part 23 (A)

1.9K 64 0
                                    

Maaf guys salah post.
Harusnya buat cerita yang yang satunya.
Baru sadar tadi.

Beberapa hari yang lalu Ali dan prilly telah pulang dari liburan romantis mereka.Tentunya dengan status mereka yang awalnya hanya pacaran dan telah berubah menjadi bertunangan.

Dan hari ini Ali akan menemui para sahabatnya sudah lama mereka tidak kumpul bersama semenjak Ali sibuk dengan pekerjaan yang menumpuk dan tentunya prioritas utamanya yang menyita perhatian nya siapa lagi kalau bukan Queennya.

Dengan kaca mata hitam dan pakaian kasual nya Ali memasuki cafe tempat dia dan teman-temannya akan bertemu.

"ini dia prince Kita udah datang" sambut Bryan saat Ali mulai duduk di sampingnya.

"Prince apaan, prince kodok iya"

Tawa mereka pecah terdengar cukup keras dan Ali menatap tak suka kepada teman-temannya.

"Parah loe rel, ganteng kayak Ali loe samain kodok sabar Li tapi emang mirip sih" Erick bukannya membela Ali malah sama saja dengan dua orang tersebut.

"Anjing lo, itu panggilan sayang prilly buat gue!"

Bela Ali dengan nada bicara yang sadis, sambil melempar ketiga orang di depannya dengan stik kentang di meja. Jelas Ali tak suka dengan candaan teman-temannya memang apa yang salah dengan sebutan prince untuknya? Mungkin teman-temannya iri dengannya.

"Yang habis tunangan jangan nyolot dong santai, tadi aja datang wajah lo happy banget gue lihat"

Giliran verel yang bersuara menimpali ucapan Ali.

"Basi lo semua" lagi-lagi tawa mereka terdengar, untungnya cafe sepi jadi tidak menjadi tontonan orang banyak.

" oh iya nih li, berkas kerjasama dari perusahaan kemarin yang lo minta"

"Loe emang sohib gue yan, thanks. Nanti biar perwakilan gue aja yang ngurus"

Ucap Ali sambil memeriksa berkas yang di berikan oleh Bryan.

"Kalau gini aja loe ngomong sohib, kemarin-kemarin lo marah-marah sama gue, dasar muka dua lo"

Erick dan verel tergelak mendengar curahan hati Bryan.

"Pernikahan lo gimana li jadi kapan?" Tanya Erick basa basi.

"Gak jadi ya Li?"

Bukannya Ali yang menjawab pertanyaan Erick malah Verel yang menjawabnya.

"Bacot lo ya?"

Dan seperti biasa Ali selalu memberikan tatapan mengerikan pada verel saat membahas tentang prillynya.

"Becanda kali Li, yaelah"

"Li serius jadi kapan?" Tanya Erick lagi. Kedua sahabatnya juga ikut mendengarkan apa yang akan Ali ucapkan. Karna mereka juga ingin tahu sepertinya.

"Kemarin sih pas waktu di Denmark para orang tua sih nyerahin ke gue sama prilly maunya kapan, baru nanti mereka yang menentukan tanggalnya"

"Emang loe mau kapan?" Ucap Verel sambil meminum soda di depannya.

"Secepatnya lah gue maunya tapi prilly....."

"Tapi kenapa?" Tanya Erick.
Ali menjeda ucapannya karna Ali memilih meminum mochacinonya dulu sebelum melanjutkan ucapannya.

"Dia katanya belum siap"

Terdengar nada kecewa dari jawaban Ali. Semua orang tahu bahwa Ali ingin segera meminang kekasihnya itu, tapi sayang nya prilly masih belum mau memberikan jawaban yang diinginkan Ali.

My Queen BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang