"Aku tidak bisa cukup berterima kasih untuk ini, Pansy," kata Draco tulus.
"Oh, diamlah, Draco," jawab Pansy murung. "Aku bahkan tidak tau kenapa kau kemari."
"Karena aku membutuhkan bantuanmu," jawab Draco.
"Tidak, Granger yang membutuhkan bantuanku. Aku tidak mengerti kenapa kau perlu kemari," kata Pansy, menaikkan hidungnya ke atas. Dia membelai ikal rambut pada rambut panjang hitamnya sekali lagi sebelum memutar menjadi kelip di belakang kepalanya.
Bahu Draco merosot putus asa. "Oh, jangan seperti itu."
"Seperti apa? Kesal?" kata Pansy mengejek.
"Mendramatisir," Draco mengoreksi dengan tampilan jijik.
"Mendramatisir? Mendramatisir?" bentak Pansy tidak percaya, mengayun dari cermin. "Kau pikir bahwa aku mendramatisir? Gods, Draco! Kau muncul suatu malam bersama Potter dan tidak mengatakan apapun! ayahku membatasiku untuk di rumah saja dan semua yang aku dapatkan darimu adalah surat yang mengatakan bahwa kau bekerja bersama Potter dan tidak bisa mengatakan apapun pada siapapun! Hanya kalimat sialan! Sekarang seluruh keluargaku diperintahkan untuk tinggal dirumah dan aku masih tidak tau apa-apa! Aku berpikir kita dalam semacam bahaya, tapi aku tidak tau dari mana, dan kau pikir aku mendramatisir?"
"Aku minta maaf, tapi aku tidak bisa mengatakan apapun. aku tidak bisa mengatakan apapun!" Draco membalas berteriak.
"Aku yakin kau bisa mengatakan lebih dari itu," Pansy beragumen. "Granger, misalnya."
"Ada apa dengannya?" tanya Draco.
"Damn itu, Draco! kau bahkan tidak mengatakan apapun tentang ini?" Pansy merengut dengan jijik, tapi Draco bisa melihat bahwa Pansy terluka lebih dari apapun. Pansy berjalan ke mejanya dan melempar ke atas tempat tidur agar Draco melihat. Itu adalah majalah Witch Weekly dan di cover depan adalah gambar dirinya dan Hermione di acara jamuan makan malam. Dengan semua hal yang terjadi beberapa hari ini, dia lupa tentang acara jamuan itu. Dia mencoba membaca
headline tapi Pansy merebutnya. "Bayangkan betapa terkejutnya aku melihat ini? aku harus memaksa Blaise, dan dia bilang bahwa kau sedang dekat dengannya, ini bukan hanya kencan sekali seperti yang lain. Bagaimana bisa kau bilang padanya dan tidak padaku?"
"Aku hanya..." Draco memancing mencari alasan, tapi Pansy belum selesai mengomel.
"Dan Granger, Draco? Bagaimana bisa ini terjadi. Granger. Gadis yang selalu kau benci sejak pertama kali kau melihatnya," Pansy mengingatkan Draco.
"Aku tidak mengenalnya, kalau begitu," jawab Draco, merasa sedikit bersalah lagi.
"Lalu? Kau merengek padaku hanya sebulan yang lalu karena kau harus bekerja dengannya mengenai Kerjasama Sihir Internasional. Aku tidak tau kapan kau mulai bekerja dengannya dan Potter dalam ini-ini, entah apa ini," kata Pansy, melambaikan tangannya tak acuh sambil memutar matanya.
"Sesuatu berubah."
"Tidak secepat ini," Pansy beragumen.
"Memang begitu. Dia bukan orang yang aku pikirkan. Sekarang aku mengenal Her.."
"Bukan orang yang kau pikirkan? Maksudmu dia bukan kutu buku, Tahu-segala yang menyebalkan?" Pansy menyerigai, menyilangkan lengannya di dada.
Draco membalas menyerigai, "Tidak dengan bagian menyebalkannya."
"Tidak juga dengan tahu-segala sepertinya, karena dia datang kesini untuk belajar," kata Pansy tertawa. Suasana hatinya tidak lagi kesal, setidaknya untuk saat ini. "Aku hanya berharap kau memberitahuku. Dan aku masih berharap kau mengatakan sesuatu sekarang. Aku takut Draco, apa yang terjadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelian (Terjemahan) -REVISI-
FanfictionAuthor By : BittyBlueEyes Penerjemah : dragonjun Sinopsis: Dua tahun setelah perang, anak kecil asing tiba-tiba mendatangi the burrow. Kedatangannya sendiri sangat mencenangkan, tetapi berita yang dia bawa tentang perang yang akan d...