Harry mengibaskan rambut kusutnya yang basah. Mengatur kembali tali jubah dipinggangnya dan mengambil cangkir kopi di atas konter dapur sebelum melirik ke arah tangga. Beberapa hari ini banyak masalah sedang berenang-renang dalam pikirannya dan membuatnya kurang tidur. Dia masih terjaga hingga larut malam, menghempas dan berputar-putar diatas tempat tidurnya. Ketika dia bangun esok paginya, dia merasa lebih lelah dibandingkan sebelum dia beranjak tidur. Dengan susah payah dia beranjak ke kamar mandi, dengan harapan itu akan menolongnya. Dan dia meminta kreacher untuk membuat kopi. Jika kopi ini tidak berhasil maka langkah berikutnya adalah ramuan penyegar. Kaki Harry terasa berat saat kakinya memimpin melangkah melewati tangga menuju dapur. Dia menyesap kopinya dan menyerigai.
"Apakah kau menyukainya, master?" tanya kreacher.
"Um.. yeah.. it's great," kata Harry berbohong. Setelah perang, peri rumah keluarga Black yang diwariskan padanya menjadi lebih menyenangkan dan juga menjadi lebih lengket. Sepertinya tidak cukup banyak yang bisa dilakukan kreacher dan mengikuti Harry di dalam rumah sampai dia memberikan perintah, adalah hal yang dia inginkan. Harry berusaha agar hal ini tak menganggunya, namun terkadang itu terlalu berlebihan. Harry membuntuhkan ruang dan berpikir, rasanya menyedihkan mengotori rumah yang akan membuat kreacher sibuk atau mengirimnya untuk bantu-bantu bersih-bersih di the burrow.
Harry berhenti setengah jalan menaiki tangga dan mendengar dengan cermat. "Apa ada bunyi lonceng dari perapian?" tanyanya. Dia sejujurnya tidak yakin, dia terlalu lelah dengan pemikiran yang bermain dikepalanya karena dia jarang sekali menerima tamu sangat pagi, dan dia yakin dia sedang tak menunggu seseorang.
"Kreacher juga berpikir begitu, Master Harry. Haruskah kreacher melihatnya, sir?"
"Yeah," jawab Harry terpecah dia bertanya siapa yang datang. Harry berjalan kembali menuruni tangga dan membuka pintu dapur.
"Morning, Harry," kata Hermione ceria.
"Master Harry, kau mendapatkan tamu. Miss Hermione Granger menunggu anda di dapur," kreacher mengumumkan.
"Yes, terima kasih, kreacher," kata Harry bosan.
"Kreacher senang bisa melayani, sir," kata kreacher membungkuk.
"Uh, kreacher, apa kau pikir kau bisa um..." Harry dengan cepat menangkap tugas untuk si peri rumah, "Pergi mengambil beberapa lilin untuk kandil yang ada di serambi? Um, yang warna unggu? Kita bisa mengganti warna..."
"Tentu, Master," kreacher menyetujui. Dengan bunyi 'krak' dia pergi.
Harry menghela nafas. "Aku bersumpah si peri tua menyedihkan mendapat pemukul setiap hari."
"Harry!" tegur Hermione.
"Ini bukan menghinanya. Aku merasa kasian padanya, menyedihkan," Harry mengakui.
"Ngomong-ngomong, apa yang kau lakukan disini?"
"Senang bertemu denganmu, juga," caci Hermione. "Aku disini untuk beberapa alasan." Hermione berjalan sepanjang dapur dan menaruh setumpuk besar berkas yang ada di lengannya di atas meja. "Pertama, Malfoy mengirimkan burung hantu semalam memberitahuku, dia tidak bisa membantu pagi ini. Makan malamnya dengan Pansy harus diubah menjadi brunch, hari ini."
"That's good dan itu namanya dia membantu," kata Harry. Hermione mengangguk setuju.
"Alasan utama aku disini adalah untuk memperingatkanmu. Hari ini, Aku pergi ke kantor pagi sekali untuk mengambil kunci yang mengunci ruang berkas dari Kristof dan Robards menemukanku dia mencarimu. Jika kau pergi ke kantor, hari ini. Dia akan menyudutkanmu," kata Hermione serius.
Harry menghela nafas. "Yeah, aku sudah menebak, aku seharusnya bersiap untuk itu. Dia jadi curiga kenapa aku sering keluar masuk kantor tapi aku tidak bekerja dengan auror lain. Dia melihatku bekerja terutama denganmu, dan juga Ron dan kemarin dengan kalian berdua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelian (Terjemahan) -REVISI-
FanfictionAuthor By : BittyBlueEyes Penerjemah : dragonjun Sinopsis: Dua tahun setelah perang, anak kecil asing tiba-tiba mendatangi the burrow. Kedatangannya sendiri sangat mencenangkan, tetapi berita yang dia bawa tentang perang yang akan d...