32. -Good Sense Takes Leave-

16K 1.1K 242
                                    

Dung. Dung. Dung. Dung. Dung. Dung.

"Aurelian, sayang..."

Dung. Dung. Dung.

"Bisakah kau bermain dengan sesuatu yang sedikit lebih tenang?" tanya Hermione lembut, tenggelam lebih dalam ke sofa.

Dung. Dung. Dung.

Suara berisik berhenti dan Hermione menghela nafas lega. Dia merasa buruk meminta Aurelian berhenti bermain karena Aurelian menjadi anak yang baik pagi ini, tapi sakit kepalanya mengamuk tidak bisa menerima. Draco benar. Itu bukan alergi, dia sakit.

Hermione pergi tidur semalam dengan hidung tersumbat dan gatal di tenggorokan dan dia bangun pukul lima pagi dan itu terasa benar-benar menyedihkan. Dia sakit di tenggorokan, telinga dan sinusnya berdenyut-denyut. Tubuhnya sakit semua dengan setiap detak jantung. Sangat jarang dia jatuh sakit, tapi ketika dia sakit, sakit itu datang dengan kekuatan penuh. Normalnya dia hanya perlu istirahat untuk tiduran, tapi dengan merawat anak bukanlah sebuah pilihan. Dia mencoba menerjemahkan naskah untuk mantra Fidelius, tapi dia tidak bisa berkonsentrasi. Sebaliknya dia malah ambruk di sofa dan menonton Aurelian bermain dengan mainannya.

Hermione menutup matanya dan mencoba menemukan motivasi untuk bangun. Dia cukup berhasil sebelumnya untuk membuatkan Aurelian sarapan, tapi keduanya masih dalam piyama. Hermione hanya perlu memanggil energi untuk membuat mereka berdua berganti pakaian dan pergi ke toko untuk membeli ramuan lada. Jika dia bisa melakukannya, dia akan mampu melewatkan hari ini.

Dung. Dung. Dung.

"Please, Aurelian. Troll mu membuat terlalu banyak keributan. Please, tidak bisakah kau bermain dengan sesuatu yang lebih tenang?" Hermione mengaku dalam rengekan.

"My did, Mummy," jawab Aurelian.

Hermione mengangkat kepala. Aurelian berlutut di tengah ruang tamu bermain dengan mobil-mobilan yang dibawa ibunya. Dalam kardus mainan, dia melihat kepala troll muncul.

"Da door, Mummy. Seseorang datang," kata Aurelian.

Dung. Dung. Dung.

Hermione duduk lebih tinggi dan menatap ke belakang sofa di depan pintu.

"Sebentar," jawab Hermione. Dia mengambil nafas dalam dan memaksa dirinya keluar dari bantal yang nyaman dan hangat dan berjalan susah payah ke pintu. Jika itu adalah beberapa pengacara, dia takut dia mungkin akan mengutuk mereka.

Hermione membuka pintu dan senyum tipis, berharap muncul di sudut mulutnya.

"Aku tau Potter bilang kita bisa bertemu ketika dia selesai dengan belanjaannya, tapi aku mendapat pesan dan aku.." Draco berhenti. "Merlin, kau baik-baik saja? Kau tampak buruk."

"Gee, terima kasih," Hermione terkekeh.

"Aku benar, kau sakit. Kau baik-baik saja?" tanya Draco, membuat dirinya masuk ke dalam.

"Hi, Daddy! Mummy sakit," Aurelian memberitahu dengan cemberut kecil.

"Ya, aku melihatnya. Apa kau sudah mengambil sesuatu?" tanya Draco. Secara alami dia meletakan punggung tangannya di dahi Hermione. "Merlin, kau demam."

"Aku baik-baik saja, aku belum minum obat apapun. Aku tidak menemukannya di rumah.

Aurelian dan aku baru saja akan berganti pakaian dan mendapatkannya," kata Hermione. Dia melirik ke jam dan kemudian berkata. "Merlin! Sudah jam sebelas?"

"Kau seharusnya menghubungiku. Aku akan-"

Dung. Dung. Dung.

Draco berbalik dan menatap pintu penasaran. Tanpa pikir panjang, dia membukanya.

Aurelian (Terjemahan) -REVISI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang