part 15

3.8K 86 0
                                    

Ayo dong guys vote sama koment nya............




Berhari-hari Prilly mengabaikan Ali, walaupun Ali sudah berusaha untuk menemui nya tapi prilly enggan untuk bertemu. Selain karna prilly ada masalah dengan Ali, ada hal lain yang harus prilly lebih memprioritaskan nya apalagi kalau bukan sidang skripsi nya.

Dan hari yang mendebarkan itu tiba, sebenarnya prilly sangat butuh kekasihnya, tapi entah mengapa Prilly perlu waktu entah sampai kapan. Dalam hatinya dia masih ingin mempertahankan hubungan ini, tapi mengingat sikap Ali, Prilly harus memikirkan beberapa kali.


"Udah pril, loe harus fokus" prilly meyakinkan dirinya sendiri, dia tidak bisa begitu saja mengabaikan kekasihnya gitu meskipun prilly sudah berusaha tidak perduli tapi kenyataannya perasaan prilly berbeda. Dia sangat merindukan Ali.
Prilly sedikit lega karena ada para sahabatnya yang berada di sampingnya saat ini jadwal sidang mereka berbeda.

"Stev, semangat ya? Gue yakin lo pasti bisa kok"


Delia memberikan semangat kepada prilly menghibur sahabatnya.


"Gue sama Delia pasti akan selalu berdoa yang terbaik buat lo kok stev"

Prilly membalas pelukan kedua sahabatnya itu. "Makasih ya udah berada di sini dukung gue"


"Lo kan mau masuk, kita tunggu di luar ya? Semangat stev" kata vinda di angguki oleh Delia.

Saat Prilly akan memasuki ruang sidang, ada seorang yang mengantarkan bunga dan kado.


"Dengan nona Prilly? Ini ada kiriman bunga buat nona Prilly"


"Iya terima kasih"


Prilly langsung membaca kiriman bunga tersebut, dan betapa terkejutnya Prilly"

Hai Queen, semangat ya buat sidangnya? Aku tahu kamu gak menginginkan aku buat di sana, aku gak apa-apa kok sayang, tapi aku harap kamu mau terima bunga sama kado dari aku, sebelum kamu masuk kamu buka ya sayang? Dan kalau kamu gak mau, kamu bisa membuangnya. Aku disini berdoa buat kamu kamu.

From.
Yang sangat masih mencintaimu
Raffa ali.

"Ali...... ucap Prilly lirih, Prilly tak menyangka Ali begitu masih perduli dengannya, padahal dia sudah mengabaikannya, dan tak terasa air matanya menetes, dia masih masih sangat mencintai Ali, dan hatinya tidak bisa di melepaskan Ali begitu aja.


Prilly membuka kadonya, dan ternyata cokelat yang di bungkus sedemikian rupa membentuk hati. Dan prilly semakin yakin kalau cinta itu masih ada.


Rasa kebencian Prilly menghilang, berubah menjadi rasa rindu dengan kekasihnya.







"Setelah sidang gue harus ke kantor Ali gue harus minta maaf, biarin katakan gue labil, gue gak perduli"


Prilly menikmati cokelat cinta dari kekasihnya, sekarang dia sangat membutuhkan Ali, memeluknya dan menenangkannya. "Ali maafin aku"


Sidang pun berakhir dan prilly sekarang menjadi tinggal menunggu wisudanya.


"Stev, gimana? Berhasil kan?" Cecar Delia saat prilly sudah keluar dari ruang sidangnya.


"Iya gue berhasil makasih ya? Ini semua juga karna kalian kok" jawab prilly sambil berpelukan.


"Stev lo dapat kiriman dari siapa tuh?" Tanya Vinda melihat prilly membawa bunga dan sebuah kotak.




"Dari Ali, tadi ada kurir yang kasih ini ke gue" nada suara prilly menjadi sedikit sedih.




My Queen BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang