Vani Point of View
aku bangun dengan malas dan jug kesel karna kemarin seharian Ka Zyan tidak menghubungi ku sama sekali.
aku bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi dan bersiap siap untuk pergi ke sekolah. selasai berkemas aku mengambil iPhone yang ada di nakas saat aku cek ternyata ada 5 panggilan tak terjawab dan 10 notification pesan.
ku buka pesan dari Ka Zyan.
Ka Zyan :
malem yang.. maaf kaka baru hubungin kamu soalnya kaka banyak kerjaan.. kaka juga mau kasih tau kamu kalau kaka sekarang ada di bali selama berapa hari kamu di sana jangan nakal yah love you :*oh ternyata Ka Zyan sedang ada di bali. tak lama setelah aku membaca pesan dari Ka Zyan iPhone ku bergetar menandakan adanya panggilan masuk dan ternyata dari Ka Zyan.
"pagi yang?"
"pagi juga ka"
"kamu udah mau berangkat yaa.. oh iyaa maaf yah kemarin kaka ga hubungin kamu soalnya kaka lagi banyak kerjaan banget""iya nih lagi siap siap.. iyaa gk papa aku ngertiin ko kalau kaka sibuk.. oh iya emang bener kalau kaka lagi di bali?"
"iyaa kaka lagi ada di bali sayang dan kemungkinan kaka disini lama deh soalnya ada sedikit masalah disini"
"iyaa gk papa yang penting jangan lupa oleh olehnya okeh"
"yaa nanti kaka bawain oleh oleh buat kamu. udah dulu yaa kaka mau berangkat ke kantor. oh iya disana kamu jangan nakal, jaga kesehatan, jangan main main terus iyah. love you muach :*"
"iyaa kaka bawel aku bakal inget ko. love you too"
setelah telfonan dengan Ka Zyan aku segera untuk berangkat ke sekolah.
skip 1 bulan ke depan
Author Point of View
Selama satu bulan ini Vani dan Zyan tidak pernah bertemu karna Zyan yang sibuk dengan perusahaan. Setelah kejadian Zyan pergi ke bali selama 2 minggu Zyan langsung terbang ke Paris untuk menangani perusahaan yang ada disana dan setelah pergi ke Paris Zyan masih disibukan dengan peresmian peresmian anak cabang perusahaan ataupun hotel,mall dll. yang dibangun oleh perusahaannya.
Vani sedang menuju perusahaan Zyan yang ada di Jakarta. Vani sangat merindukan lelaki itu karna Vani dan Zyan hanya berkomunikasi dengan telfon dan sms itu pun jarang karna kesibukan Zyan.
"maaf mba pak Zyan ada?"
tanya Vani sopan pada sekertaris Zyan."ada mba tapi pak Zyan sedang ada tamu kayaknya"
jawab sopan sekertarisnya Zyan. Memang seluruh karyawan Zyan sudah tau akan hubungan Zyan dan Vani."tamu penting kah?"
"kayanya bukan mba"
"yaa udah aku masuk aja deh, makasih mba"
"iyaa mba"
Vani membuka pintu ruangan Zyan dengan hati hati karna takut menggangu tamu yang sedang ada di dalam. Saat Vani berhasil membuka pintu Vani sangat di kejutkan dengan apa yang ada didalam.
"Ohh jadi selama satu bulan ini lo hilang ternyata lo selingkuh iya hebat lo"
Ucap Vani berusaha tegar saat melihat Zyan dangan seorang Wanita sedang berpelukan. Kalian pikir Vani akan mundur dan menangis salah yang ada Vani akan mencaci maki perempuan ini.Sedangkan Zyan kaget dengan adanya Vani dan Ucapan Vani yang menggunakan 'lo-gue'. Zyan langsung melepaskan pelukan Wanita itu.
"Kalau masuk itu ketuk pintu dulu dong yang"
Ucap Zyan kepada Vani"yaah kalau gue ketuk pintu gue ga bisa liat adegan romantis kalian dong"
Ucap Vani mendramatisir sambil melangkahkan kakinya mendekati perempuan itu. Sebenarnya hati Vani sangat sakit tapi dia tidak mau menunjukannya di depan wanita ini. Kalau di depan Zyan pasti Vani akan langsung menangis."language Vani.. dan masalah tadi kamu itu salah paham"
Ucap Zyan memperingati Vani dan memberi penjelasan.Sedangkan Vani hanya diam sambil memperhatikan wanita tersebut.
"Dia itu Tasya sahabat Kaka dari Paris, dan tadi juga cuman pelukan persahabatan..oh iya trus kamu mau ngapain disini"
Ucap Zyan memberi penjelasan."niatnya gue mau ketemu tunangan gue yang selama 1bulan ga ketemu, tapi tunangan gue malah asik dengan perempuan JALANG INI"
Ucap Vani"Stevani Kaka udah peringatkan kamu untuk jaga bicara kamu. dan Tasya bukan Jalang!"
Ucap Zyan dengan nada naik satu oktaf."udah lah yan gk papa kok"
Ucap Tasya sambil mengelus lengan Zyan mencoba menenangkan.Sedangkan Vani sudah ingin menangis pasalnya tadi Zyan membentaknya dan dia tidak bisa dibentak.
"maaf Sya aku mau kamu keluar dulu"
Ucap Zyan lembut"oh iya kamu gk usah marah marah, okeh jaga emosi kamu"
Ucap Tasya di angguki oleh Zyan.Setelah Tasya keluar keadaan di ruangan Zyan hening. Vani membelikan badannya dan dia menangis sambil membelakangi Zyan.
Zyan yang menyadari tunangannya sedang menangis segera menghapiri dan membalikan badan Vani menghadapnya.
Zyan memeluk Vani tapi sayang Vani berontak di dalam pelukan Zyan sambil menangis."apa?! lo tadi udah bentak gue dan lebih milih wanita sialan itu sekarang lo mau peluk gue biar gue maafin lo gitu. gk!"
Ucap Vani setelah berhasil dari pelukan Zyan."Stevani sudah aku peringatkan bahasa kamu itu di jaga!"
"Terserah gue dong, mulut gue ini!"
Ujar Vani sinis yang membuat Zyan geram."oke kalau itu mau kamu. dan saya peringatkan Tasya itu bukan wanita sialan dan jalang seperti apa yang kamu katakan. Kalau Tasya sialan berarti kamu wanita yang tidak memiliki sopan santun!"
Ucap Zyan memperingati.Zyan sebenarnya kasihan melihat Vani yang sedang menangis di depannya. ingin rasanya dia memeluk Vani tapi apalah daya keegoisan Zyan lebih besar.
Hati Vani sakit saat Zyan mengatakan itu semua. Vani menyeka air matanya dan dia mendongakkan kepalanya menatap Zyan.
"Maaf kalau saya kurang sopan terhadap anda. dan maaf sudah menganggu anda dengan wanita anda.."Ucap Vani berhenti karna dia mengahapus air matanya terlebih dahulu.
"mungkin kedatangan saya memang tidak diinginkan disini. saya minta maaf permisi"
Ucap Vani sambil melangkahkan kakinya keluar ruangan Zyan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife [COMPLETED]
Romance#46 IN ROMANCE [24.05.2017] Perjalanan cinta seorang CEO dengan seorang gadis yang baru berusia 17tahun. mereka menikah dengan dasar cinta tapi berbagai macam masalah dari masa lalu mereka muncul saat hidup mereka sudah bahagia, akankah mereka mampu...