part 10

3.3K 98 0
                                    

Dari pagi sampai siang Ali di sibukkan oleh pekerjaannya yang menumpuk membuat dia di Landa kelelahan. jam sudah menunjukkan pukul 15.00 belum ada tanda-tanda pekerjaan Ali selesai malah semakin sibuk.

"Sibuk banget bos, sampai gue ketuk-ketuk gak sadar lo" hampir saja Ali mengumpat karena kehadiran sekretaris nya yang mengagetkan dia.

"Kenapa sih lo? Lo gak liat gue sibuk bim? Kerjaan lo udah selesai?" Tanya Ali tampa melepaskan pandangannya pada monitor di depannya

"Kan kerjaan gue cuma nunggu perintah dari lo" dan kerjaan lo yang di kantor kan udah kerjakan sama sekretaris lo yang cantik itu"

Ali memang mempunyai dua orang sekretaris laki-laki dan perempuan yang di mana yang membantu Ali dalam menyelesaikan urusan kantornya.

Bimo dia lebih tepatnya jadi asisten Ali, orang kepercayaan Ali, untuk membantunya di kantor dan urusan pekerjaan lainnya. Bekerja dengan Ali sudah lebih tiga tahun, meskipun dia suka becanda tapi kemampuannya di berbagai hal tidak bisa di anggap remeh, umurnya berbeda dua tahun di atas ali dan sangat profesional dan dan cepat.

Ali mengenal Bimo saat Ali masih di new York, dan Bimo adalah mahasiswa satu kampus dengan Ali, Bimo hanya bisa mengandalkan dari bantuan beasiswa, tak jarang Ali membantu Bimo dalam kesulitan ekonomi, saat bimo sudah selesai dalam pendidikannya, Ali menawarkan Bimo untuk untuk bekerja dengan Ali, jelas Bimo langsung menerimanya, walaupun dia lulusan luar negeri, cukup sulit mencari kerja, dan Bimo tidak harus susah-susah dalam memikirkan karirnya.

"Li, gue mau ngomong sama lo, bisa lo tinggalkan selingkuhan lo sebentar' gue mau ngobrol serius!" Ucap Bimo sambil tertawa, dai tahu bagaimana Ali saat bekerja, fokus dan tidak bisa di ganggu, tapi Bimo harus mengatakan ini pada Ali.

Bimo tertawa menyebut layar monitor tersebut dengan nama selingkuhan.

Ali beranjak dari kursinya dan duduk di sofa depan ruang kerja Ali.

"Apa apa? Emangnya penting? Gue lagi banyak banget kerjaan Bim!"

"Yaelah lo, pantesan aja si Stevie, cemburu kalau lo udah sama benda di depan lo itu"
Dan wrz
"Udah deh langsung aja, ada apa Bim? gue lagi malas becanda"

"Ya oke, sorry deh, gitu aja lo, jangan di bawa serius Li, santai aja"

Bimo langsung memasang wajah serius, dia tahu Ali seperti apa, bila sedang serius susah untuk untuk tersendiri.

"Oke gini, ada seseorang yang mau membeli pulau Lo di daerah Riau, mereka menawarkan harga yang sangat tinggi Li"

"Siapa? lo tahu kan pulau itu tidak di jual? Kenapa mereka mau membelinya?"

"Orang itu adalah Albert Nicholas Lo tahu kan? Pemilik A.N company. dia meminta orang suruhannya untuk bertemu langsung sama lo, kemarin gue yang menerima mereka, gue udah bilang kalau lo pasti menolaknya tapi mereka tetap minta sama gue, dan mereka bersedia menunggu kabar dari lo"

"Gue jelas nolak lah Bim, gue gak butuh uang sekarang, jadi untuk sekarang biakng sama mereka untuk mencari pulau yang lain, karna jelas gue gak mau jual"

"Kayaknya memang ada sesuatu Li, mereka pasti punya proyek besar kan? jadi mereka ngejar banget pulau itu, padahal masih banyak pulau yang lain, dan Albert juga mempunyai aset yang berlimpah, menurut gue seorang Albert Nicholas gak mungkin tidak mempunyai pulau"

"Gue gak tahu gue gak mau ambil pusing, sekali dia gak ngusik gue, gue juga gak akan urusin urusan dia, serah mereka mau ngapain"

Ali beranjak dari duduknya dan berjalan menutup komputernya yang menyala dan mengambil jasnya.

My Queen BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang