"whoa.. itu,, yeah," kata Ron dengan pandangan sakit hati. Dia duduk di meja ruang interogasi dengan kaki diatas kursi didepannya, dengan lengan ada di lututnya. Harry dan Hermione baru saja menceritakan ulang semua yang mereka lihat dalam pensieve dan ini informasi yang terlalu berlebihan untuknya. Harry dan Hermione keduanya menghela nafas. Ini adalah salah satu sesuatu yang sulit yang pernah mereka alami dan ini sangat sulit karena mereka menceritakannya dengan keras tentang detailnya.
"Kau tau," kata Ron pelan. "Pertamanya aku sedikit marah karena aku tak bisa melihat memori itu bersama kalian, tapi aku tidak lagi iri sekarang."
Harry mengangguk setuju. Dia lega sudah memberi informasi yang mungkin menolongnya untuk mengungkap apa yang terjadi, tapi dia juga berharap tidak harus melihat memori itu.
"Jadi, Malfoy akan bicara pada Pansy dan mungkin saja dia akan mengatakan apapun yang mungkin sedang terjadi di keluarganya. Dan besok, kami bertiga akan pergi mencoba bicara dengan Dennis Creevey," kata Hermione memberitahunya. Lega sudah menyelesaikan diskusi tentang perang dimasa depan.
"Untuk permulaan, itu bagus," kata Ron setuju.
"Bagaimana denganmu?" Tanya Harry. "Bisakah kau mencari tau siapa yang mencoba masuk ke rumah Snape?"
"Yeah, aku pergi kesana tadi pagi," kata Ron. "Disana hampir tak ada apapun. Tempat itu benar-benar kosong dan semuanya terlihat tidak tersentuh. Disana juga tak ada jejak sihir. Di dalam laporan dikatakan bahwa pintunya dibuka dengan handel. Ya terlihat didobrak paksa. Aku tak bisa meneliti lebih karena mereka memperbaikinya sebelum mereka pergi. Aku bicara pada Susan tentang bukti-bukti yang mereka dapatkan. Disana ada sedikit lumpur dan beberapa zat yang mereka identifikasi sebagai gula-gula strawberi. Yang bisa aku katakan, itu benar-benar terlihat seperti anak-anak muggle yang bermain-main."
"Itu juga artinya kita tak ada petunjuk lebih jauh," kata Harry letih.
"Itu tak akan membawa kita kemanapun," kata Hermione. Dia duduk di kursi dan menatap mereka. "Kita tau mereka adalah Rabastan dan Rodulphus Lestrange. Mereka tak pernah tertangkap dan mereka berdua sangat dekat dengan Bellatrix. Apabila ada seseorang yang mengetahui tentang Horcrux Bellatrix, aku akan bertaruh apapun bahwa yang tau adalah Rodulphus."
"Aku akan bilang itu adalah taruhan yang aman," Harry menyetujui. "Aku sedikit terkejut kalau Bellatrix menceritakannya pada yang lain."
"Mungkin dia memberitahu informasi ini padanya sebelum dia mati," kata Ron.
"Pikiran yang bagus," kata Hermione bersungguh-sungguh. "Jika dia melakukannya, itu akan sangat membantu untuk mencari dimana bisa menemukannya."
"Aku pikir kita akan menemukan jawaban kalau kita bisa menangkap Lestrange bersaudara," kata Harry frustasi. "Tak ada seorangpun yang melihat mereka selama dua tahun ini."
"Tapi itu tak semuanya benar," Hermione beragumen. "Hanya karena tak ada seorangpun yang melapor melihat mereka, tidak berarti tak ada yang melihat mereka. Beberapa mungkin takut untuk melapor, atau mungkin mereka tak mengenali atau mereka menggunakan mantra memori."
"Itu juga tak membantu kita," jawab Harry.
"Tidak. Itu tidak membantu," Hermione menyetujui. "Aku mencari dalam file-file pelahap maut dan aku tak tau apa yang aku cari. Dalam investigasimu setelah perang, Malfoy mengatakan ada seseorang bernama Summers yang tak ada seorangpun yang pernah mendengarnya, jadi aku tak punya petujuk jika mungkin saja dia terlibat atau tidak. Malfoy juga memberitahu laki-laki bernama Berk dari Slovania. Kita bisa saja mendapat beberapa informasi darinya. Tapi dari pensieve yang kita lihat, sepertinya dia tidak terlibat sekarang, tapi dia akan terlibat nantinya," kata Hermione menutup file yang ada ditangannya dan menaruhnya di tumpukan file yang ada didepannya. "Dimana kita bisa memulai semua ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelian (Terjemahan) -REVISI-
FanfictionAuthor By : BittyBlueEyes Penerjemah : dragonjun Sinopsis: Dua tahun setelah perang, anak kecil asing tiba-tiba mendatangi the burrow. Kedatangannya sendiri sangat mencenangkan, tetapi berita yang dia bawa tentang perang yang akan d...