Prilly sampai di rumah Ali. Ia sedikit terlambat karna lalu lintas sedang macet, dengan mencari jalan alternatif akhirnya prilly sampai di rumah tunangannya itu. Turun dari mobilnya Prilly bergegas masuk dan bertanya pada pelayan di rumah Ali ternyata yang prilly cari sedang berada di kolam renang.
Prilly ingin segera menghampiri Ali yang duduk di depan depan kolam renang, prilly sempat berfikir tunangannya itu berenang tapi ternyata tidak. Ali mengenakan kaos putih tanpa lengan, pangerannya itu terlihat tampan walaupun hanya terlihat dari belakang. Prilly menatap sejenak sebelum menghampiri Ali, sepertinya Ali sedang memikirkan sesuatu.
"Prince...... Lagi apa?" Ali sedikit terperanjat melihat kedatangan prilly.
"Hai sayang, kangen banget sama kamu"
"Kemarin juga baru ketemu kok, kok udah kangen aja"
Ali segera merengkuh prilly dan mencium keningnya hangat.
"Gak apa-apa, tiap hari kan kangen sama kamu queen"
Prilly tertawa "bisa aja sih gombalnya"
"Kamu tadi habis ketemu sama sahabat kamu ya?"
"Awalnya iya, tapi gak jadi sih karna mereka terjebak macet, rencananya mau ketemu di mall atau cafe yang lebih dekat sama mereka aja, tapi kamu minta aku kesini jadi ya gak jadi"
"Senang banget jadi prioritas kamu" Ali mencubit hidung prilly gemas.
"Aww, selalu deh kamu cubit hidung aku"
"Habisnya gemes sayang, aku gemes banget sama kamu"
Ali mengapit prilly di ketiaknya, prilly menjerit kesakitan bukannya Ali melepaskan nya malah Ali tertawa puas.
Saat Ali melepaskan tangannya prilly memberengut lucu "Kamu mau bunuh aku"
"Ya gak lah sayang, gak mungkin lah aku bunuh kamu, ngomongnya jangan gitu ah gak baik"
"Habisnya kamu sih"
"Kamu tadi jadi main futsal?" Tanya prilly sambil bersandar di kursi panjang di sebuah Ali.
"Jadi kok makanya sekarang badan aku sakit semua sayang si Verel mainnya kasar banget, tadi kaki aku di jegal sama dia" adu Ali manja menunjuk kakinya yang katanya sakit itu.
"Mana? Alah gak apa-apa, berlebihan banget sih kamu, jalan juga bisa kan tadi"
"Tapi nyerinya masih terasa Queen"
Tak tahan prilly dengan aduan Ali, Prilly pun sedikit menunduk ke bawah untuk melihat kaki Ali.
"Ya ampun Ali, cuma memar dikit aja, udah heboh deh kamu"
"Obatin dong sayang, jangan cuma dilihat aja" rengek Ali yang membuat prilly makin sebal.
"Kalau sakit di bawa ke tukang urut aja deh, atau ke dokter spesialis aja sekalian"
"Gak usah sama kamu udah sembuh kok"
"Dasar tukang modus" Gemas dengan ulah Ali Prilly malah menekan kaki Ali yang katanya sakit itu.
"Sakit yank, ih kamu jahat kayak si Verel"
"Dia itu sahabat kamu lho prince, Kok dikatain jahat"
"Habisnya dia mainnya gitu kasar gak sportif"
"Dia gak sengaja kali Li, masaksih dia mainnya gak sportif"
"Pril, Verel itu emang gitu kalau main, dia itu gak mau kalah sama aku padahal kan aku yang dapat bolanya tadi eh, dia gak terima"
"Masaksih verel kayak gitu gak ah, kamu kali yang main curang?" Selidik prilly menaruh curiga, prilly tahu bagaimana Ali sudah berhadapan sama Verel saat bermain, walaupun mereka sahabat tapi sisi rivalitas mereka selalu muncul pada saat tertentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen Bee
Fanfictioncerita mainstrem (mungkin) tentang laki-laki tampan dan wanita cantik yang saling jatuh cinta. privat!!!!! silahkan follow dulu sebelum baca! #5 - Aliandosyarief 21/08/2018