Knock knock
"Hello?" Hermione memberitahukan kedatangannya dan masuk ke the Burrow.
"Ah, Hermione. Kau datang saat untuk makan siang." Mrs Weasley tersenyum dari konter dapur.
"Jadi, apa semua baik-baik saja?"
Mrs Weasley tau Harry dan Hermione bertemu dengan Draco dan pergi ke Hogwarts untuk bertemu dengan Professor McGonagall, tetapi mereka memutuskan untuk tidak memberitahu tentang kenangan yang mereka lihat, yang tau hanya mereka bertiga, Ron dan Ginny.
"Ya. Kami menemukan apa yang kami cari," kata Hermione. Dia masih belum nyaman dengan semua yang dia lihat dan dengar dalam pensieve. Sangat aneh rasanya berdiri dan berbicara dengan wanita yang beberapa waktu lalu terbungkus kain putih dan terbaring di halaman Hogwarts. "Apa Harry tidak datang kesini?"
"Harry? Tidak. Aku pikir dia bersamamu," kata Molly serius. Walaupun dalam dua tahun setelah perang banyak hal berubah dan orang-orang menjadi rileks dan nyaman namun dalam hati Molly tetap saja takut akan perang. Dia sangat mudah stress terutama ketika orang-orang tidak berada ditempat yang dia pikir seharusnya berada. Dan fakta bahwa Harry, Ron dan Hermione bekerja di Departemen penegak hukum sihir, tidaklah membantu.
"Oh, iya. Tapi tadi kami berpisah setelah pertemuan. Dia tak mengatakan akan kemana. Aku pikir sekarang dia kembali ke kantor," jawab Hermione, "Dimana Aurelian?"
"Dia ada di garasi bersama Arthur," jawabnya dengan senyuman. "Dia sungguh manis dan menawan, juga sangat cerdas, Hermione. Kau harus bangga padanya."
Dalam hati Hermione mengeliat. Dia tau dia harusnya merasa bangga, tapi dia bukanlah orang yang benar-benar membesarkan Aurelian. Orang itu adalah dirinya dimasa depan, seseorang yang dia tak begitu kenal, dialah yang membesarkan Aurelian. Dia dan Draco dimasa depan yang dia juga tak kenal. Setidaknya dia tau Draco dimasa depan lebih baik dibandingkan Draco yang sekarang.
Melihat wajah Hermione, ekspresi Molly berubah menjadi empati. Hermione dapat mengatakan wanita itu sedang memikirkannya dan merasa tak nyaman dengan fakta bahwa Draco Malfoy adalah ayah Aurelian. Dan ini sedikit aneh, sebagian darinya merasa tak nyaman yang membuatnya menerima bahwa dia memiliki anak berusia dua tahun yang dia sama sekali tidak ketahui sampai dua hari yang lalu.
Hermione tidak bertujuan untuk merahasiakan ayah Aurelian dari keluarga Weasley. Harry bagaimanapun memiliki ide lain dan menuntut kalau akan lebih baik untuk mengatakan pada Ron dan Ginny. Jelas, ketika Ron tau maka semua orang yang ada di The Burrow juga akan tau. Hermione tidak terkejut kalau semua orang di Ottery St. Catchpole mendengar dia memiliki anak dengan Draco Malfoy, saat dengan suara kerasnya Ron memberikan pendapat. Itu seperti dia menyalahkannya untuk sesuatu yang tak pernah dia pilih. Sama terkejutnya ketika Hermione mengetahui bahwa dirinya dimasa depan menikah dengan Draco Malfoy. Itu adalah sesuatu yang tak pernah dia bayangkan. Tapi setelah dia melihat pensieve, dia sendiri merasa tidak terkejut bagaimana mereka bisa bersama.
"Jika makan siang sudah siap. Aku akan memanggil Aurelian dan Mr Weasley," kata Hermione menawarkan bantuan.
"Ya itu bagus sekali. Terima kasih, dear!" kata Molly dengan senyum sedih. Hermione mengerang dalam hati. Dia tak ingin orang-orang kasihan padanya.
...
"Hello," Hermione menyapa ketika masuk ke garasi dan tak pernah membuatnya berhenti takjub melihat berapa banyak barang-barang muggle yang telah dikumpulkan Mr Weasley. Garasi itu penuh dengan tumpukan barang-barang disepanjang dinding.
"Mummy!" teriak Aurelian bahagia. Dia berdiri dari sisi sepedah motor terbang milik Sirius dan tersenyum cerah. "Paman Art punya sepedah motor! I drivin'!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelian (Terjemahan) -REVISI-
FanfictionAuthor By : BittyBlueEyes Penerjemah : dragonjun Sinopsis: Dua tahun setelah perang, anak kecil asing tiba-tiba mendatangi the burrow. Kedatangannya sendiri sangat mencenangkan, tetapi berita yang dia bawa tentang perang yang akan d...