Setahun sudah gue bekerja di pabrik farmasi. Gue baru tahu ternyata kak Jacob juga bekerja di pabrik ini. Kak Jacob ditempatkan di bagian Research and Development. Sedangkan gue di bagian quality control.
Gue bertemu kak Jacob saat dia mengantar sampel ke laboratorium tempat gue. Dia terkejut saat tahu bahwa gue satu tempat kerja dengannya.
"Katrok lo kerja disini?" ucapnya.
"Iya kak! Gue juga baru tahu kalau kakak kerja disini juga!"
"Tolong dicek sampelnya ya, moga sih udah OK!"
Kak Jacob memberikan sampel sirup obat batuk untuk dilakukan pengecekan mikrobiologi.
Dari jaman SMK, kak Jacob memang terkenal cerdas dan berbakat. Makanya banyak cewek-cewek yang naksir. Kak Jacob selain cerdas, dia juga gokil dan atraktif. Gue selisih setahun dengan kak Jacob.
Setelah kak Jacob pergi, kak Tere deketin gue. "Itu tadi siapa? Kok lo kayanya akrab amat!"
"Kakak kelas gue kak jaman SMK, yang pernah gue ceritain dulu. Dia yang nolongin gue waktu kekunci di kamar mandi cowok!" Jawab gue.
"Ganteng ya! Kenalin dong!" rayu kak Tere.
Wah, sepertinya kak Tere menyimpan rasa nih sama kak Jacob. Gue nggak tahu sih kak Jacob sudah punya pacar belum. Gue bakalan selidikin.
Gue belum ada teman di bagian RnD. Cuma kak Jacob satu-satunya yang gue kenal. Gue amat-amatin ternyata anak maintenance sering keluar masuk ruang RnD. Gue lihat Steve dan Paiz sering ngobrol dengan Jacob. Mungkin mereka berdua tahu sedikit tentang kisah cinta Jacob. Gue harus kepoin.
Saat bel istirahat, gue dekatin Paiz dan Steve yang sedang duduk berdua menyantap makanan. "Gue boleh ikut gabung nggak? Mereka berdua nampak terkejut.
"Eh, Katt. Boleh lah. Sini duduk samping gue!" seru Paiz.
Gue pun duduk di depan mereka. Setelah kami bertiga selesai makan. Gue membuka pembicaraan. Basa-basi busuk hingga akhirnya gue nyerempet nama Jacob.
"Eh kalian kenal nggak anak RnD. Namanya Jacob?" tanya gue.
"Oh! Pak Jacob, dia sih apoteker di RnD," ucap Paiz.
"Lo naksir ya?" tanya Steve.
"Nggak! Tapi memang dia udah punya pacar?" tanya gue penasaran.
"Setahu gue sih dia ada pacarnya tapi nggak disini. Kabarnya pacar Jacob tuh calon dokter!" ucap Paiz.
"Kok lo tahu banyak sih, Paiz!" tanya Steve.
"Iya dong pak! Gue sering diajak pak Jacob ngopi di warung depan, makanya kita sempat ngobrolin banyak hal!"
"Kalian berdua ini satu kerjaan juga?" tanya gue pada Paiz dan Steve.
"Pak Steve ini atasan gue!" jawab Paiz.
Steve tersenyum dan menggeleng, "Kita ini rekan kerja," jawabnya.
Wah, rendah hati juga Steve ini. Nggak gila hormat. Gue paling nggak suka dengan orang-orang yang gila hormat dan ingin selalu dihargai.
Bel masukpun berbunyi. Kita melanjutkan pekerjaan masing-masing.
Seusai bekerja. Gue kepikiran dengan kak Tere. Dia belum punya pasangan hingga sekarang. Gue pingin jodohin dia dengan kak Jacob. Tapi gue nggak bakat jadi mak comblang. Jadi pusing pala gue!
Saat gue melewati gerbang depan. Ada yang manggil gue, suaranya sih familiar. Gue tengok ke belakang ternyata kak Jacob.
"Katrok! Mau bareng nggak?" tanya kak Jacob.
"Kak, kos gue deket kok!" Gue mengelak.
"Temeni gue lah yok. Penting banget ini! Nanti gue anter pulangnya!" paksa Jacob.
"Haruskah?" tanya gue.
"Buruan katrok! Penting!" Berhubung Jacob memaksa akhirnya gue iyain aja.
Gue diajak ke toko emas. "Mau ngapain kak?" tanya gue.
"Katrok! Cuma lo yang tau nih. Gue mau lamar pacar gue!" ucap kak Jacob penuh semangat.
"Serius kak? Wah, selamat ya! Liat dong pacar kak Jacob secantik apa sih? Paling cantikan gue!" ejek gue pada Jacob.
"Eh enak aja! Jauh lah. Lo mah katrok!" hina Jacob.
"Terus maksud lo ngajak gue kesini apa?" tanya gue.
"Pilihin cincin yang bagus dong!" pintanya.
Guepun memilihkan cincin yang sekiranya menarik dan cocok untuk calon istri kak Jacob. Kebetulan jari tangannya mirip ukuran jari tangan gue. Jadi sekalian gue cobain satu per satu yang oke menurut gue.
Sewaktu gue mencoba, ada yang memegang bahu gue. Gue kaget bukan main karena Adi tepat berdiri di belakang gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Ex) Boyfriend
HumorKumpulan kisah kegilaanku di masa lalu.... Dalam revisi... Maaf jika nama-nama pemain diganti untuk menjaga privasi. 😊 #3 in humor (02.02.17)