Gue lulus dari smk, gue diterima sebagai ahli teknologi lab medik. Seperti biasa sebagai mahasiswa baru wajib mengikuti ospek disuruh cari ini itulah. Sudah lengkap pun masih saja salah. Memang junior itu selalu salah dan senior selalu benar. Entah itu teori dari mana!
Gue selalu tak pernah luput dari hukuman, masalah atribut kurang lengkaplah, alat kurang dan hal-hal kecil lainnya.
Saat itu gue disuruh bawa pisang kembar siam. Gue pun bawa pisang gandeng tapi tetap saja senior gue menyuruh gue maju.
"Dek! Gue bilang bawa pisang kembar siam. Ini pisang lo cuma satu, minta dihukum!" teriak Kak Jacob, salah satu senior gue yang paling galak.
"Itu kembar, kak," kata gue.
"Kembar dari Hong Kong!" serunya lagi.
"Itu dari pasar kok, kak tadi pagi saya beli. Coba aja dibuka kalau nggak percaya! " sahut gue. Gue bener - bener yakin itu pisang kembar. Kak Jacob aja yang cari-cari kesalahan gue.
"Lo nantangin gue dek!" Wajah nya dideketin ke arah gue sambil ngebentak gue. Cuma beberapa cm aja dari muka gue. Gue sih cuma berharap dia ngomong kagak muncrat, itu aja. Selama nggak ada kekerasan fisik, gue sih santai aja!
Kak Jacob kemudian membuka pisang gue. Dia udah nggak bisa salahin gue lagi, jelas-jelas itu pisang kembar. Buta kalo dia masih marahin gue.
"Oke ini emang pisang kembar. Kak Stella, Coba ukur rok dia! " Kak Jacob masih saja memikirkan cara untuk ngehukum gue. Heran deh kenapa gue terus yang jadi sasaran dia.
Kak Stella adalah kakak senior tergalak kedua setelah kak Jacob, selain galak dia juga judes banget. Iapun membawa penggaris lalu mengukur jarak rok gue dengan lutut.
"Saya bilang pakai rok kalian 5 cm di bawah lutut bukan di atas lutut! Kalian mau fashion show!" teriak kak Stella.Gue ngerasa rok gue nggak terlalu pendek, pas lutut sih dan memang masih kurang panjang. Cuman sayang kalo gue harus beli rok baru cuma untuk ospek, mending gue dihukum aja gak papa.
"Kamu mau jadi analis atau jadi model?" tanya Kak Jacob, gue cuma diem aja.
"Jawab dek! Punya mulut kan!" bentak kak Stella.
"Analis kak," jawab gue dengan wajah datar.
"Sekarang kamu nyanyi disini yang keras 3 jari masuk mulut!" teriak kak Stella.
"Gimana nyanyi nya kak kalo 3 jari dimasukkin mulut!" protes gue.
"Jarinya nggak dimasukkin mulut juga keles!!" Kak Stella mencontohkan, yang ia maksudkan mulut terbuka selebar 3 jari, kadang nggak jelas juga sih dia ngomongnya.
"Nyanyi apa kak?" tanya gue.
"Balonku tapi huruf vokal diganti i semua!" seru kak Jacob.
Gimana mau selebar 3 jari kalo vokalnya "i" semua gue ngebatin aja dan tetep lanjut nyanyi.
"3 jari masuk mulut dek! Yang kenceng!" teriak kak Jacob dan kak Stella. Duo racun bener deh mereka ini.
Gue berhenti nyanyi, "Eh siapa suruh berhenti!" bentak kak Jacob.
"Kak kalo 3 jari masuk mulut vokalnya jadi a," kata gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Ex) Boyfriend
HumorKumpulan kisah kegilaanku di masa lalu.... Dalam revisi... Maaf jika nama-nama pemain diganti untuk menjaga privasi. 😊 #3 in humor (02.02.17)