Dua hari sudah berlalu setelah kejadian aneh itu, aku dan Ares mulai mencoba membiasakan diri untuk tinggal seatap. Pagi ini kami sedang sarapan bersama di ruang makan
"Ares..."panggilku
Dia tidak menjawab hanya menatapku
"Ini kan sudah beberapa hari, boleh gak aku ke kantor?"
"Gak"
"Tapikan Res..."
"Gak, tetep gak, lo di rumah"
"Sampe kapan?" Aku mulai tidak sabar
"Sampe minggu depan"
"Tapi-" aku menelan protesku bulat bulat setelah melihat tatapannya yang mematikan "okey, i understand" aku mengalah akhirnya
"Permisi..." Aku berjalan meninggalkan meja makan, selera makanku sudah terbang entah kemana
Aku memutuskan bermain dengan ayunan kecil di taman belakang. Aku memejamkan mataku sejenak, mencoba menghilangkan kekesalanku pada Ares
"Permisi nyonya..." Seorang pelayan menghampiriku
"Ada apa em..."
"Saya Riska nyonya"
"Oh, ada apa Riska?"
"Tuan meminta nyonya bersiap katanya, ayah nyonya meminta tuan dan nyonya menemuinya"
Aku langsung berdiri ketika mendengar kata ayah disebutkan. Aku segera berlari memasuki rumah
"Makasih, Riska" ucapku padanya
Disinilah aku sekarang, disebuah resto. Duduk bersebelahan dengan Ares dan berhadapan dengan ayah
"Jadi, bagaimana honeymoon kalian?" Ayah bertanya
"Biasa aja..." Jawabku
"Waduh, kok gitu, ya sudah yang penting nanti cepet-cepet kasih ayah cucu ya" ayah menodong aku dan Ares dengan permintaannya
"Saya permisi..." Ares bangun dari kursinya dan melangkah keluar, mungkin ke toilet
"Ayah ke toilet dulu kamu tunggu disini" ayah ikut pergi bersama Ares
Aku duduk sambil menghabiskan makananku. Aku memainkan ponselku sesekali. Tiba-tiba seorang pelayan datang dan menghantarkan sebuah kertas
"Permisi nona, pesan untuk anda" kata pelayan itu
"Dari siapa?" Pelayan itu hanya tersenyum dia juga tidak tahu
"Makasih" aku berucap pada pelayan itu
Setelah pelayan itu pergi aku membaca tulisan di kertas itu
'Watch your back mr. Xavierro Malvares' hanya sebuah kalimat dan aku cukup bingung dibuatnya
"Kamu liat apa sayang?" Suara Ares mengagetkanku, aku langsung meremas kertas itu dan meletakannya di saku jeans yang aku pakai
"Nggak ada kok..." Jawabku, awalnya kaget pas denger Ares manggil aku sayang eh ternyata ada ayah dibelakangnya
"Ayah pulang dulu okey, ada urusan" kata Ayah begitu dia kembali
Kami hanya mengangguk dan mengantar ayah sampai ke lobi hotel
Aku masih penasaran dengan pesan itu "Ares... Aku ke toilet dulu bentar" Ares mengangguk, aku segera berlari ke toilet
"Siapa ya yang kirim pesan ini? Maksudnya apa?" Aku membuka lagi kertas yang tadi aku masukan ke saku celanaku
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #1] We're Married aren't We?
Romance-Gue gak mau married orang karir udah lumayan belum lagi keluarga gue juga udah mapan. masa, gue harus married....- Kanaya Angela Malven -Nikah atau gak? Like hell i want to married... umur gue masih muda, cewek cuma masalah... nikah? ogah! - Xavier...