part 30 B

2.2K 65 0
                                    

Mendapatkan sorakan dari para sahabatnya Ali tidak juga beranjak dari tempatnya sekarang. Duduk di bangku taman yang berada beberapa meter dari tempat teman-temannya berkumpul.
"Ali yuk kesana, gak enak masa tuan rumah asyik sendiri sih disini"
"Bodo amat"
Prilly mulai di buat kesal dengan sikap Ali yang sudah seperti ini. Harus ekstra sabar kalau mau mood Ali tetap baik.

"Baby, ayo dong kesana masa di sini sih"

"Emang dasar pengganggu mereka" dengan terpaksa Ali mengakhiri acara berduaannya dengan Prilly.

"Udah deh gak usah ngedumel muluk ayo tuan Ali"
Ali mengangguk dan masih memeluk pinggang prilly mesra.

"Udah jam sebelas nih balik yuk?" Ajak Verel menegak habis sodanya.

"Iya udah malam besok ada praktek pagi aku"

"Cie bu dokter yang lagi sibuk-sibuknya sekarang"

"Iya nih stev, lagi sibuk banget sekarang, tadi aja di jemput Verel di rumah sakit"

"Yan lo balik gak?" Teriak Verel pada Bryan yang sibuk nge-dj.

"Balik lah, lo mau balik sekarang?" Tanya Bryan balik sambil berjalan ke arah para sahabatnya.

"Yoi"

"Yaudah gue ikut juga, yuk baby pulang" Bryan balik mengulurkan tangannya pertanda mengajak kekasihnya. Dan diangguki oleh Cindy.

"Gue juga balik, kayaknya bumil juga udah ngantuk"

"Siapa bilang aku ngantuk, aku mau disini dulu deh"

Erick terkejut. Istrinya tidak mau di ajak pulang, mau ngapain di sini? Bantuin pembantu rumah Ali bersih-bersih.

"Tapi mah, ini itu udah malam banget, besok aku harus ngantor pagi, ngapain sih kamu disini tumben banget"

"Ya aku mau disini kamu aja yang pulang, stev gak apa-apa kan aku disini?"

"Ya ampun ya gak apa-apa lah kak, apa kakak mau sekalian menginap?" Erick makin terkejut harus menginap di rumah Ali ide yang sangat buruk.

Teman-teman Ali yang lain tertawa dengan sikap kiara. Apa mungkin Kiara ngidam mungkin saja.

"Ya udah kalau gitu gue sama Bryan balik deh selamat menginap di istana megah keluarga Candra"

"Emangnya boleh sama Ali?" Erick memastikan.

"Ya boleh lah, rumah gue kan bertaraf hotel bintang lima, satu malam nya 5 juta deh" tawarnya dan Ali tidak sabar mendengar tanggapan Erick.

"Gila lo Li" hampir saja Erick memukul bahu Ali saking kesalnya.

"Udah kak jangan dengerin Ali, udah malam gilanya kumat"

"Ya ampun Queen, tega banget ngatain tunangannya sendiri gitu, kan cuma becanda"

"Ngapain kalian ikut ketawa" sungut Ali kepada para teman-temannya. Dan langsung menghentikan tawa mereka.

"Udah ah jangan marah-marah muluk"

"Yaudah kak nanti aku minta bibik buat siapkan kamar dulu ya"

"Makasih ya stev, jadi gak enak"

"Gak apa-apa kak Erick"

"Oke kita duluan" pamit Bryan dan Verel serta pasangan masing-masing.

"Oke makasih ya kedatangan nya "

"Oke stev"

"Akhirnya mereka balik juga"

"Aw queen, Kok di cubit sih" adunya sambil mengusap lengannya yang di cubit Prilly.

"Sukurin ngomongnya gitu sih"

"Kan becanda"

"Gak lucu, sana ah aku mau masuk"

Saat prilly sudah masuk ke dalam rumah dan hanya Kiara Erick dan ali.

