part 37

2.3K 74 0
                                    

Prilly pov

Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Ali dengan kejutan luar biasa ini. Pasti akan menjadi kado terindah buat my prince aku. Ada rasa bersalah sih tadi bohong sama Ali pakai bawa-bawa nama orang tua segala. Tapi mau bagaimana lagi, hanya ini kayaknya cara biar Ali percaya meskipun aku jamin seratus persen kalau Ali gak sepenuhnya percaya.

Aku sudah berada di pesawat pribadi milik Ali. Rasanya tidak saabar agar aku bisa sampai Kanada dan menyusun rencana hebat ku.

"Stev, senyum-senyum aja lo pasti lagi mikir tentang rencana gila lo itu?"

Aku menoleh beralih memandang Delia dan membalas senyum kepadanya

"Ih Delia, rencana Stevie keren tahu" aku mengacungkan jariku berbentuk huruf o pada Vinda.

"Keren darimana itu rencana aneh tahu gak"

"Aneh darimana coba? gue jamin kalian pasti akan ikutan heboh dan takjub setelah kita hasilnya"

"Dasar ya lo stev, dimana-mana itu yang namanya...."

"Berisik deh udah kalian berdua diam aja, nikmati aja fasilitas pesawat Ali jangan kalian ganggu gue" ucapku kesal pada mereka.

"Iya-iya" gak di ajak protes, giliran di ajak maalh nyusahin dasar mereka berdua.

Masih beberapa jam lagi agar pesawat ini mendarat di bandara. Mending sekarang aku istirahat untuk mempersiapkan tenaga untuk nanti. Dan aku berharap semuanya akan sesuai dengan rencana.

*****

Aku sudah sampai dengan selamat di canada dan sekarang aku berada di tempat di mana ku memberikan kejutan untuk Ali dan seperti harapanku semuanya sudah hampir selesai. Tak sia-sia aku minta kakakku tersayang untuk membantu merencanakan ini semua.

Dua sahabat ku jangan tanya mereka di mana. Mereka udah balik duluan ke rumahku. Katanya sih capek, salah sendiri di pesawat ngoceh muluk.

Akan aku bercerita sedikit. Kemarin setelah ingat ide untuk kejutan Ali aku langsung menghubungi kak Deva. Karna tidak mungkin aku mengurusnya sendiri hanya dalam waktu dua hari. Dan aku harus membujuk abangku itu dengan ekstra. Secara waktunya hanya dua hari bagaimana kak Deva gak pusing.

"Hebat gue beri lo penghargaan tertinggi buat kerja keras Lo ini kak" ucapku sambil berkeliling di tempat yang sudah kak Deva rancang sedemikian rupa dan semuanya sesuai dengan keinginan gue.

"Gila stev lo gila, lo gak tahu bagaimana perjuangan gue buat ini? Lo kayak Roro Mendut yang minta candi sama si Badung itu itu tahu gak"

Aku tertawa mendengar keluhannya kasian Roro Mendut di bawa-bawa.

"Bukan Badung beib tapi Bandung Bondowoso gimana sih kamu!"

"Noh bener itu kata calon kakak ipar gue, dia aja yang gak tinggal di Indonesia aja tahu."

"Tapi lo udah bikin dua hari ini gue pusing. gak bisa tidur nyenyak, gara-gara permintaan gila lo ini"

"Sorry deh kak, soalnya gue kan agak lupa kalau ultahnya Ali besok"

"Berasa jin gue mengabulkan permintaan cuma semalam"

"Makasih kakakku sayang kakak ipar ku juga" aku memeluk kak Deva dan pacarnya gak nyangka kakakku yang rada aneh ini akhirnya punya pacar.

"By the way selamat buat kalian ya? Senang deh gue akhirnya kakak gue yang umurnya hampir kepala tiga ini punya pacar juga"

"Gue masih 28 kali Pril"

"Udah keliatan tua ya prill?"

"Banget"

"Kak gue beneran penasaran gimana sih kalian bisa jadian?"

My Queen BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang