Setelah menimbang-nimbang akhirnya aku putuskan untuk menghadiri pernikahan adik semata wayangku, Jane. Aku berangkat kembali ke Vicel City, kota yang pernah menjadi tempat tinggalku
Aku menginap di sebuah hotel yang dekat dengan tempat acara digelar. Sambil menunggu waktu, aku putuskan membaca majalah baru yang disiapkan di kamar hotel
"Hm? Marrianne Delova bersama dengan Xavierro Malvares D?" Judul gosip majalah itu membuat aku tertarik
Dan manyesal setelahnya, ternyata majalah itu hanya mempertanyakan keberadaanku dan akankah kami cerai. 'Hello! Saya memang sudah mau cerai, hanya saja surat itu belum sampai ke tangan saya!' Batinku menjawab pertanyaan majalah itu
Sekitar pukul setengah tujuh malam aku berangkat ke acara adikku, dan seperti yang aku duga banyak sekali wartawan yang datang. Jadi, aku putuskan untuk lewat parkiran saja
"Ayah, bunda..." Panggilku pada mereka
"Astaga Angela kemana saja kamu nak? gak ada kabar sama sekali..." Bunda memelukku sekilas
"Bunda..." panggilku
'Plaakk...' Ayah menampar pipiku
"Daniel!" Pekik bunda ketika telapak tangan ayah berhasil mendarat dengan sempurna di pipiku
"Bikin malu aja, kabur gak bilang-bilang, ninggalin suami. Istri macam apa kamu?!" Ayah hendak menamparku lagi tapi bunda dan Jane menghalangi ayah ada kak Thomas juga disitu
"Angel, minta maaf sama ayah" bisik kak Thomas padaku
"Maafin Angel, yah. Angel tau ini gak benar untuk dilakukan tapi Angel punya alasan sendiri, yah" aku menjelaskan pada ayah dan ayah malah makin ngamuk
"Ayah!" Kak Hanz memegang tangan ayah "apa kurang perlakuan ayah membuang Angel ke desa terpencil selama 12 tahun sampai ayah merasa berhak memukul Angel!?" Bentak kak Hanz
Kak Hanz melepaskan tangan ayah dan memeluk diriku. Aku akui dari semua saudaraku hanya kak Hanz saja yang berani membelaku secara terang-terangan di depan ayah. Kak Thomas dan Jane adikku hanya mengasihani dan membelaku seadanya saja...
"Maaf, tapi acara sudah mau dimulai. Silahkan pengantinnya berdiri disini" pengurus acara pernikahan membuat perdebatan kami terhenti
"Selamat ya Jane. Kakak doakan hidup mu bahagia bersamanya" aku memeluk Jane sekilas dan dia tersenyum
Acara pesta berlangsung meriah dan ketika aku menyambut satu persatu tamu undangan terlihatlah keluarga Dimitry datang menghadiri acara ini tak terkecuali kak Orion
"Selamat ya, Angel..." Ma, memelukku dan begitu juga dengan pa setelahnya
"Terimakasih pa, ma..." Ucapku pada mereka
"Xavier belum dateng? Mending juga kamu sama aku kan? Seenggaknya aku gak workaholic kayak dia" kak Orion mencoba mencium ku dan saat itu juga tangan kekar seseorang menarik pinggangku menjauh
'Bau ini...bau parfum Ares'pikirku
"Sentuh Ana, gue bunuh lo!" Makinya pada kak Orion
Ares... Saat ini dia sedang memeluk pinggangku dari belakang secara possessive, seperti tidak ingin melepasnya
'Andai kamu bener mencintai aku Res...' Batinku dan tiba-tiba air mataku hampir saja terjatuh jika aku tidak buru-buru menahannya
"Xavierro!" Bentak pa pada Ares sedangkan Ares? dia hanya menaik-turunkan bahunya
Tak mau membuat keributan, ma menarik kak Orion pergi dari tempatku dan Ares. Aku melirik kearah keluargaku. Mereka terlihat bahagia ketika melihat Ares dan aku saat ini
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #1] We're Married aren't We?
Romance-Gue gak mau married orang karir udah lumayan belum lagi keluarga gue juga udah mapan. masa, gue harus married....- Kanaya Angela Malven -Nikah atau gak? Like hell i want to married... umur gue masih muda, cewek cuma masalah... nikah? ogah! - Xavier...