Sebuah amplop bertuliskan nama Ares tiba di manor siang tadi. Sejak amplop itu datang sampai sekarang aku masih belum membukanya, lebih baik menunggu Ares
"Aya, makan dulu gih, makan malem udah siap" Riska memanggilku dari depan pintu ruang santai
"Hmmm... Nanti aja" jawabku singkat dan seketika itu juga aku merasakan sebuah pukulan mendarat di kepalaku
"Sakit Riska" ucapku padanya
"Makanya makan, tuan Xavier kayaknya pulang malem"
"Iya-iya"
"Makanannya aku bawa kesini ya"
"Okelah kalo begitu"
Riska keluar dari ruangan ini, mungkin hendak mengambil makanannya kesini. Aku masih membolak-balik amplop itu, penasaran dengan isi amplop
"Hah... apa ya isinya?"
Aku berdiri hendak menyimpan amplop itu dan ketika aku berbalik aku melihat James lari kearah ku dan menubruk diriku serta melindungi kepalaku
"Ap-" 'Prang...prang...' Seketika aku terdiam
Suara jendela dan perabot yang pecah mengisi ruangan ini. Aku masih dalam perlindungan James hanya bisa terdiam dan menarik jas yang dipakai oleh James
Setelah keadaan memungkinkan untuk pergi, James menarikku keluar dari mansion dan masuk kedalam mobil kami entah kemana dan jangan lupakan semua pengawal yang ikut menggiringku
"Balto, kak Maya dan yang lain?"
"Mereka aman, manor punya tempat persembunyian bagi mereka"
"Kenapa kita pergi?"
"Kamu beda dengan kami Aya" pernyataan dari Balto membuatku tersentak dan diam
Entah kemana Timmy melajukan mobil ini. Yang jelas mereka membawaku menjauhi manor
"Siniin tangan kanan kamu" kak Zack mengulurkan tangannya
Aku memberikan tanganku dan dia mengikatkan sapu tangannya di lengan kananku yang ternyata tergores dan mengeluarkan darah
"Haduh, tamatlah gue, tuan Xav bakal membunuh gue" James menggumam saat melihat lenganku yang berdarah
Mobil kami berhenti di sebuah hotel mewah, James dan kak Zack turun lebih dulu, memastikan keadaan aman. Aku melihat ada Allen dan Marco disana, mereka merupakan salah satu pengawal Ares
Allen membukakan pintu mobil "mana yang lain?" Tanya Allen
Aku juga baru sadar jika beberapa mobil dibelakang mobilku sudah menghilang entah kemana. Tak lama kemudian aku melihat Ares berjalan menuju pintu keluar dari hotel
"Nyonya cepat kesini, mereka datang" Marco menarik tenganku dan aku dapat melihat dua buah mobil menuju kearahku
Aku masuk kedalam hotel dan tanpa babibu aku langsung berlari dan memeluk Ares, entah kenapa sejak kejadian Kak Orion hari itu, aku merasa aroma parfum yang melekat di tubuh Ares dapat membuatku tenang
"Ada apa ini" Ares cukup terkejut begitu juga tamu yang berjalan di sebelahnya
Aku hanya terdiam dan menarik bagian belakang jas Ares kuat-kuat, perasaan takut masih menghinggapiku. Ares menarik dirinya menjauh
"Kamu kenapa" Ares menatapku dan menurunkan tangannya ke lenganku lalu segera menariknya keatas
"Ini tanganmu kenapa kayak gini"
Aku tak bisa menjawab, masih terlalu takut bahkan sejak tadi tubuhku saja masih gemetaran. Ares melirik Allen dan kak Zack yang berada di luar lobi dengan wajah cukup tegang dan menakutkan
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #1] We're Married aren't We?
Lãng mạn-Gue gak mau married orang karir udah lumayan belum lagi keluarga gue juga udah mapan. masa, gue harus married....- Kanaya Angela Malven -Nikah atau gak? Like hell i want to married... umur gue masih muda, cewek cuma masalah... nikah? ogah! - Xavier...