part 1

8.9K 253 5
                                    

Sebuah mobil mewah berhenti di sebuah halaman kampus yang cukup elite. Seorang laki-laki tampan turun dan disusul seorang perempuan yang berpakaian cukup modis.

"baby, nanti kalau ada apa-apa langsung kabarin aku ya? Terus kalau udah selesai, nunggu di dalam aja gak usah keluar, sampai aku datang oke sayang?"

Ujar laki-laki tersebut berpesan kepada kekasihnya.

"Iya aku ingat kok, semua pesan kamu jangan khawatir, tapi Li, aku boleh gak nanti kalau kamu belum jemput ikut jalan sama rena nanti sekalian nunggu kamu, boleh ya sayang, please?"

Perempuan itu memohon sambil menggabungkan jemari tangannya, berharap sang kekasih mau mengabulkan permintaannya.

"Boleh kok, tapi tungguin orang suruhan aku kesini, biar jagain kamu, kamu tetap gak boleh sendirian, sekalipun sama temen kamu yang bisa karate itu"

Laki-laki tersebut tetap saja pada pendiriannya, walaupun kekasihnya sudah memohon.

"Tapi Li, aku cuma mau jalan-jalan doang aku mohon kali ini aja"
"Queen, nurut dong Kenapa sih? bisa gak sih ngerti!"
Apa dia bilang ngerti? Gue di suruh ngerti terus selama ini apa? Harusnya dia yang ngerti, gak salah apa dia bilang kayak gitu? Dasar gak peka egois.
Ingin sekali prilly mengungkapkan apa yang dia rasakan di dalam hatinya. tapi itu tidak mungkin dia kenal siapa Ali, bukan malah luluh tapi malah pertengkaran yang terjadi di antara mereka.
"Sayang queen, kok diem sih, nungguin orang akan aja ya? Sebelum kamu keluar kelas, mereka udah di depan kok"
"Gak usah deh aku tungguin kamu aja"

"Hei kok gitu sih kalau mau jalan ya jalan aja, gak apa-apa kok gak jadi?"

Percuma, itu yang dirasakan Prilly, Ali cowok yang tidak bisa dibantah, dia harus mengikuti semua kemauannya, tapi Ali tidak pernah mau mendengar kemauan Prilly sekalipun Prilly harus memohon. Tapi Prilly tidak bisa melawan, apalagi bertingkah semaunya.
"Gak usah udah gak mood pergi"
"Hey sayang, liat aku kalau mau jalan-jalan, sama aku kan bisa sayang, kemanapun kamu, aku anterin"
Prilly hanya terdiam, berdebat dengan Ali tidak ada gunanya.
"Udah ah kamu masuk gih nanti dimulai lho kelasnya" I love you Princess, sini lebih dekat dong biar aku bisa cium kening kamu"
Prillypun setengah hati mendapatkan perlakuan seperti itu. nurut hanya itu yang harus prilly lakukan.

"Aku jalan ya, ingat pesan aku, aku gak mau aku lalai jagain kamu"

"Iya bye aku masuk ya kamu hati-hati bye Ali"

Prilly pun perlahan berbalik dan berjalan menuju kelasnya, dan tiba-tiba tangannya di pegang oleh seseorang.

" Kamu kenapa sih sayang, marah sama aku iya aku cuma mau melindungi kamu sayang cuma itu, apa sih yang buat kamu jadi kayak gini "
Prilly sedikit kaget dengan ucapan Ali, yang seperti membentak dirinya.
Ali pun menarik kekasihnya itu ke pelukannya. Dia merasa salah telah membentak kekasihnya.

"Maaf aku ya sayang? aku gak sengaja, aku gak maksud" aku.....

"Iya aku tahu kok" udah ya?"
Prilly melepaskan pelukannya yang sebenarnya Li tidak mau, tadi dia harus segera masuk ke kelasnya.

Selalu seperti ini, sebentar marah langsung minta maaf dan memohon, terus kamu ulangi lagi, kapan kamu berubah Li?

Prilly berucap dalam hati, sampai kapan semuanya berakhir, dan Ali mau mengerti dirinya? Dan di hanya bisa berdoa.
"Baby aku masuk dulu ya? Kamu masuk mobil gih, kamu buruan berangkat"

"Udah sekarang masuk duluan" aku lihatin dari sini"

*****

Sampai kapan sih kamu kayak gini li, selalu posesif sama aku, gak pernah dengerin maunya aku. Kamu berubah Li, kamu udah gak kayak dulu.
Prilly larut dalam pikirannya sendiri. Dan tak terasa sedari tadi ada orang yang memanggil namanya.
"Prill, tunggu pril, yaelah Lo dipanggil nyelonong aja, ada apa sih? muka lo kayanya lagi suntuk gitu, Lo sakit apa ada masalah?"
" gue gak apa-apa kok key, santai aja "
" By the way nanti jadi kan? kita jalan setelah kelas piano selesai?"
"Gue gak bisa deh sorry ya? kapan-kapan aja, gue duluan ke kelas"

My Queen BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang