Imalas

1.7K 316 196
                                    

Gak kerasa hari ini adalah hari pertama gue menginjak bangku SMA. Masih berpakaian seragam putih biru karena baju putih abu-abunya belum dibagiin ah elah.

Ontohodnya, gue sekelas sama Michael. Apakah ini pertanda baik atau malapetaka? Malapetaka sepertinya.

"Wuee wuee wueeeee," Michael tiba-tiba nyamperin ke meja gue.

"Apaan si pagi-pagi udah rusuh aja." gue masih sibuk main slither.io.

"Galak amat mba, eh si Athena kemana?" tanya Michael.

"Nga tau la emang gue emaknya?Palingan lagi ke kelas si Calum."

"Calum tu 11 ips 1 ya?"

"Hmm,"

Di kelas gue masih ga punya temen. Michael doang palingan. Tapi emang guenya yang males bersosialisasi sih. Mungkin nanti aja lah gue kenalan-kenalannya.

Masih ada dua puluh menit sebelum bel masuk berbunyi. Gue ngambil earphone dan mulai menyalakan musik.

"Sendirian aja ni bu aji?" tiba-tiba Michael dateng lagi.

"Duh apaan si ganggu aja lu tikus got."

"Selo ae mbae lagi mens yah?"

"Nga. Muka lo ngeselin banget hari ini bikin gue naik darah."

"Jahat lu."

Michael mengambil earphone yang ada di telinga kiri gue lalu dia pasangin ke telinga kiri dia.

"Haloooo!"

Anjing dah kenapa hidup gue gabisa gitu tenang sepercik?

Athena dateng ke kelas gue disusul Calum di sebelahnya. Apa ya ini maksutnya? Saya tidak mengharapkan ada makhluk bernama Calum di sini. Kenapa dia ada di kelas saya?

"Ngapain lu ke sini?" tanya gue ke Calum.

"Kata dia kamu ada apa ke sini?" jelas Athena.

Ya maklum lah ya Calum bahasa Indonesianya masih baku-baku gaje. Tapi dia gak pake saya-anda kayak Michael, dia pake aku-kamu yang terdengar lebih jiji di kuping gue haha.

"Aku hanya disuruh Athena ikut." katanya.

"Ye gobloq mau maunya aja disuruh nene lampir."

"Athena mah cantik, lo kali yang nenek lampir." Michael jbjb.

"Gitu ya gan." gue akhirnya keluar kelas. Bau bau mau bolos nich.

"Oi Ace! Gue mau cabut, bilang aja gue sakit di uks atau diare atau apa kek. Okeh? Oke." teriak gue di ambang pintu kelas, sebelum Ace si ketua kelas menjawab, gue udah kabur.

Gue berjalan di koridor kelas-kelas. Anak-anak banyak yang lalu-lalang, kelas 12 ips banyak yang di dalem kelas, mungkin ngerjain PR. Gak ada yang menarik.

Kaki gue tiba di ruang audio visual yang kebetulan lagi nggak dipake. Emang sih kan dipakenya kalau ada acara penting doang. Gue duduk di pojok ruangan, ngambil HP di kantong dan gak lupa dengan headsetnya. Gue memejamkan mata mencari ketenangan.

"Diem si Mike!" ucap gue setelah merasakan ada yang goyang-goyangin kaki gue.

Dia ga berenti goyangin kaki gue, ini apaan si anjir kek kucing aja.

"Caltha,"

Kok bukan suara si ulet keket? Tapi cowo, tapi bukan Michael, tapi kaya kenal, tapi siapa, tapi tapi.

"Sianjing!" gue terkejut setelah melihat yang dari tadi goyangin kaki gue.

SADAKO!

Eh ga deng, si Calum anjir.

Found | c.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang