Pukul satu siang, aku bangun dan melihat kakiku, sepertinya sudah jauh lebih baik. Riska mengantar makan siang untukku
"Maaf tuan, ini makan siang anda" Riska berucap sopan
"Ana kerja" ucapku seperti biasa
"Iya tuan, nyonya sudah berangkat tadi pagi. Nyonya juga berpesan untuk membawakan makanan anda" aku hanya mengangguk dan Riska keluar dari kamarku
Aku memakan makan siangku dan meminum beberapa butir obat lalu, pergi ke kamar mandi. Entah apa yang diberikan oleh Ana kemarin tapi kakiku tidak terlalu sakit lagi sekarang. Bahkan bisa dikatakan sudah hampir tak terasa sakit lagi
Aku berjalan memasuki kamar lamaku, aku memandangi setiap foto yang terpajang disana. Aku juga membuka lemari baju ukuran sedang di kamar ini, dan melihat sebuah gaun
"Kau tau Anne, aku rindu padamu. Kapan kau akan kembali?" Lirihku. Anne atau Marrianne Delova adalah kekasihku. Wanita pertama yang pernah bersamaku, aku sangat mencintai dia. Aku berencana menikahinya
Rencana hanya tetap rencana karna kenyataannya dia pergi entah kemana, bahkan hingga saat ini aku belum menemukan keberadaannya. Aku ingin dia kembali, Marrianne ku. Aku menatap setiap fotonya, senyumnya yang manis di foto itu
....
Pukul tujuh malam dan Ana belum kembali, yang benar saja! Aku menelfon Timmy dan dia hanya menjawab tidak tahu dan akan bertanya pada Ana segera. Aku menunggu sampai pukul delapan dan anak itu masih belum pulang
Kini aku berada di dalam mobil milikku dan dalam perjalanan ke kantor Ana. Entah karna apa aku merasa kesal, aku sendiri bingung kenapa aku begitu kesal pada Ana. Pukul delapan lebih dua puluh aku sampai di kantornya
Dapat aku lihat para pengawal yang aku perintahkan untuk menjaga Ana, melihatku dengan tatapan takut. Dan pukul setengah sembilan gadis itu sampai di tempat parkir. Aku lihat dia menutup matanya saat melihat mobilku. Aku segera turun dari dalam mobilku
"Ngapain lo merem kayak gitu" Ana terlonjak mendengar suaraku
"Hehehe... Ares, ngapain kok Ares ada disini?" Ucapnya dengan wajah gugup membuatku ingin tersenyum
"Menurut lo" jawabku singkat lalu masuk kedalam mobil
Aku tersenyum melihat tingkahnya dari dalam mobilku, tapi aku juga masih kesal padanya. Entah karna apa kekesalanku ini. Ana masuk kedalam mobilku dan terus menunduk menyembunyikan wajahnya
Perjalanan pulang kami diisi dengan keheningan. Sudahlah, biarkan saja dia seperti itu, aku juga masih merasa kesal meski tak tahu apa alasannya
.....
Seminggu sudah kami saling berdiam diri, dan seminggu pula aku mengamati dirinya. Ana cukup menarik, sering kali dia ingin memanggilku tapi ia urungkan dan membuat dia terlihat menggemaskan di mataku. Pagi ini kami sarapan bersama dan aku lihat dia tetap menunduk, sesekali pandangan mata kami saring bertemu namun dia segera mengalihkan tatapan matanya ke arah lain
" Res..." Akhirnya Ana memanggilku
"Ares..." Panggilnya lagi karna aku tak menjawabnya
"Xavierro Malvares D..." Dia memanggilku dengan nama lengkapku membuat aku sedikit kesal tak karuan
"Apa!" Aku menatap wajahnya
"Sorry..." Ana berucap sambil menunduk lalu pergi meninggalkan meja makan, aku tahu dia pasti takut pada ku. 'Maaf aku tak bermaksud menakutimu' batinku
Aku akui sejak perginya Marrianne aku menjadi lebih tertutup daripada sebelumnya. Sifatku yang pada dasarnya sudah dingin dan tertutup karna perlakuan keluargaku, sempat berubah dan sedikit mencair karna hadirnya Marrianne. Namun kepergiannya, membuat aku semakin menutup diriku dari semua orang. Lalu Ana datang dengan segala sikap dan tingkahnya yang membuat aku merasakan desiran aneh itu lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #1] We're Married aren't We?
Romance-Gue gak mau married orang karir udah lumayan belum lagi keluarga gue juga udah mapan. masa, gue harus married....- Kanaya Angela Malven -Nikah atau gak? Like hell i want to married... umur gue masih muda, cewek cuma masalah... nikah? ogah! - Xavier...