Epilok

1.9K 302 412
                                    

(a/n vote dan komen yang banyak kalau mau gua bikin extra chap #maksa. Btw baca author's notenya ye)

Sebulan kemudian, Caltha, Calum, dan Michael memulai tahun ajaran baru. Caltha ga sekelas sama Michael lagi, ia berada di kelas XI IPS 1, Michael di XI IPS 3. Michael sempat mau protes ke gurunya supaya dia sekelas sama Caltha aja, tapi keputusan udah bulet. Tra bsa diganggu gugad. Hari ini udah seminggu sejak masuk sekolah dan Michael masih belum terima dia gak sekelas sama Caltha.

"Ga asik banget, gue ga sekelas sama lo." kata Michael. Ia dan Caltha sekarang lagi ada di kantin karna jam istirahat.

"Gue mah bersyukur pada Allah yang Maha Kuasa dah dijauhkan dari iblis-iblisnya hehhe," balas Caltha.

"Segini gua kaya Arjuna juga."

"Najis anjeng,"

"Woi, berdua mulu dah kaga ajak-ajak ke kantin teh." celetuk Ghani yang baru aja sampe ke kantin karena kelasnya tadi ditahan keluar dulu sama guru Sejarah.

"Siapa suruh pelajaran Sejarah, guru itu kan memang bodat." balas Michael sambil menyuapkan sotonya.

"Eh Tha, hubungan lo sama si Kak Calum gimana sekarang?" tanya Elma yang tadi datengnya barengan sama Ghani dan beberapa teman lainnya.

"Gitu-gitu aja. Ga ada yang spesial. Ga maju ga mundur." Caltha menjawab ogah-ogahan.

"Ah ga asik banget sih, padahal gue udah berharap kalian berdua cepet jadi." sahut Ele. Caltha hanya mengangkat bahu tanda dia pun ga tau apa yang harus dia lakuin.

Kaga ada yang ngerti apa, yang di sini belom 100% move on. Batin Michael meringis. Michael diem doang pas lagi ngomongin hubungan Calum sama Caltha.

Beberapa menit kemudian, Calum dan beberapa temen seangkatannya dateng nyerbu kantin, termasuk Calum yang sok rusuh, padahal mah dia kaga jajan. Caltha memerhatikan Calum dari jauh. Calum sendiri ga sadar kalau dia jadi objek perhatian Caltha, dia malah sibuk teriak-teriak ga jelas di kantin.

"BUUU MIE GORENG DOUBLE!" teriak Arka yang toa, padahal dia udah masuk ke dalem kantinnya, dalam artian posisi dia sekarang sama kaya ibu kantin.

"BU MIE RENDANG!"

"MIE KUAH SATU BU!"

"BUUU ASAKDIWALDKS," yang ini Calum. Dia cuman ikut nimbrung dan bikin ibu kantin pusing.

"SABAR ATUH INI TEH SAYA JADI BINGUNG!!" balas ibu kantin yang juga berteriak.

Caltha yang ngeliatnya cuman bisa terkekeh. Apalagi pas Calum ngomong random kaya orang kumur-kumur. Begini lah keadaan kantin SMA St. Helena setiap harinya. Makanya Caltha selalu ngusahain bawa bekel dari rumah. Beli makan doang berasa mau nuker tiket konser.

Dengan tiba-tiba, saat Calum melewati meja Caltha, ia mengedipkan satu matanya ke Caltha. Seketika Caltha cengo, antara pengen ketawa sama malu, karena temen-temennya Calum ngeliat kejadian itu dan sekarang mereka semua nyorakin Caltha sama Calum.

"WADEZIG! TEMBAK AE UDAH!" teriak Keenan yang pertama kali melihat kejadian itu.

"Alah Cal, jangan cuman ngedipin dong! Halalin sekalian."

"Jadian aja ngapa si monyet."

"Udah semuanya stop! Intinya Arka ganteng! Makasih, makasih." potong Arka sebelum muncul sahutan lainnya. Seketika temen-temennya langsung menjitak kepala Arka bergantian.

Arka sama Ghani adek kakak, maklumin aja kalau tingkat kepedeannya gak jauh beda. Walaupun sebenernya apa yang mereka omongin itu gak 100% salah. Mereka memang termasuk dalam kategori ganteng, gak sedikit juga cewe yang jadi fans kakak beradik itu, tapi kelakuannya yang menajiskan itu kadang membuat cewe-cewe berpikir dua kali buat deketin mereka berdua.

Found | c.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang