part 2

7K 232 0
                                    

Prilly pov

Gue gak nyangka hidup gue akan kayak gini, awalnya indah perlahan berubah, pacar yang seharusnya melindungi gue, tapi malah membuat gue kayak gini.
Keluarga gue sibuk cari materi diluar negeri, dan disini hanya sama cowok kasar yang bisanya hanya memaksakan kehendaknya dengan alasan demi gue

Gue sekarang di dirumah sakit, dengan perban di kepala gue, serta infus di tangan gue, insiden tadi siang masih jelas di otak gue, gue berantem sama Ali, saat Ali mau tarik gue ke kamar dan naik tangga, gue berontak, dan gue jatuh dari tangga, setelah itu gue gak tahu Gimana selanjutnya apa yang terjadi.

Sampai sekarang gue gak habis fikir kenapa Ali bisa segila ini sama gue, beda dengan Ali waktu gue kenal dia, perhatian, sabar, penyayang, dan selalu mau mendengar apa mau gue.

Flashback on

Pesta ulang tahun gue yang ke 17, gue bahagia banget Mama papa, kak Deva, dan semuanya sahabat dan teman-teman gue.

"Steff, selamat ya lo? Udah 17 aja, seharusnya masih sma, eh lo udah kuliah aja"

"Biasa aja deh lo,yang lain sudah pada datang ya? Gue kesana dulu ya? Have fun guys...."

"Pril, mama mau kenalin kamu sama seseorang yuk sini"

"Siapa sih mam, kan Prilly mau temuin teman-teman Prilly, Mommy kok ngundang orang gak tanya aku dulu sih"

Si Mama mau ngapain sih? Ini kan acara anak muda.

"Ini tuh spesial cuma 3 orang aja kok, makanannya juga gak akan habis"

"Mama becanda aja deh...... Seriusan mana orangnya?

Akupun mengikuti mama, yang setengah menarikku, siapa sih yang mau Mama kenalin sama gue?

"Itu sayang mereka lagi ngobrol sama Daddy kamu tuh yuk kesana"

Gue pun menurut saja sama mama, memangnya siapa sih yang mau dia kenalin ke gue?

"Dad, ini Princess kita, kenalin sayang mereka sahabat dan rekan bisnis Daddy, itu Om Chandra dan ini istrinya tante Camelia"

"Hallo Om Tante saya Steffy"

Gue pun bersalaman dengan sopan sama mereka, tak lupa mencium pipi kanan kiri Tante Camelia.

"Panggil Prilly aja jeng, biar lebih akrab, kita semua keluarganya manggilnya Prilly, cuma temen-temennya dan sahabatnya manggilnya Steffy"

Mama apaan sih gak jelas banget, gak penting, panggilan aja diributin.

"Cantik banget ya pa? Serasi buat anak kita"

"Iya ma, papa setuju"

Apa dia bilang serasi? Ini maksudnya apa coba?
Kayaknya gue harus cabut dari sini, temen-temen gue pasti udah nungguin, masa'sih yang punya pesta ngilang.

"Mam, aku kesana ya? Mau nyapa temen-temen aku dulu"
"Permisi ya om Tante, prilly mau menyapa teman-teman Prilly dulu"

Baru jalan beberapa langkah, Mommy, sudah tarik lagi tangan gue.

" Bentar dulu kamu gak sopan sayang, ini masih ada tamu penting, kamu malah lebih mementingkan mereka sih!"

Mama malah jadi bisik-bisik sekalian ngomel ngomel di telinga gue!

"Mam, ini pesta Prilly, anak muda semua, ngapain Mama mengundang mereka? Nanti deh Mama ultah atau Daddy baru kalian mengundang mereka, udah ya?"

Maaf mam, anakmu ini bukannya mau kurang ajar, tapi kan memang benar.

"No Prilly, kamu mau Mama aduin sama daddy kamu? Awas ya? Gak jadi Mama kasih kado lho kamu!"

Ish, Mam, ngancemnya gitu banget sih.

My Queen BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang