Author note: mulai dari bagian ini dan mungkin sampai seterusnya, akan ada dua atau lebih POV jadi mohon kesabarannya dalam membaca
Trims. Salam dari saya...
Setelah kejadian pulang malam itu aku benar-benar gak bicara pada Ares pengen minta maaf tapi, dianya pasang muka kayak mau nerkam orang kan jadi serem. Total udah seminggu kita begini, diem-dieman bahkan saat ini aja kita lagi diam-diaman
"Res..." Panggilku
"Ares..." Aku memanggil lagi karna tidak direspon
"Xavierro Malvares D..." Panggilku padanya dan kali ini dia
"Apa!" Merespon dengan muka sangar dan nada menyeramkan
"Sorry..." Aku mulai terbiasa dengan sikap dinginnya yang sedingin gunung es, juga sikap keras dan ucapan kasarnya. Tapi tetep aja serem sampe akhirnya aku cuma bisa mengeluarkan kata-kata itu aja
"Aku berangkat" ucapku. Aku berdiri dan meninggalkan meja makan
Bahkan sarapanku belum ku sentuh sama sekali. Entah kenapa rasanya gak enak juga kalo dicuekin kayak gitu. Aku melihat anak-anak belum menyiapkan mobil untukku jadi aku memilih berangkat dengan naik bus saja
Aku berjalan menyusuri jalan kecil untuk pejalan kaki dan melewati hutan serta udara pagi yang sejuk. Aku baru sadar kalau disekitar manor ternyata ada rumah lain meski letaknya sangat jauh
Larut dalam pikiranku aku sampe gak sadar kalo ada orang yang mengikutiku
"Mmmppp...mmmpppp..." Orang itu membekapku dengan sapu tangan dan memukul tengkukku
"Sorry Angela" hanya itu yang aku dengar karna setelahnya semuanya gelap
Author POV
Keadaan hati Ares sangat kacau balau, entah karna apa ia begitu marah pada Kanaya meski dia tidak mengerti apa alasannya
"Harusnya tuan gak segalak itu sama nyonya" saran Maya
"Berisik lo May" hanya itu saja tanggapan Ares
"Tuan tau? nyonya mengurus tuan waktu tuan sakit, bahkan setelah tuan meneriakinya dengan panggilan yang tak seharusnya" ucap Maya lagi
"..." Ares hanya diam tetapi sorot matanya meminta penjelasan lebih
"Hhh..." Maya menghela nafas "anda meneriakinya dengan sebutan b*tch...sepertinya sifat anda harus dirubah tuan" Maya beranjak kekursi yang tadi sempat diduduki oleh Kanaya untuk merapikan piring bekas pakai
"Eh? Kali ini makanannya tidak disentuh sama sekali? Dasar anak itu" Maya menggumam pelan namun cukup terdengar oleh Ares
Ares tau jika semua pelayan di manor akan memanggil "istrinya" dengan sebutan nama tanpa nyonya di depan namanya. Dia juga tau apa saja yang dilakukan "istrinya" dirumah, bukan dari cctv karna dia terlalu malas untuk memeriksa cctv. Ares mengetahui semua itu dari Maya, pelayan yang sudah mengikutinya sejak dari rumah orang tuanya
Ares dikejutkan oleh getaran ponselnya. Ares melihat kelayar ponsel itu dan menemukan nama Kanaya ada disana, Ares langsung mengangkat telpon itu
"Apa" tanyanya to the point
"Halo Xav, galak amat sama istri sendiri"
Ares menjauhkan ponselnya dari telinganya melihat kelayar ponsel itu sekali lagi, memastikan dia tidak salah melihat nama. Dan namanya benar Kanaya Angela Malven
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #1] We're Married aren't We?
Lãng mạn-Gue gak mau married orang karir udah lumayan belum lagi keluarga gue juga udah mapan. masa, gue harus married....- Kanaya Angela Malven -Nikah atau gak? Like hell i want to married... umur gue masih muda, cewek cuma masalah... nikah? ogah! - Xavier...