"Sorry?" Hermione bertanya bingung.
"Merlin. Aku tidak berpikir sampai kesitu," jawab Ron bodoh.
"Mummy, please?" Hermione kasian melihat anak itu, kesal karena sahabatnya tak membantu dan kemudian menggendong Aurey.
"Merlin, dia berlumuran darah. Apa yang terjadi? Apakah kau baik-baik saja?" dia melihat mantel itu dan melihat tangannya sendiri yang berlumuran darah.
"M-ok, Mummy. You okay? Kau tak apa-apa Mummy?" Aurey bertanya menyedihkan.
"uh,, er.. yes. Aku .." Hermione tidak menyelesaikan kata-katanya. Dia terlihat lebih panik melihat situasi ini. Anak laki-laki itu tidak yakin dengan jawaban Hermione dan kemudian anak itu mencoba membuat Hermione nyaman, dia menaruh kepalanya di bahu Hermione . "Hello? Some help?" Hermione kesal pada empat orang dewasa lainnya.
"Aurey, dear, aku pikir mereka perlu bicara. Kenapa kau tidak bersamaku ke dapur dan kita bisa ambil cemilan, kau pasti menyukainya?" Molly menawarkan.
"Mummy?" Aurelian bertanya melihat pada Hermione meminta persetujuan. Hermione menatap Molly dengan ekspresi penuh tanya.
"Aku yakin dia tidak apa-apa, ya kan?" pinta Molly.
"No, tentu saja," Hermione perlahan menyetujui. Hermione perlahan menurunkan Aurey ke lantai.
"Mummy stayin'?" Aurelian bertanya. Dia tetap menatap Hermione.
"Yes, dia tak akan pergi kemana-mana," kata Molly. "Sekarang ayo kita ke dapur. Aku membuat beberapa kue hari ini. Kau akan menyukainya?" percakapan itu semakin tak terdengar saat mereka keluar ruangan.
"Apa yang terjadi?" Hermione bertanya tak nyaman.
"Aku tak tau mulai dari mana," jawab Harry.
"Bagaimana dengan ceritakan padaku siapa anak itu?" Hermione menyarankan.
"Dia.. kita.. well, see, aku pikir ini bagian dari trik. Aku tak tau," jawab Ron.
"Cobalah Ronald," Hermione memaksa, tangannya sudah dipinggang.
"Well, kita pikir he's yours." Ron menelan ludah dan menunggu kemarahan dari Hermione.
"Apa? Itu bercanda," Hermione mendengus, yakin temannya sudah kehilangan akal.
"Nice Ron," kata Ginny. "Namanya adalah Aurelian. Dia.. see, kita juga belum yakin dari mana. Dia tiba-tiba muncul. Dia.. well. Dia memakai Time-Tuner."
"Apa? Bagaimana mungkin dia mendapatkan Time-Tuner?" sergah Hermione.
"Dia bilang ibunya yang memberikannya," jawab Ginny.
"Dari informasi yang kami dapat darinya, itu seperti pelahap maut mengejar mereka. Mereka lari dan ibunya mengirimkannya kembali dengan Time-Tuner," sambung Harry.
"Aku pikir tadi kau bilang itu tidak mungkin pelahap maut," Ginny mengingatkan Harry, alisnya naik dan nada suaranya mengejek.
"Itu sebelum aku tau dia datang dari masa depan," kata Harry tidak gentar dengan ejekan Ginny.
"Dan, well, kita pikir kau mungkin adalah ibunya."
"Apa? No," kata Hermione bertahan. "Kau tiba-tiba membuat kesimpulan hanya karena dia memanggilku Mummy?"
"Tidak banyak anak-anak yang salah mengenali orang asing sebagai orang tua mereka, Hermione. Tidak seperti ini. Dan sungguh ini masuk akal, bukan begitu? Jika mereka melarikan diri dari pelahap maut berapa banyak orang yang akan datang kemari?" Ron memberikan pendapat. "Dan, well, dia sedikit mirip denganmu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelian (Terjemahan) -REVISI-
FanfictionAuthor By : BittyBlueEyes Penerjemah : dragonjun Sinopsis: Dua tahun setelah perang, anak kecil asing tiba-tiba mendatangi the burrow. Kedatangannya sendiri sangat mencenangkan, tetapi berita yang dia bawa tentang perang yang akan d...