Kini gue sudah duduk di bangku sd kelas 4. Gue sebenernya pendiam, pemalu dan bisa dibilang nggak bisa gaul. Gue jarang main karena sibuk les hingga malam.
Biasanya anak sd kalau jam istirahat main kejar-kejaran, jajan ke kantin dan melakukan hal menyenangkan lainnya.
Gue nggak seperti itu. Gue cuma duduk diam di kelas membaca buku atau melihat teman-teman gue dari balkon, karena kelas gue ada di lantai 2. Setelah bosan gue balik lagi ke kelas, membaca buku sambil menunggu bel masuk tiba.
Saat gue membuka buku, gue melihat ada sepucuk surat terselip di dalamnya.
From : Jerry
To : KatherineMau nggak jadi pacarku? Ini aku kasih coklat buat kamu, kalo dimakan berarti kamu suka dan kita pacaran. Aku sayang kamu.
Gue kaget membaca surat yang dikirim oleh Jerry. Gue nggak ngerti apa itu pacaran. Waktu itu jaman film Meteor Garden lagi nge-hits banget dan gue ngikutin dari awal sampai akhir, sampai gue beli cd nya. Nah, pacaran yang gue tau ya seperti hubungan tomingshe sama sanchai.
Intinya kalau selalu berdua berarti pacaran, kalau dia ngomong suka terus dijawab iya berarti itu pacaran. Jadi saat Jerry ngasih coklat ya gue makan dong karena suka coklat. Suratnya gue masukin lagi ke kolong meja sampai bel pulang.
Keesokan harinya,
Tak dikira, tak diduga, tak disangka gue dan jerry dipanggil kepala sekolah."Coba jelaskan maksud surat ini apa?" tanya Bu Xian, sang kepala sekolah.
Gue dan Jerry tidak berani menatap Bu Xian, kami berdua hanya menunduk takut. Gue nggak ngerti kenapa bisa surat itu ada di tangan bu Xian.
"Buat pelajaran bahasa Indonesia kok,Bu." Jerry menjawab dengan muka polosnya. Bu Xian hanya memandangi kami berdua.
"Kalian tahu apa hukuman bagi murid yang melanggar peraturan dan berbohong?" tanya bu Xian.
Gue dan Jerry menggelengkan kepala serempak.
"Kalian berdua harus piket selama seminggu, masuk jam 6 pagi bersihkan kelas tata meja dan kursi supaya rapi!" perintah bu Xian lalu kami disuruh kembali ke kelas.
Benar saja selama seminggu kami datang lebih awal untuk piket kelas. Dan ada pengumuman bahwa segala hal tentang meteor garden dilarang. Jika cover buku bertema meteor garden harus diberi sampul coklat. Film meteor garden tidak boleh ditonton dan wajib dipantau orangtua murid.
Gue kapok deh nggak akan ngelanggar peraturan lagi. Cukup sekali dan gue nyesel kenapa surat dari Jerry nggak gue buang aja.
"Katt, lu udah makan coklat dari gue kan? Berarti kita..." tanya Jerry.
"Nggak! Gue nggak mau kena masalah! Udah kita selesain piketnya ini hari terakhir hukuman kita. Gue nggak mau ditambah lagi hukumannya," ucap gue sambil nyapu kelas.
"Oke deh!" jawab Jerry.
Gue lega karena hari ini piket terakhir gue dan Jerry. Gue udah capek banget seminggu piket bareng Jerry, nggak mau deh keulang lagi.
Seusai bel sekolah gue pingin buru-buru pulang. Pingin berbaring di kasur dan nyelesain baca komik. Gue pun pulang naik sepatu roda.
Karena tergesa-gesa, di jalan menurun Gue pun hilang arah
Brakkkk....
Gue nubruk sepeda dan terpental masuk comberan. Mulut gue nyium pinggiran comberan. Sial banget!
Spontan gue langsung teriak dan menangis. Mulut gue sobek, baju seragam gue bau comberan, sepatu roda gue rusak dan kakipun lecet-lecet.
Tahukah kalian siapa yang gue tubruk?
Si Jerry yang gue tabrak dan dia gak papa, tanpa luka sedikitpun. Jerry perlahan mendekati gue yang lagi nangis jerit-jerit nahan malu dan sakit.
"Gue anterin pulang yuk. Lo bau banget!"
Itu adalah kata terkampret yang dipakai Jerry buat menghibur gue. Ya mau nggak mau gue akhirnya dibonceng Jerry naik sepedanya sambil terus menangis.
Ternyata Jerry ada rasa peduli dengan gue. Dia pun ikut menangis di jalan. Pikir gue dalam hati.
"Gue takut darah!" jerit Jerry sambil menangis.
Sesampai di rumah Jerry membantu gue jalan. Dia buka tasnya yang nggak gue duga ternyata dia bawa kotak obat lengkap. "Astaga, Jerry. Kenapa lu nggak bilang daritadi kalau lu punya obat?"
"Sengaja biar bisa antar pulang," jawab Jerry sambil tersipu.
Dia ambil alkohol lalu dia guyurkan saja ke luka gue. Gue langsung jejeritan, luka gue yang berdarah-darah main siram aja pakai alkohol. Kejam sekali kawan!
"Biar cepet kering makanya aku siram aja, lama kalau pakai kapas!" ujar Jerry tanpa dosa.
Gue berdiri lalu gue masukin segala obat-obat Jerry ke dalam tasnya, "Lu mending balik aja deh! Dicariin mama lho. Gue udah sembuh!"
Jerrypun menuruti kata-kata gue, dia melambaikan tangan dan mengayuh sepedanya pergi.
Semenjak kejadian gue nyemplung got, gue dan Jerry makin dekat. Jerrypun sering mampir ke rumah gue untuk ngajarin gue main piano. Dia ahli banget mainin piano. Gue diajarin tapi nggak ngerti-ngerti juga. Mentok-mentok lagu 'Ibu Kita Kartini' kalau dinamikanya pas udah bagus banget itu.
Nggak nyesel sih gue kenal dengan Jerry, ada ilmu yang gue dapat darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Ex) Boyfriend
HumorKumpulan kisah kegilaanku di masa lalu.... Dalam revisi... Maaf jika nama-nama pemain diganti untuk menjaga privasi. 😊 #3 in humor (02.02.17)