"Kamu ngapain sih minta nginep di sini"

"Gak apa-apa pingin aja, kamu tuh kenapa gak ikhlas banget disini"

"Tahu nih Rick kenapa sih lo, sebelum nikah juga sering lo tidur di rumah gue"

"Itukan dulu sebelum gue marriage Li, ah lo!"
Erick meninju gemas bahu Ali. Ali tertawa dengan sikap frustasi Erick.

Tak lama Prilly kembali "Kak kamar udah siap, kakak mau istirahat nanti apa sekarang?"

"Sekarang aja deh oh iya stev lupa, kamarnya aja jendelanya kan?"

"Ada kok kak, ada balkon nya juga, semuanya kan emang ada balkonnya kecuali kamarnya yang kerja disini.

"Oke deh sip, yuk pa ajak mama ke kamar"

"Oke"

"Duluan ya Li, stev, makasih lo di izinkan nginep"

"Oke kak"

Kiara menghentikan kakinya "Tunggu deh pah"

"Kenapa ma" tanya Erick bingung.

"Kamu bawa susu hamil aku kan?"

"Ya gak di bawa dong ma, ada-ada aja, mana tahu aku kalau mau nginap di sini"

"Kamu beli deh dulu"

"Ya ampun ma ada-ada aja deh, Beli di mana? Jam segini"

"Di supermarket depan buka 24 kok kak jauh dari sini" mendengar usul Prilly Kiara menggangguk penuh harap.
Dengan amat sangat terpaksa Erick harus memenuhi kemauan istrinya "ya udah iya"

Erick tersenyum melirik Ali dan sepertinya Ali menyadari arti senyuman Erick.

"Apa lo liatin gue gitu? Kangen lo sama gue?"

"Ali ayo temenin gue"

"Ogah"

"Temenin gih, kan Deket ini ayo dong sayang" prilly mendorong badan Ali.

"Aku capek Queen, bininya yang minta aku yang repot"

"Sekali ini aja Li ah lo ayo dong demi ponakan lo" Erick memelas.

"Suruh satpam rumah gue aja yang beli atau pelayan yang kerja di sini banyak lo suruh mereka aja"

"Gak mau ah, kalau gak Erick yang beli temenin deh Li" Kiara ikutan memohon pada ali.

"Kalau kamu gak mau aku aja deh yang temenin kak Erick" mendengar nada mengancam dari Prilly jelas Ali tak bisa melawan.

"Yaudah sama kamu aja deh stev yuk ah" Erick hendak merangkul Prilly dan langsung di tahan oleh Ali.

"Apa-apaan lo mau jadi tukang nikung lo? Gak liat bini lo hamil tuh"

"Aku sih percaya sama Erick Li, dia gak mungkin macam-macam"

"Tuh Li, Kiara aja kasih izin keburu pagi nih stev"

"Iya-iya gue temenin nyusahin aja lo" akhirnya Ali mau menemani Erick ke supermarket.

"Maaf ya om Ali" Kiara jadi sungkan karena Melihat Ali yang sepertinya terpaksa.

"Iya gak apa-apa demi anak lo nih Rick"

"Kamu jangan banyak ngeluh kalau aku hamil terus ngidam kamu gak mau turutin ngidam nya aku"

"Ya gak lah sayang kalau kamu, pasti minta apapun aku jabanin deh" Ali berkata yakin.

"Ah gombalan basi sana berangkat" Prilly mendorong tubuh Ali.

"Sayang papa berangkat dulu ya nak? Doakan papa bisa mendapatkan susu buat kamu"

"Lebay lo ayo ah, keburu ngantuk gue" Ali menarik tangan Erick.

"Nungguin di dalam aja yuk kak" Diangguki oleh Kiara.

Pendek? Soalnya ini sambungan part 30 kepanjangan jadi aku potong deh.
Maaf untuk typo koment ya?
Bye aku sayang kalian 💋💋💋💋💋

My Queen BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang