part 41

4.3K 141 30
                                    

Suasana rumah Ali cukup ramai karna kedatangan para sahabat.  Siapa lagi yang mengundang mereka kalau bukan Prilly. Dan seperti biasa, taman belakang menjadi tempat favorit untuk mereka berkumpul.

"Jadi kapan pernikahan kalian?" Tanya Nesya duduk menikmati cake di tangannya.

"Masih lama kok kak 4 bulan lagi," jawab Prilly memotong buah-buahan yang akan dia berikan kepada Ali saat pulang nanti.

"Jadi setelah Erick, giliran lo sama Ali dong stev," ucap Cindy yang duduk di sebelah Nesya.

"Ya kalau kalian mau nyusul duluan juga gak apa."

Cindy dan Nesya saling pandang." Amin deh doain aja," ucap Nesya dan Cindy hanya bisa ngangguk.

Tak lama saat ketiga gadis cantik itu sedang berbincang ada tamu yang sudah mereka nantikan.

"Hallo semuanya," sapa Kiara ramah. Dia datang bersama suami serta putra tampan mereka.

"Hey kak Kiara akhirnya datang juga udah di tungguin lho," jawab Prilly ramah menyambut kehadiran keluarga kecil mereka.

"Maaf ya stev telat. Biasa lah ibu-ibu sekarang repot ngurusin anak dulu."

"Iya kak gak apa-apa, sini Kevin sama aku aja."
Prilly mengendong Kevin dengan hati-hati.

"Udah pantes banget stev," celetuk Nesya membuat Prilly tertawa.

"Ah kak, bisa aja." Prilly tersipu malu.

"Yang lain mana? Kok cuma gue aja yang ganteng disini." Kata Erick melihat sekelilingnya tak ada laki-laki selain dia.

"Masih pada di kantor lah kak."  Kata Prilly masih fokus sama Kevin.

"Bryan masih di jalan, biasa lah macet."

"Kalau Verel masih di kantor katanya nanti bareng sama Ali."
Cindy dan Nesya menjawab bergantian.

Tak lama para laki-laki tampan nan rupawan datang.

"Panjang umur kalian bertiga." ucap Erick melihat para sahabatnya datang.

Ali matanya menatap curiga, "Pada ngomongin gue ya?"

"Tahu aja lo," jawab Erick ketawa.

"Eh stev lho gak cemburu sama si Ali?"

"Ali? Emangnya dia kenapa kak?" Tanya Prilly bingung dengan pertanyaan Erick.

"Si Ali kan dekat banget sama Verel kemana-mana berdua lo gak takut kesaing?"

Tak lama tawa mereka pecah. Ada-ada aja apa yang di bilang Erick.

"Sialan lo, lo pikir gue apaan sama si tiang listrik!" ejek Ali.

"Kampret lo, gue juga ogah kali, secara gue perfect kayak gini. Ya gak baby?" Verel langsung memeluk kekasihnya Nesya.

"Eh kadal lo jangan salah! Lo liat noh di Amrik bodynya oke dan ternyata..." Bryan menggantung ucapannya.

"Yan, Lo mentang-mentang punya banyak kenalan sama mereka lo sampai hafal."

"Sialan lo ngatain gue gak kenal mereka."

"Ini pada ngobrolin apa sih, gak jelas deh." Kata Nasya Yang memang gak paham dengan apa yang mereka bicarakan.

"Pada makan yuk udah siap lho" ajak Prilly mempersilahkan para sahabatnya untuk masuk ke dalam rumah.

Setelah makan mereka melanjutkan acara mengobrol mereka.

"Eh kak baru sadar ini baju yang di pakai Kevin yang aku beli kemarin kan?" Ucap Prilly memperhatikan baju yang di pakai anak Kiara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Queen BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang