part 19

2.3K 75 0
                                    

Semua teman-teman prilly dan Ali telah kembali ke Indonesia sejak kemarin tapi tidak dengan dirinya dan Ali. Awalnya prilly mengira mereka akan pulang bersama dengan para sahabatnya tapi tebakannya salah besar. Ali sudah mempunyai rencana lain dan prilly tidak tahu rencana apa itu.

"Sayang? Udah siap kita akan berangkat"

"Udah kok aku udah siap"

"Yaudah yuk" Ali menggandeng tangan prilly keluar dari kamar dan akan segera menuju bandara karena pesawat Ali sudah menungg di sana.

"Kok mukanya masih keliatan bete banget sih sayang"

Ali tahu penyebabnya prilly bersikap seperti itu kepadanya karna apalagi kalau bukan soal kemarin.

"Sayang, nanti kita akan jalan-jalan lagi, udah kamu gak usah mikirin mereka, kan nanti setelah kita pulang ke indo kamu bisa ketemu lagi sama mereka" hibur Ali.

"Aku sebal sama kamu,  aku kangen satu pesawat sama mereka Li, udah lama juga gak kan"

"Nanti deh kamu liburan lagi sama mereka tapi sama aku juga pasti nya"

"Dasar egois kamu" prilly membuang muka.

Ali tertawa, sangat cantik bila prilly bersikap seperti itu.

"Udah jangan ngambek ya sayang, kamu percaya kan sama aku?"

Ali memegang dagu prilly berharap ia mau memandang ke arah Ali yang semula memandang jalan raya di sampingnya.

"Iya, aku percaya kok sama kamu"

Seusai meninggalkan Denmark Ali tak serta Merta mengajak prilly pulang tapi untuk pergi ke kesuatu negara yang pastinya prilly akan menyukai nya. Ali sudah merancang jauh-jauh hari rencananya dan Ali bersyukur sampai saat ini kejutan untuk gadis paling spesial di hatinya itu berhasil.

Pesawat Ali sudah jauh  meninggalkan Denmark. Dengan tidur nyaman di pelukan Ali, prilly terlihat sangat nyenyak. Bibir Ali tak henti-hentinya menyunggingkan senyuman manis penuh kebahagiaan, siapapun pasti tahu laki-laki itu sangat amat bahagia sekarang. Bagaimana tidak wanita yang selama ini mengisi hatinya yang menjadi prioritas utama Ali, akan menjadi miliknya seutuhnya. Sebenarnya Ali masih tidak percaya bahwa prilly bisa menerima lamarannya, mau bertunangan dengannya. Meskipun sudah banyak masalah yang mereka hadapi tapi Ali sangat bersyukur Tuhan masih tetap ingin mereka bersama.

"Prince....... Prince" prilly bergumam dalam tidurnya sambil mengeratkan pelukannya pada Ali. Saat menyadari ada pergerakan di sebelahnya Ali segera menenangkannya dengan memberikan sentuhan di lengan dan punggung prilly.

"Prince kamu kok gak tidur ini jam berapa sih kita masih di pesawat?"

"Kok bangun kenapa sayang?" Tangan Ali membelai lembut rambut prilly.

"Ini jam berapa? Aku tanya gak kamu jawab sih, malah balik tanya"

Prilly bangun dari posisi nyamannya duduk tegak membenarkan posisi nya.

"Jam 02.00 pagi sayang, Kamu lihat kan kita masih di pesawat?"

Prilly melihat benda-benda di sekitarnya benar dia masih berada di pesawat.

"Soalnya tempatnya nyaman berasa di kamar aku, pesawat kayak bukan pesawat, tapi mirip hotel, eh bukah mirip tapi sama"

"Kamu nyaman kan disini?"

"Nyaman-nyaman aja sih tapi bosan gak sampai-sampai dari tadi"

"Kalau ada aku bosan gak?"

"Ya enggak sih sama kamu gak pernah bosan akunya"

My Queen BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang