"Selamat pagi," Hermione menyapa, dia sudah naik tangga berhenti di lantai tiga.
"Pagi," jawab Harrry, dia menyender pada tembok dan mengusap matanya. "Bagaimana tidurmu?"
"Kau bercanda, kan?" balas Hermione putus asa.
"Yeah, ini memerlukan waktu lebih dipikirkan, bahkan kita di sini," katanya, dia tersenyum hangat.
"Kau tau, kemampuan kita untuk tidur tidak ada hubungannya dengan dimana kita berada," dia menghela nafas, menyandar pada tembok di seberangnya.
"Yeah, mungkin," kata Harry membelokkan pembicaraan, tau bahwa Hermione benar. "Tetapi aku yakin dengkuran Ron tetap punya makna tersembuyi karena semua ini."
Senyum kecil tergambar di sudut bibir Hermione. "Yeah, mungkin dalam kasusmu. Ngomong-ngomong dimana Ron?"
"Dialah orang yang kita tunggu-tunggu," kata Harry pada Hermione, menggerakkan jempolnya pada pintu kamar mandi.
"Dia selalu lama, bahkan untuk mandi," komentar Hermione.
"Kau tau dia memang begitu sebelum minum kopi," Harry tersenyum. "Jadi dimana Aurelian?"
"Dia di bawah. Molly sedang membersihkannya. Dia mengalami masalah dengan jeruk saat sarapan," jawab Hermione, tetap pikirannya merasa tidak nyaman tentang anak laki-laki itu.
"Kalian sudah makan kalau begitu?"
"Yeah, dia juga tidak tidur nyenyak. Dia ketakutan semalam dan aku harus pindah ke kamar si kembar dan tidur diranjang sebelahnya agar dia tak merasa sendiri." Hermione menelan ludah dan bermain dengan jarinya menghindari tatapan Harry. "Jadi apa yang di katakan Robards tentang investigasi rahasia?"
"Biasa saja," jawabnya mengangkat bahu.
"Pasti. Siapa yang akan bertanya padamu?" Hermione melirikkan matanya. "Spesifik. Apa yang dia katakan waktu kau bertanya tentang bantuanku?"
"Lagi. Biasa saja," jawab Harry. "Hermione ini tidak luar biasa kalau kita bekerja bersama."
"Ya benar, kau biasanya hanya bertanya tentang ujian dan PR."
"Ya dan itu benar. Kau tetap yang terbaik, tak perlu menanyakan kalau kau sahabat baikku, kau yang terbaik di divisi fakta dan investigasi. Aku jamin tidak akan terlihat aneh kalau aku menyertakanmu."
"Bagaimana tanggapan Ron akan hal ini?" tanya Hermione sedih.
"Dia sedikit sulit. Dia tidak bisa bekerjasama dengan kita. Jadi aku bekerja sama denganmu, dan kau bekerjasama dengannya. Kalau Ron dan aku bekerjasama akan membuat ini bocor. Dia bagian kejahatan umum, bukan menangkap penyihir hitam. Jika Robards atau orang lain melihat kita bertiga bekerja sama dalam kasus rahasia, malah akan timbul kepanikan," kata Harry beralasan.
"Aku tau, aku hanya benci meninggalkannya sendiri," jelas Hermione. "Aku tau. Aku tau," katanya melirik Harry. "Ini bukan meninggalkannya. Kita akan mengikutsertakannya. Aku hanya tak suka dia ada disana, di lantai yang sama dan tak bisa membantu."
"Oh, Ron akan membantu. Tapi secara tak langsung. Damn it, apa yang membuatnya lama sekali? Aku butuh mandi juga dan jika dia tidak bergegas kita akan terlambat," kata Harry meremang sebelum mengedor pintu tiba-tiba. "Apa yang menunggumu? Kau sudah siap saja," kata Harry melirik kemeja krem dan rok pensil abu-abu yang dipakai Hermione.
"Disini hanya ada satu kamar mandi, Harry. Aku butuh WC," Hermione terkikik.
"Oh, Merlin, itulah enaknya tinggal sendiri."
"Aku tau."
Akhirnya pintu kamar mandi terbuka Harry dan Hermione berdiri tegap.
"Merlin, kalian tidak butuh sampai mendobrak pintu," Ron mengerang dengan wajah kecut. Eksperesinya yang kejam tidak berefek seperti yang diharapkan, karena dia berdiri dengan menggunakan handuk dan air yang jatuh dari rambut ke matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelian (Terjemahan) -REVISI-
Fiksi PenggemarAuthor By : BittyBlueEyes Penerjemah : dragonjun Sinopsis: Dua tahun setelah perang, anak kecil asing tiba-tiba mendatangi the burrow. Kedatangannya sendiri sangat mencenangkan, tetapi berita yang dia bawa tentang perang yang akan d...