part 29

2.1K 55 0
                                    

Farel pov

Akhirnya balik juga aku ke rumah, setelah dua hari  berada di Singapura, tentunya aku pulang dengan bang Nicko yang sudah sembuh cuma harus banyak istirahat.

Mau tidur tapi lapar, mending gue makan dulu deh, tadi kan gue belum sempat sarapan di sana.

"Siang kak, kakak lagi ngapain?"
Aku sapa wajah cantik kakak ipar, sampai sekarang aku masih heran kenapa Abang bisa dapetin istri kayak kak Tania.

"Ini siapin obat sama makan siapa buat kakak kamu, kamu mau makan?"
Tuh kurang perhatian apa coba dia?Kata orang laki-laki yang baik akan mendapatkan perempuan yang baik pula. Lah ini baik dari mana Abang gue.

"Farel kok diam aja kamu mau makan?"

"Iya nih kak, tadi kan disana gak sempat sarapan" jawabku lalu duduk di meja makan.

"Yaudah kamu makan gih"

Gak liat keponakan tercinta gue dia di mana ya? Kalau liat ayam goreng jadi ingat dia.

"Tasya mana kak?"

"Di kamar istirahat"

Aku mulai membalik piring dan mengambil nasi dari tempatnya "Sama Abang di kamarnya?" Tanyaku sambil menyendok potongan ikan balado yang menggiurkan.

"Abang kamu di ruang kerjanya, pulang dari Singapura bukannya istirahat malah kerja"

"Kerja?" Ucapku memastikan.

"Belum juga masuk kamar, kakak kamu sudah di tunggu sama anak buahnya, kakak sih udah ngelarang abang kamu, tapi ya kamu tahu kan Abang kamu seperti apa kalau udah berurusan dengan pekerjaannya, kakak bisa apa"

"Dasar aki-aki, disuruh istirahat malah kerja ngurusin apaan sih? Takut banget bangkrut"

Kak Tania tertawa "Kamu kayak gak kenal abang saja"

Aku meninggalkan meja makan menuju ruang kerja bang Nicko, ikan balado sudah tak menarik lagi bagiku, aku ingin tahu apa yang di kerjakan abangku itu.

"Tuan kita siap melakukan rencana kita tuan"

Saat aku akan masuk ruang kerja bang Nicko, gue dengar mereka sedang bicara serius.

"Bagus kita bisa melaksanakan secepatnya, aku sudah tidak sabar"

Apa yang mereka rencanakan? Aku makin penasaran dengan percakapan mereka. Entah sengaja apa tidak pintu ruangan bang Nicko tidak tertutup rapat, mungkin mereka lupa menutupnya, jadi jangan salahkan aku kalau nguping.

"Semuanya tinggal menunggu perintah anda"

Aku melihat bang Nicko memegang sebuah kertas, bukan itu bukan kertas itu foto kayaknya, tapi foto siapa itu? Rasa keingintahuan gue makin besar.

"Bagus semuanya harus berjalan sesuai rencana gue mau dia hancur"
Gue gak tahan lagi pasti bang Nicko punya rencana jahat untuk mendapatkan sesuatu, bang Nicko salah satu tipe orang yang ambisius, karna aku sudah sangat amat ingin tahu apa yang sebenarnya di rencanakan bang Nicko aku langsung masuk ruangan nya.

Brak...

"Apa yang sedang Abang rencanakan bang" ucapku langsung, bang Nicko terlihat terkejut dengan kedatanganku begitupun anak buahnya.

"Tuan Farel, untuk apa anda kesini?"

Aku tidak menghiraukan pertanyaan anak buah bang Nicko. Aku fokus pada bang Nicho Sekarang.

"Bang"

"Farel, lo gak sopan!" Bang Nicho keliatan marah kepadaku tapi aku gak perduli.

"Kalian keluar, nanti akan kita bicarakan lagi"

My Queen BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang