part 22 (B)

2.2K 63 0
                                    


Prilly pov

Ali Ali Ali.... Dia selalu bisa buat gue gak bisa mikir apa-apa lagi, setelah surprise yang luar biasa di Denmark yang sampai sekarang belum bisa gue percaya, dan di tambah liburan di Paris, dan Sekarang kita berada di perkebunan anggur, betapa manisnya cowok gue itu, bukan dia tunangan gue, nyebutnya aja gue udah seneng banget. tapi yang gue bingung kok penjaga nya tadi bilang Ali luar biasa kenapa ya? Tapi tunggu dia benar penjaga nya apa yang punya ya? Tahu deh mending gue jalan-jalan, sambil foto-foto. Gue biarin aja Mr Jason Dan Jhoni di belakang gue bodo ah.

Banyak berbagai jenis anggur disini, gue fikir anggur cuma ada ada beberapa macam doang, tapi ternyata banyak. Pasti manis coba ah, dan enak banget rasanya beda sama yang beli di supermarket.

Gue masih berjalan sambil foto-foto, ini tempat bagus banget, gue lihat Ali lagi ngobrol sama orang, bukan Jason, tapi orang lain gak tahu itu ngobrol apaan kayaknya serius banget.

"Nona anda menyukai tempatnya? Bagaimana menurut nona"

Kaget gue, tiba-tiba udah ada di sebelah gue aja kan tadi dia belakang sama si Jhoni.

"Bagus kok bagus banget, gak nyangka aja Ali bawa aku kesini"

"Syukurlah kalau nona senang disini"

Ini orang kok kayaknya sungkan banget sama gue, berasa gue majikannya gitu, ngomongnya sopan dan formal banget.

"Ini boleh langsung di petik kan?"

"Boleh nona silahkan, ini juga organik nona jadi aman bila nona langsung memakannya"

Ini anggur apa tomat sih? Besar-besar Banget, warnanya juga cantik kayak gue, gak tega buat makan, tapi kan gue penasaran rasanya bodo ah gue makan.

"Gimana nona rasanya?"

"Enak banget manis, beda rasanya kalau langsung petik kayak gini"

Ini anggur enak, manis dan segar, bawa pulang ah yang banyak, buat stock di rumah.

"Ini memang anggur unggulan nona, dan anggur ini sebagai bahan dasar red wine dan white wine kami non alkohol"

Saat si om Jason menjelaskan tentang si anggur ini sama gue, gue gak begitu fokus soalnya lihat si Ali yang ngobrol sama laki-laki Perancis.

"Mereka bahas apaan sih pada serius"

"Oh itu tuan muda sedang berbicara dengan Rein anak saya, dia juga pengelola tempat ini, tuan muda jarang bisa kesini nona jadi beliau mempercayakan kami untuk mengelolanya"

"Maksudnya ini perkebunan milik Ali?" Aku melongo memastikan pendengaran yang tidak terganggu, takutnya efek gara-gara makan anggur, ya sebenernya gak ada hubungannya sih.

"Nona tidak tahu?" Aku langsung menggeleng

"Memang tidak semuanya nona tapi 50% milik tuan muda, di tempat lain kabarnya juga ada tapi milik ayahnya tuan muda"

Gue gak tahu mau coment apaan lagi tentang tunangan gue.

"Nona ada apa? Anda memikirkan sesuatu?"

"Enggak kok pak, oh iya panggil Stevie aja jangan non, terus aku manggil om aja ya?"

"Maaf nona saya tidak enak, tetapi terserah nona manggil saya apa saja"

"Gak mau Om panggil Stevie aja biar akrab"

"Baik nona baiklah" non lagi susah banget manggil nama gue.

"Oke kalau gitu antar Stevie keliling lagi ya? Capek kalau nunggu Ali"

"Siap nona maksud saya Stevie" gitu aja pakai acara gugup, emang ada aturan harus manggilku dengan sebutan nona.

Gue mengelilingi kebun ini luas banget ini kebun, lima hari juga gak kelar gue jalannya. Gue dengerin om Jason memberi penjelasan tentang jenis-jenis anggur sesekali Jhony ikut berbicara, dan ini anggur semuanya rasanya beda karena gue coba satu-satu, kembung gue lama-lama kebanyakan makan anggur.

My Queen BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang