17. -Let's Not Be Brash-

17.9K 1.6K 509
                                    

Hermione ber-apparate langsung ke The Burrow dan berdiri di bawah tangga. "Ginny?" panggilnya.

"Hermione," sambut Molly. "Lantai atas Ginny dengan Harry. Mereka dikamar Ron."

"Dan Ron?" tanya Hermione, mengetahui nama Ron disebut.

"Dia sudah pergi, dia sudah terlambat untuk bertemu Bill, jadi waktu dia dengar Ginny menelponmu, dia berangkat," kata Mrs Weasley, tampak agak gugup. "Mereka tidak mengatakan apa yang terjadi padaku, hanya Hagrid bertemu dengan Harry. Apa baik-baik saja?"

"Aku tidak tau," Hermione mengakui. "Aku kesini untuk mencari tau. Ak-"

"Aku akan menjaga Aurelian,. Kau pergilah bicara dengan mereka," kata Molly mengambil Aurelian dari gendongannya. Hermione mengangguk.

"Lihat bibi Molly. Helen memberiku muffin," kata Aurelian tersenyum.

Hermione mengeram mendengar Aurelian memanggil nama depan ibunya, tapi memutuskan bahwa ini bukan waktunya untuk berdiskusi. Untuk mempersingkat waktu dan energi dengan lari menaiki tangga, Hermione ber-apparate di luar kamar Ron. Cepat-cepat dia ketuk dan masuk tanpa menunggu jawaban.

"Hermione?" tanya Harry terkejut. "Apa yang kau lakukan disini? Aku pikir kau ada di rumah orang tuamu?"

"Aku disana, tapi Ginny menelpon," Hermione menjelaskan.

Harry memberikan lirikan kepada Ginny, yang bersedekap bertahan. Hermione melihat tongkat sihir Harrry ada digenggaman dengan erat oleh Ginny.

"Apa yang terjadi, Harry? Apa yang Hagrid katakan?" tanya Hermione.

Harry tidak menjawab. Dia hanya melirik kepada Ginny merasa dikhianati.

"Aku akan kebawah melihat Aurelian," kata si rambut merah. Harry mengulurkan tangan meminta tongkat sihirnya, tapi Ginny pura-pura tidak melihat dan meninggalkan kamar, tetap membawa tongkat sihir kesayangannya.

Harry merasa frustasi dan berbalik kepada Hermione. "McGonagall bicara pada Hagrid dan memberitahunya bahwa Dennis menghilang. Hagrid melihatnya dan berbicara dengannya."

"Kapan? Dimana?" tanya Hermione cepat.

"Sekitar seminggu yang lalu di Knockturn Alley," jawab Harry.

"Knockturn Alley?" tanya Hermione khawatir.

"Yeah."

"Jadi apa yang kau rencanakan? Kau mau kesana dan mencarinya?" tanya Hermione dengan sama jengkelnya seperti Ginny, setelah Hermione mengetahui apa yang dipikirkan Hary.

"Jika disitulah dia, maka aku harus mencarinya," kata Harry cemberut.

"itu sekitar seminggu lalu, Harry. Kau mengahrapkan dia masih disana sekarang, dan jika dia kembali kesana, itu juga bukan berarti kau akan menemukannya. Tidak perlu ku ingatkan, tidak banyak orang sepertimu di daerah itu."

"Knockturn Alley adalah tempat yang berbahaya untuk orang sepertinya. Orang-orang disana bisa mengenali ketika seseorang tidak seharusnya ada disana dan mereka tidak begitu baik. Kita harus mencari tau kenapa dia disana dan berharap menemukannya," kata Harry panas.

"Dan bagaimana kau merencanakannya? Kau tidak bisa pergi kesana begiu saja dan menanyakan pada orang-orang jika mereka mendengar namanya atau menunjukan fotonya," kata Hermione, mengambil foto Dennis tergeletak di atas tempat tidur Ron, lagi, menebak rencana Haary. "Jika orang-orang mengetahui kita mencarinya itu bisa membuatnya lebih dalam bahaya dan berpotensi menghancurkan semua usaha kita dalam memecahkan semua masalah ini."

"Aku tidak bisa hanya diam saja!" teriak Harry.

"Aku tidak berpikir kita akan diam saja," kat Hermione marah. "Aku menyarankan untuk melihat semua yang kita tau dan membuat rencana yang tepat."

Aurelian (Terjemahan) -REVISI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang