That Parfum...

20K 925 18
                                    

Aku berusaha melupakan foto itu dan kembali menjalani hidupku seperti biasa dan hey, sudah hampir tiga bulan kami menjalani kehidupan suami dan istri bersama. Meski bulan pertama penuh dengan tragedi dan hal aneh, tapi akhirnya kami bisa bersenang-senang juga...

Sikap Ares semakin romantis dn menyenangkan, dia juga perhatian padaku meski kami tak pernah tidur di kamar yang sama. Ini sudah cukup untuk sekarang, biar nanti jika memang di kehendaki, kami akan melangkah lebih jauh...

"What are you doing?" Ares menepuk bahuku

"Nothing... Welcome home" aku menyapa Ares

Belum lama ini dia pergi ke Zetria, kota sebelah yang masih berada di negara Kanzpia. Dia mengurus bisnis dengan bos ku dulu

"Bagaimana hasilnya?" Aku bertanya

"Not bad..." Dia menjawab "udaranya dingin mendingan masuk aja yuk" Ares mengajakku. Memang kami saat ini sedang berada di lantai paling atas Manor, karna tadi aku sedang memandang hutan hijau di sekitar manor

"Besok off atau gak?" Aku bertanya saat kami bergandengan berjalan memasuki manor

"Off, aku mau tidur, kurang tidur aku..."

"Okey, jadi besok kamu gak aku bangunin"

....

Keesokannya dia benar-benar tidur selama setengah hari, hebat... pasti dia bener-bener gak tidur selama di Zetria. Aku membuat sebuah kue tanpa rasa untuknya dan secangkir kopi. Aku membawa kue dan kopi itu ke kamar Ares

"Ares... bangun, ini udah sore loh..." Ucapku pada Ares

"Bentar lagi Anne... Lima menit" gumam Ares

'Huh? Anne? siapa dia?' Seketika itu juga lintasan foto itu kembali teringat "jadi namanya Anne..." bisikku pada diriku sendiri

Aku mengelus pelan rambut Ares, menulis sebuah memo dan keluar dari kamar itu. Aku mengambil tas dan jaket ku lalu turun kebawah

"Balto, Kak Zack atau siapa saja yang tidak sibuk, tolong anter aku" ucapku pada pengawal yang ada di manor

"Saya ikut" James berucap

Akhirnya hanya Balto dan James saja yang pergi denganku. Sebenarnya banyak yang ingin ikut hanya aku meminta mereka agar dua orang saja yang ikut

"Kita kemana nyonya?" James bertanya

"Kamu tau gunung yang ada di daerah timur Martove? kita kesana" pintaku pada James dan mereka mengantarku ke sana

Sesampainya disana aku mulai mendaki ke atas gunung itu, gunung dengan kenangan aku dan Ares. Udara musim gugur mulai menerpa menyambutku...

"Aw..." Ucapku saat sepatu heels yang aku gunakan membuat kakiku terpeleset "aku gak apa" ucapku saat James dan Balto hendak melihat kakiku

Aku melepas sepatu itu dan mulai berjalan tanpa alas kaki. Dua jam mendaki aku sampai di pertengahan puncak, jam sudah menunjukkan pukul setengah enam sore. Telapak kaki dan betisku sudah di penuhi luka-luka

"Kanaya, kita pulang sekarang..." James berucap

"Gak mau, aku mau keatas" aku berkeras

"Kanaya... Ini sudah jam setengah enam, sebentar lagi gelap. Ayo pulang" Balto membujukku

"Nggak! Sekali gak tetep gak!" Aku tetap berkeras

"Tapi, Kanaya... tuan Xav pasti nyariin kamu..." Ucap Balto lagi

"Gak... Pokoknya aku harus ke puncak gunung...please... Hiks..." Air mataku mulai berjatuhan

Aku berlari menjauh dari mereka, meneruskan perjalanan ke puncak gunung. Mereka berdua meneriakiku, aku merasakan ponselku bergetar dari saku jaketku. Aku mengambil ponselku dan terlihat nama Ares di layar ponsel

[KDS #1] We're Married aren't We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang