Bagian - 20

62.1K 2.1K 18
                                    

Akhirnya udah part 20 😃 makasih 18k Viewers dan makasih buat yang udah vote dan comment di cerita abal abal ku ini 😀

############################

"oh ya mulai besok aku mau tinggal di rumah Bunda dulu" Ucapku datar lalu meninggalkan Ka Zyan yang sedang berdiri.

*************+++++++++*********
Author Pov

Vani masuk ke dalam kamar lalu ke kamar mandi. Saat Vani keluar dari kamar mandi dia langsung melihat Zyan yang sedang duduk di atas ranjang sambil bermain Handphone. Tidak mau ambil pusing Vani langsung merebahkan badannya di samping Zyan tentunya dengan posisi membelakangi Zyan.

Zyan yang sedari sudah menunggu moment seperti ini untuk berbicara tidak dia sia-siakan.

"Aku tau kamu belum tidur" Ucap Zyan seakan mengerti bahwa Vani memang pura pura tidur supaya terhindar dari pembicaraan dengan Zyan.

"aku sama Kaka Sepupu kamu gk ada hubungan apa². soal ciuman itu murni kesalahan dia, aku gk minta buat cium aku. aku gk tau kenapa Tania tiba² cium aku sehabis aku meeting dan kebetulan saat di cium aku kamu dateng. tolong dengerin aku van, aku gk mungkin khianati kamu" Ucap Zyan mencoba memberi penjelasan namun Vani tetap tidak bergeming dia masih dalam posisi pura pura tidurnya.

"Terserah kamu mau percaya atau gk yang penting aku udah jelasin ke kamu!" Ucap Zyan sedikit kesal karna tidak ada respon dari Vani.

Merasa di acuhkan Vani Zyan bangkit dari ranjang berniat menenang kan diri. saat Zyan akan membuka pintu kamar suara Vani mengintrupsi Zyan.

"Kalau emang gk ada hubungan gk mungkin Ka Tania berani Cium!" Ucap Vani datar dan bangun dari acara pura pura tidurnya.

Zyan hanya diam saat Vani berbicara dia bingung apakah dia akan memberi tahukan Vani akan masa lalunya dengan Tania. apakah jika dia memberitahu Vani akan memafkannya atau sebaliknya.

"gk jawab kan!" Ucap Vani masih dengan nada datarnya.

"belum saatnya kamu tau Van" Ujar Zyan sambil terus melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya.

Sedangkan Vani hanya bisa terisak menangis dalam diam saat Zyan tidak mau memberikan penjelasan akan hubungannya dengan Kaka Sepupunya. Dan Vani bertekad akan mencari tahu sendiri.

Pagi pun menjelang Vani berusaha membuka matanya dan saat dirinya sudah bangun dari tidurnya Vani baru menyadari bahwa Zyan tidak tidur di kamar tadi malam. Vani masuk ke dalam kamar mandi dan bergegas untuk berangkat sekolah.

Vani turun menuju ruang makan dan mendapatkan Zyan yang sudah duduk di salah satu bangku dengan segelas kopi dan juga tangannya yang sudah beroperasi mengendalikan tab miliknya.

Vani memilih acuh tak mempedulikan Zyan. Vani tetap berjalan keluar rumah tanpa ada niatan untuk sarapan.

"Mau kemana?" Ujar Zyan masih fokus dengan tabnya

"berangkat!" Ucap Vani ketus sambil berdiri di tempat dia berhenti.

"berangkat bareng" Ucap Zyan sambil beranjak dari duduknya.

"gk usah bisa naik taxi!" Ucap Vani masih ketus.

"gk ada penolakan!" Ucap Zyan tegas sambil berjalan melewati Vani.

"Kenapasih Ka Zyan selalu egois!" Ucap Vani dengan nada tinggi.

"bukan Kaka yang egois tapi kamu yang egois!" Ucap Zyan sambil membalikan badan menatap Vani.

"aku? gk salah kalu ngomong. NGACA DONG!" Ucap Vani membentak.

"Sejak kapan kamu berani bentak kaka?!" Ucap Zyan dengan nada dingin dan menatap tajam mata milik Vani.

My Little Wife [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang