Aku membuka mataku yang terasa berat dan menempel. Rasa perih dan pusing menyambut diriku. Aku mengerjapkan mataku berkali-kali, ini bukan surga dan juga bukan neraka atau akhirat, jadi ini dimana?
Aku mengedarkan pandangan ke sekelilingku, ruangan bernuansa biru gelap dengan gorden berwarna merah maroon menghiasi kamar ini. Ranjang yang aku tempati saat ini lumayan besar dengan selimut dari bahan beludru yang lumayan hangat
"Ini dimana?" Desis ku pada diri sendiri
"Nyonya? Anda sudah sadar?" Kak Maya kini berdiri di hadapanku menatapku dengan mata berkaca-kaca
"Ini dimana kak?" Tanyaku
"Ini di Andlesia nyonya" jawaban kak Maya membuatku terdiam, Andlesia adalah sebuah negara yang berdekatan dengan ujung bumi, kerajaan yang selalu ditutupi oleh salju dan bersuhu dibawah nol derajat celcius ini selalu ingin aku datangi
"Kali ini berapa lama saya tidur? Dilihat dari ekspresi kakak tadi sepertinya sangat lama" aku tersenyum tipis
"Sekitar dua minggu nyonya"
"Wow, dua minggu? Aku seperti berhibernasi kak... Ares ada disini?"
"Ada tuan sedang keluar. Mungkin nanti akan kembali"
"Kak, aku mau keluar, boleh yah?" Pintaku pada kak Maya
"Kalo dilarang kamu akan tetap pergi kan?" Aku tersenyum dan mengangguk
Kak Maya membantuku bersiap, mencuci muka dan berganti pakaian. Kak Maya memakaikanku mantel yang cukup tebal dan aku segera berjalan keluar dari bangunan itu
"You gotta be kidding me..." Ujarku ketika melihat bangunan ini dari luar, sumpah besarnya dan bentuknya seperti sebuah hotel mewah
"Milik Ares kah?" Tanyaku dan Kak Maya hanya mengangguk
Allen, Marco, kak Zack, kak Len dan masih banyak lagi pengawal yang berjaga disini. Sayang pengawalku yang ikut hanya kak Zack sedang pelayan hanya kak Maya saja
Aku duduk di bawah pohon sambil menatap hamparan salju saat udara semakin bertambah dingin
"Lo bisa mati karna hipotermia nanti kalo lo duduk disini" suara Bariton Ares memasuki pendengaranku baru aku mau protes dia sudah melemparkan mantel bulunya padaku
"Kamu gak dingin Res?" Tanyaku pada Ares
"Gak udah biasa" keheningan kembali melanda kami
Tak ada satupun dari kami yang mau memulai pembicaraan, sampai akhinya
"Hhh..." Ares menghela nafas "may i ask you something?" Aku terkisap ini kali kedua Ares bertanya layaknya manusia normal...
"Silahkan aku gak larang" ucapku
"Kenapa lo seneng banget bahayain diri lo demi gue?" Ares bertanya
"Gak tau, gak ada alasan sih awalnya tapi..." Aku menjawab ragu
"Tapi?" Ares mengulangi perkataanku
"I think i'm fall in love with you Ares" jawabku akhirnya, Ares tak merespon apapun "well, i know that you think this is ridiculous but, jujur sejak insiden di pantry waktu itu aku rasa aku mulai suka sama kamu dan aku gak minta kamu bales perasaan aku kok, perjanjian kita juga tetep akan berjalan kayak semestinya jadi-" ucapanku terpotong
"Kita coba aja" sela Ares
"Hah?" Aku bingung dengan maksud Ares
"Kita coba, mulai lagi dari awal, mungkin kita bisa lanjut terus" wow perkataan Ares cukup mengejutkanku
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #1] We're Married aren't We?
Romance-Gue gak mau married orang karir udah lumayan belum lagi keluarga gue juga udah mapan. masa, gue harus married....- Kanaya Angela Malven -Nikah atau gak? Like hell i want to married... umur gue masih muda, cewek cuma masalah... nikah? ogah! - Xavier...