Setelah naik ke kelas 11, di sekolah gue diadakan seleksi parade bahasa Inggris tingkat SMA/SMK. Gue pun ikut mendaftar, coba-coba kali aja lolos.
Fortunately, seleksi dilakukan oleh sutradara dari Jogja, mas Ali dan asistennya. Kita dikumpulin dalam satu ruangan dan kita disuruh duduk melingkar. Ada sekitar 50 orang yang ikut seleksi.
Mas Ali menyediakan 3 naskah, ada naskah Snow White, Malin Kundang, dan Ande-Ande Lumutan. Tiba giliran gue dipanggil oleh Mas Ali, gue maju ke tengah lingkaran dan menerima naskah yang diberikan oleh Mas Ali.
Naskah Malin Kundang, gue di minta Mas Ali untuk membaca dialog dari ibu Malin Kundang. Gue deg-degan ngatur suara mak-mak. Apalagi dibagian ibu Malin mengutuk si Malin.
"Malin, I'm your mom! Why do you forget me, Malin?" gue mengganti mimik muka gue dengan raut sedih, gue mencoba buat nangis tapi nggak bisa. Dalam adegan itu Malin mendorong ibunya jadi gue pura-pura terjatuh.
"If you're really Malin, my Son! You will be statued!"
"Cut!" Mas Ali menghentikan adegan gue ngegelosor di lantai. "Coba kamu ulang lagi, nada kamu kurang sedih. Bayangin kamu ditinggalin pacarmu, diselingkuhi dia supaya kamu bisa lebih menghayati lagi."
Gue coba sekali lagi dan Mas Ali kembali memotong adegan gue," Iya, kamu masih kurang pas kalau jadi ibu Malin. Suara kamu kurang keibuan. "
Aduh kata-kata mas Ali ngejleb banget, ya emang gue belom pantes kali jadi ibu kan gue masih muda, masih menggelora masa di kasi peran jadi emak-emak.
" Ya sudah, Katt. Coba kamu baca naskah Snow White. Baca bagian penyihirnya."
Gue baca dialog penyihir yang sedang menatap kaca, "Mirror, mirror on the wall. Please tell me, who is the most beautiful girl in the world?"
"Cut!" Mas Ali kembali menghentikan dialog gue. "Wajah kamu cocok, tapi suaramu kurang antagonis. Coba kamu baca dialog Snow White."
Njirrr... Wajah gue dibilang mirip penyihir. Gue pun mencoba mengatur suara dan mimik Wajah dalam peran Snow White. Gue baca dialog demi dialog tetapi mas Ali belom juga memotong dialog gue.
"Cut! Okey kamu ambil peran Snow White. Sekarang kamu masuk ke kelompok Snow White di sebelah kanan saya. Nanti akan saya carikan pangeran yang pas buat mu!"
Gue harap-harap cemas, moga aja gue dapet pangeran yang ganteng. Akhirnya terpilihlah, Bedu. Cowok dari Kelas Farmasi yang juga idola para gadis. Aih, harapan gue terkabul juga.
Lalu kami mulai sesi latihan, saat adegan pangeran mencium Snow White, Bedu pun terdiam.
"Cut! Pangeran, kenapa kau diam saja? Cepat cium Snow White!" teriak Mas Ali.
Gue pun kaget dan langsung bangkit, "Mas Ali cium apanya nih?!"
"Snow White kau merem saja!" seru Mas Ali lagi.
"Nggak mau mas Ali, aku jadi penyihir aja! Kalo mau cium tangan."
"Udah nurut aja kamu pikir pangeran mau berangkat sekolah trus cium tangan ke emaknya! Cium pipinya!" Mas Ali datang menghampiri kami.

KAMU SEDANG MEMBACA
My (Ex) Boyfriend
HumorKumpulan kisah kegilaanku di masa lalu.... Dalam revisi... Maaf jika nama-nama pemain diganti untuk menjaga privasi. 😊 #3 in humor (02.02.17)