part 4

4.6K 175 0
                                    

Ali pov

Sore ini, gue mau ngajak my Queen buat touring, dan sebenarnya gue sebel banget sama si Erick, kan rencananya besok gue mau ngajak dia liburan romantis, eh malah ini, tapi gak apa-apa kan bisa sekalian jalan-jalan.

The black's, adalah nama club mobil yang udah lama gue bentuk sama temen-temen gue, dulu gue ketuanya tapi sekarang, gue serahin pada si Erick, tapi gue tetep ikut andil dalam buat acara, kayak touring kali ini.

"Yuk turun, mereka udah nungguin tuh"

Gue gandeng mesra, pinggang ramping my Queen, karna gue mau Semua orang tahu, dia hanya milikku, dan bersama aku mencintainya.

"Prince, kita mau touring ke mana sih? Kok berangkatnya sore, biasanya pagi"

"Gak tahu tuh si Erick, gak jelas, kamu tenang aja, menyenangkan kok"

Gue tahu, sebenarnya Prilly, terpaksa ikutan acara ini, gue tahu banget sama Prilly, tapi mau gimana lagi, gue mau Prilly tahu hoby gue, dan dia harus ada saat melakukan hoby gue, ini juga menyenangkan.

Gue pun mengajak Queen buat gabung sama teman-teman gue, bener kata Queen, semua disini membawa pacar masing-masing, entahlah pacar atau hanya sekedar teman, untuk mereka bawa.

Kami memang janjian di salah satu kafe buat kumpul sebelum berangkat.

"Tuh kan beneran? semuanya pada gak datang sendirian, mereka mau touring atau mau fashion show sih? Lihat tuh pakaiannya?"
Prilly meneliti satu persatu perempuan di tempat ini, memang sih pakaiannya yah kayak kurang bahan sih, tapi sama sekali gue gak tertarik, bagi gue prilly segalanya.

"Udah deh sayang biarin aja Kenapa sih, aku tuh gak tertarik sama mereka Queen, aku hanya mau sama kamu"

"Awas aja kalau sampai mereka Deket-deket sama kamu, atau sebaliknya"

"Enggak kok my Queen, your the one and only"

"Gombal, awas aja kamu ya"
"Yaudah ah yuk kesana mereka udah nungguin kita"

Dan gue menghampiri teman-teman gue yang kayaknya sudah banyak yang kumpul, dan gue benar telat.

"Inilah the best couple kita udah datang apa kabar bro!"

Inilah Erick, salah satu sahabat gue dan temen buat gila-gilaan, dia paling tua, dia adalah direktur utama di salah satu bank swasta besar di Jakarta.

"Baik-baik, sorry telat, biasa macet"
kami saling menyapa satu sama lain, dan cacian ala mereka tak pernah terlewatkan.

"Bulshit Lo,ngomong aja lo habis gituan, sama cewek lo, bener gak guys! Ha...ha...."

"Anjing lo, gue gak sama kayak lo, kerjaan lo mainin cewek doank..... Si Cindy mau aja lho bohongin"

Bryan dia juga teman gue, paling gila, dan suka ngebanyol, walaupun otaknya dia rada 'sakit' tapi dia salah satu pialang saham yang sukses.

"Itu dulu Sekarang kadang-kadang aja, enggak kok sweety bercanda"
Ck, liat tatapan matanya sama ceweknya bikin gue mau muntah.

"Lo sih Li, Bryan lo tanggepin, Gimana kabar kamu stef? Kamu selalu cantik steff"

"Eh kutu air, ngapain lo, acara cium - cium tangan cewek gue? Cari mati lo? Kamu juga Queen mau-maunya aja dipegang sama dia, lo juga nes, loe gak curiga nih sama si cumi ini!"

Si Queen juga diem aja lagi malah senyum-senyum gak jelas, heran gue sama Nesya, mau juga dia sama si verel kutu air"

"Yaelah Li, dikit doang pelit banget lo sama sahabat sendiri, sahabat macam apa lo"

My Queen BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang