31.- Pack of Weasels-

14.3K 1.1K 154
                                    

"Aku tidak percaya, aku melakukan ini," gumam Draco pelan, berjalan bersama Hermione dan Aurelian yang di ada diantara mereka memegang tangan ayahnya.

"Kau tampak ketakutan," Hermione tersenyum.

"Ragu-ragu, khawatir, bukan takut," Draco mengoreksi. "Meskipun mungkin aku harus. Berjalan ke sarang serigala."

"Aku pikir, kau menyebut mereka musang," Hermione mencaci.

"Aku yakin mereka jauh lebih berbahaya dari pada itu," jawab Draco.

"Burrow aman, Daddy," Aurelian menyakinkannya.

"Dia benar. Keluarga Weasley semua sangat baik. Mereka sudah mengundangmu sebagai tamu. Mereka tidak akan menyerangmu."

"Mereka membenciku," kata Draco datar.

"Mereka tidak membencimu, selain Ron, mereka hampir tidak mengenalmu. Dan bahkan tidak mengenalmu seperti Harry atau aku. Aku bilang padamu, ini akan baik-baik saja. Jika tidak ada yang lain, ini akan baik-baik saja, mereka akan bersikap baik padamu untukku dan Aurelian. Dan aku punya perasaan, sekali mereka melihat betapa baiknya Harry dan aku bersama denganmu, mereka akan cepat menjadi hangat dari pada yang kau pikirkan," kata Hermione adil, berhenti di depan pintu depan. "Hanya jangan menerima apapun yang ditawarkan si kembar padamu. Dan aku memaksudkan apapun."

Tiba-tiba ada kilatan ketakutan di wajah Draco, tapi Hermione membuka pintu sebelum Draco memiliki kesempatan untuk merespon.

"Hello," Hermione berseru saat dia masuk ke dalam rumah.

"Oh, Hermione," sapa Molly saat kepalanya muncul di pintu masuk dapur. "Well, jangan hanya berdiri di pintu. Masuk."

"Bibi Molly!" kata Aurelian menyapa.

"Oh, Aurey, bagaimana kabarmu, dear?" Molly tersenyum cerah. "Aku senang aku masih bisa bertemu denganmu hari ini."

Aurelian berlari masuk ke dapur dan melemparkan lengannya. Dalam sambutan hangat dari teman kecilnya yang manis, salam pertemuan itu membuat Draco terlupakan.

"Aku minta maaf karena aku tidak bisa menjaganya hari ini, Hermione," Molly meminta maaf.

"Tidak, tak masalah," Hermione menyakinkan saat masuk ke dapur. Draco sementara mengikuti mereka, meneliti sekeliling. Dia tak pernah datang ke The Burrow, apalagi memasuki rumah itu, tapi tetap merasa sesuatu yang berbeda di dapur. Di sana ada ruangan kosong membelakangi konter dan peralatan dimana Draco yakin adalah keperluan untuk meja. Malah, disana ada kursi yang di tengah-tengahnya terdapat seorang wanita muda berambut merah berdiri kesal dan cemberut pada saudara kembarnya. Si kembar, bagaimanapun, tidak memperdulikannya karena mereka menatap keras pada Draco.

"Apa dia sudah baikkan?" Hermione melanjutkan bicara dengan Mrs Weasley. "Bagaimana dengan Bibi Muriel? Dia baik?"

Molly mendesah putus asa. "Penyembuh bilang dia seharusnya akan baik-baik saja setelah seminggu, tapi dia bersikeras untuk menghubungi pengacaranya untuk membuat wasiat."

"Lagi," salah satu dari si kembar berseru.

"Dengan apa yang kau berikan padanya, dia lebih baik meninggalkanmu jumlah yang besar," si kembar yang lain menambahkan.

"Fred! Aku tidak percaya kau mengatakan sesuatu seperti itu. Dia adalah keluarga," Molly memarahi.

"George, Mum," salah satu dari mereka mengoreksi. "Jika kau ingin memarahiku, setidaknya kau tau kepada siapa kau bicara."

Molly menatap sejenak dan cemberut tegas. Akhirnya dia mengulurkan tangan dan mendorong rambutnya ke sisi sebelah kiri. Telingganya muncul, "Itu yang aku pikir, Fred," sela Molly, dia kembali ke masakannya. Dengan serigai, Fred kembali membantu George menangani jubah dimana Ginny sebagai model.

Aurelian (Terjemahan) -REVISI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang