Caltha
Sekarang gue sama Michael udah sampe di depan rumahnya Luke. Michael mengetuk-ngetuk pintu hati Luke. Yekali bor. Ngetok pintu rumah Luke.
"ANJJJIIRR LUKE GILA KANGEN BANGET AING YA AMPYUN!!1!1!" teriak Michael saat Luke membukakan pintu. Michael langsung memeluk temannya itu dan gue di sini. Hanya diam dan melihat dua insan yang sedang melepas rindu.
Lah gue kapan?
Lah sama siapa juga?
Ok kg ad yg pdl.
"Eh anj gue keasikan sama pacar. Uhm, Luke, this is my friend Caltha. Caltha, this is my soulmate Luke." jelas Michael setelah melepas pelukannya.
"Hi Luke." sapa gue dengan senyum kikuk.
Ajg ganteng banget bangsat tayi ledik kenapa si temen-temen si Michael ganteng semua gue capek.
Biar gue kasih tau ciri-ciri Luke gimana. Tinggi banget kaya menara sutet, putih seputih cinta q pd muw ea, rambutnya berjambul dan berwarna blonde, matanya berwarna biru sebiru laut seindah langit eaea takis!
Luke tersenyum menampakan giginya yang ntab jiwa ada kulit cabe anj. Gue mau ngomong kaga enak juga dah.
"Hi Caltha."
"Udeh kaga usah jatuh cinta lu ama temen gue. Ampe ngiler segala lu cebong empang." kata Michael yang merusak suasana perkenalan gue.
"Dih apaan si impun selokan."
"Bacot lu ah. Eh Luke, because you're new here, me and Caltha wanna show you how beautiful this city is. Lah kok gue de javu yak." kata Michael kepada Luke.
"Wait I'm gonna tell my mom." jawabnya sambil masuk ke dalam. Gaya udah punk rock tapi kalo pergi ijin dulu ke emaknya. Punk rock sekali ya.
Eh bentar dulu deh. Kan Michael pake motor ke sini, terus nanti jalan-jalannya masa pake motor? Ga ada masalah sih tapi kan ini bertiga?? Boti? Reptil?
"Eh cengcorang, ini kita jalan-jalan naik apa anjir? Yakali boti." kata gue ke Michael.
"Tar boti dulu ke rumah gue, baru ambil mobil."
"Tolol ih malu lah gue bangsat."
"Kaga duli."
Ih anjir Michael bolot muka gue mau taro di mana ntar duh. Ya walaupun emang dari sini ke rumah Michael nggak jauh, tapi ke rumah Michael harus ngelewatin taman komplek yang rame anjir.
"Let's go guys!" Luke sudah siap dengan black skinny jeans, kaos hitam polos, dan beanie hatnya.
Michael pun memberitau bahwa kita harus cengtri dulu ke rumah Michael untuk menukar motornya dengan mobil. Luke awalnya kaget dan tidak mau, tapi karena Michael telah menghasutnya dengan baik, Luke pun akhirnya mau.
"ANJIR PLECIL! JAN NGEGAS NAPA SI NANTI JATOH GOBLOK!" teriak gue tepat di samping kuping Michael.
"BRISIK BANGSAT INI MAKIN DIKIRA CABE-CABEAN KITA." teriak Michael tidak kalah membahana.
Orang yang kami temui di sepanjang jalan selalu melihat ke arah kami dengan tatapan 'njay-yang-cewe-menang-banyak'. Ya iya.
Gue di tengah gengs, diapit oleh cogan-cogan. Depan kena, belakang kena. Ngh.
Kena punggung Michael sama dada Luke maksudnya ya duh pikirannya tolong dikondisikan ya kawan-kawanku yang terkasih.
Sesampainya di rumah Michael, dia langsung menyuruh kami tunggu di luar saja, karena percuma di rumahnya toh tidak ada siapa-siapa. Karen, mamanya sedang pergi ke arisan temannya dan papanya belum pulang kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Found | c.h
Fanfiction[COMPLETED] ❝Caltha?❞ ❝Calum?❞ Anjing. [ Sequel to Lost | c.h ] #18 on 5secondsofsummer (17.05.18) ©2016 by luketobacillus