Dua tahun kemudian....
"Happy birthday too you..."
Aurelian berseri-seri saat keluarga dan teman-temannya menyelesaikan lagu mereka dan dia meniup lilin di atas kue dan kemudian suara parau dan sorak-sorai bergemuru.
"Very good, Dear," Molly tersenyum. "Sekarang biar aku liat kuenya sehingga aku bisa membaginya untuk dihidangkan."
Molly menarik kue besar itu padanya, tapi Aurelian masih bisa merebut salah satu lilin dan menghisap frosting dari lilin.
"Apa yang kau inginkan?" tanya Teddy semangat dari tempat duduknya di kanan Aurelian.
"Oh, dia tidak boleh mengatakannya atau itu tidak akan terwujud," Fred tersenyum, kemudian Dia dan George menukik ke belakang.
"Selamat ulang tahun, sobat," George memberi selamat.
"Kami mendapatkan hadiah untukmu," Fred meringis, menempatkan bungkusan hadiah di pangkuan Aurelian.
"Hadiahnya nanti," Molly meminta dengan ringan. Mengambil hadiah dan menempatkan di meja di luar jangkauan Aurelian.
"Kami tau itu," George berbisik pada Aurelian. "Tapi kami pikir bahwa sekarang waktunya untuk memberimu ini." George diam-diam menyelipkan bungkusan kecil ke kantung Aurelian dan memberinya kedipan mata. Aurelian melihat sekeliling untuk menyakinkan bahwa tidak ada orang yang melihat dan membalas kedipan.
Hermione berdiri di seberang ruang makan dan menyaksikan semua itu. Dia sederhana saja, hanya memutar bola matanya. Yakin bahwa si kembar tau bahwa hadiah rahasia mereka bukanlah rahasia. Hermione mungkin tidak tau apa hadiah itu ketika mereka memberinya, tapi dia tidak pernah melewatkan transaksi mereka. Kebahagiaan, dia rasa, adalah unsur kejutan dan kegembiaraan yang di dapat dari keonaran. Jadi selama Aurelian tidak mendapatkan banyak masalah, dia tidak akan merusak kesenangan mereka.
"Merlin," kata Ginny. "Dia tidak benar-benar lima tahun kan?"
"Aku bertanya hal yang sama pada diriku sendiri," Hermione tersenyum. "Dia paling tidak lima tahun."
"Hey," kata Harry, membawa sepotong kue untuk Ginny. "Aku pikir kau harus tau, Fred dan George menyelipkan hadiah rahasia."
"Ya, kami melihatnya," kata Draco. "Tak masalah, aku hanya berharap itu tidak membuat masalah."
"Aku tidak percaya dia sudah lima tahun," kata Ron, bergabung bersama mereka dengan sepotong kue. "Apa kau sudah membaca Daily Prophet, hari ini?"
"Aku punya kesempatan, tapi aku melewatkannya," kata Hermione. "Aku tidak ingin Aurey melihatnya. Dia mulai mengerti tentang konsep perjalanan waktu. Tapi aku lebih suka dia tidak melihat reaksi dunia tentang itu. Belum lagi, aku takut melihat omong kosong yang mereka cetak. Draco dan aku sudah memberikan statement ketika mereka bertanya, berharap mereka menemukan fakta yang cukup menarik, tapi siapa yang tau tulisan macam apa yang mereka cetak."
"Itu tidak benar-benar buruk," kata Ginny mengangkat bahu. "Mereka menggunakan kata-katamu paling tidak. Kau berharap orang-orang untuk tidak mendekati Aurelian berbicara tentang masa lalunya, ya kan?"
"Ya, dan aku senang mereka melakukannya. Aku hanya berharap orang-orang mengindahkannya," kata Draco murung. "Apa kau percaya, minggu kemarin ada wanita yang menghentikan kami di Diagon Alley untuk bertanya pada Aurey tentang anaknya dimasa depan? Beberapa orang juga melakukan hal yang konyol. Aurey bukan seorang peramal."
"Beberapa orang hanya tidak akan pernah mengerti, tapi mudah-mudahan mereka akan lebih mengerti setelah membaca artikel itu," kata Ginny optimis.
"Aku membawakanmu satu," kata Ron pada Hermione, menawarkan surat kabar yang terlipat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelian (Terjemahan) -REVISI-
FanfictionAuthor By : BittyBlueEyes Penerjemah : dragonjun Sinopsis: Dua tahun setelah perang, anak kecil asing tiba-tiba mendatangi the burrow. Kedatangannya sendiri sangat mencenangkan, tetapi berita yang dia bawa tentang perang yang akan d...