kata Hermione lembut. Hermione merasa agak gugup karena reaksi Draco, tapi dia menahannya. Dia harus kuat, tenang mendukung Draco, itulah yang Draco butuhkan. Hermione menaruh jarinya ke jari-jari Draco.

Draco menatap tangan mereka yang bersatu dan senyum tipis terpeta di bibirnya. Itu adalah kali pertama mereka berpegangan tangan dan bahkan dengan semua yang terjadi, ia merasa perasaan ringan di perutnya. Mata Draco bertemu dengan mata Hermione, dia mengambil nafas dalam dan berdisapparate.

Hermione cukup terkejut ketika dia membuka mata. Dia tidak pernah ke rumah Blaise Zabini sebelumnya, tapi itu bukanlah yang dia bayangkan. Keluarga Zabini, katakan ibunya, cukup banyak uang. Mungkin itu uangnya, faktanya dia adalah Slytherin dan atau merupakan kalangan atas, status darah murni, tetapi Hermione selalu membayangkan dia tinggal di bawah atap ibunya, hampir seperti Draco. Sebaliknya, dia berdiri di lorong gedung apartemen penyihir. Hermione cukup familiar dengan Hanna Abbott yang berbagi flat dengan Padma Patil, hanya beberapa pintu ke bawah.

Draco melangkah ke arah pintu hitam dan mengetuk. Hermione berdiri sedikit ke samping. Setelah menyadari bahwa dia hanya mengetahui sedikit sekali tentang sahabat Draco, Hermione memutuskan mungkin lebih baik untuk lebih hati-hati. Mereka berdua mendengar pergerakan dari bagian lain pintu dan pintu terbuka.

"Malfoy, Merlin, dimana saja kau? Aku sudah menunggu sepanjang hari," kata Blaise cepat-cepat.

"Aku dirumah," jawab Draco, menatap temannya, menganalisis suara dan peringaianya.

"Itu tempat pertama yang aku datangi," kata Blaise. "Aku pergi kesana setelah makan siang, tapi Pernie bilang kau tidak disana. Aku bilang padanya jangan khawatir, aku akan menemukanmu. Lalu aku pergi ke kementrian dan mereka tidak tau kau dimana. aku baru saja mau mengedor pintumu! Aku takut kencing berdarah, tidak ada yang tau kau dimana dan kau terlibat dalam.. Granger?" omelan Blaise segera berhenti ketika dia menyadari wanita berambut ikal berdiri di disamping pintu depannya. Alisnya naik terkejut. Dia menatap Draco dan kemudian kembali ke Hermione dan ujung mulutnya melengkung dalam serigai yang lebar. "Aku minta maaf. Aku tidak melihatmu. Sungguh kehormatan mendapatkan kunjunganmu?"

Aurelian (Terjemahan) -REVISI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang