Jam menunjukkan pukul 5 sore, setelah selesai makan di sebuah restaurant, kini aku dan mama kembali ke dalam mobil dengan menenteng beberapa kantung belanjaan. 1 jam dalam perjalanan, akhirnya kami tiba di rumah. Aku melihat Mba Yanti segera membantu mama untuk membawa belanjaannya yang aku taruh di bagasi.
Aku memberikan kunci mobil ke mama dan bermaksud untuk meminta izin karena malam ini Rivaldo akan menjemputku.
"Mah, aku mau--"
"Iya boleh. Jangan pulang malem-malem," ucap mama yang tengah mengeluarkan belanjaan tersebut di dalam kamar.
Aku bahkan belum selesai berbicara, tapi kenapa mama langsung membolehkanku untuk pergi?
"Pasti kamu mikir kan kenapa mama bolehin kamu?" tanya mama dengan bola matanya yang melirik kearahku dengan kedua tangan yang masih sibuk mengeluarkan belanjaannya.
Aku mengangguk perlahan, kemudian mama menghampiriku dan memegang kedua pipiku yang gemuk ini, "Anak mama sudah besar, pergaulan makin luas, kamu kan perempuan... Jaga apa yang kamu punya. Jangan bikin mama kecewa, walaupun mama keliatan sibuk tapi mama selalu mantau kamu de. Paham?" "dan satu lagi... siapapun dia, tolong kenalin ke mama," tambahnya.
"Mah aku--"
"Mama tau, kalo dia cinta sama kamu dia ngga akan ngeliat fisik kamu."
"Mah please mah."
"Mama selalu berdoa supaya ngga akan ada orang yang nyakitin kamu lagi..."
Aku menggaruk kepala dengan perlahan ketika mendengar omongan mama yang semakin ngelantur, aku mengangkat kedua pundakku dan pergi meninggalkannya. Jam menunjukkan pukul 7 malam, masih ada 1 jam untuk aku bersiap-siap.
Malam ini, Rivaldo mengajakku ke luar dan aku tidak tahu kemana dia akan membawaku. Kini aku menunggunya di ruang Tamu, dengan mengenakan dress berwarna merah sesuai dengan permintaannya, aku terus memainkan handphone milikku.
Tidak lama setelah itu, aku mendengar suara klakson mobil dan kuyakin itu adalah Rivaldo. Aku segera keluar rumah dan melihat dia tengah berbicara dengan Pak Anto, Satpam rumahku. Jujur, untuk pertama kalinya aku mengenakan dress. Aku tidak terlalu suka mengenakan dress karena bentuk tubuhku yang besar. Tapi kenapa Rivaldo menyuruhku untuk memakai ini?
Di dalam mobil, aku duduk terdiam dan badanku hanya bergerak mengikuti arah stir mobil Rivaldo,
"Mau ke mana? Kenapa nyuruh gue pake baju kayak gini?" tanyaku.
"Nanti juga tau," jawabnya sambil tersenyum.
Setelah sampai ke tempat tujuan, aku segera turun dari mobil. Aku tertegun ketika ternyata Rivaldo membawaku ke sebuah taman. Di tambah aku mendengar suara seseorang yang tengah memainkan sebuah piano dari arah kejauhan,
Kali ini kusadari
Aku telah jatuh cinta
Dari hatiku terdalam
Sungguh aku cinta padamu
Cintaku bukanlah cinta biasa
Jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku
Aku membalikkan badanku, kulihat Rivaldolah yang ternyata menyanyikan lagu tersebut. Dia juga membawa sebucket bunga mawar merah. Aku tersipu malu, pada akhirnya ada seorang laki-laki yang memberiku sebuah kejutan yang aku yakin itu untukku.
"For me?" tanyaku memastikan.
Rivaldo mengangguk dan tersenyum. Setelah aku mengambil bunga tersebut, kini Rivaldo mengajakku ke tempat di mana di tengah taman tersebut terdapat sebuah air mancur. Di sana terdapat karpet berwarna merah menjulur panjang hingga sampai ke sebuah meja bundar dengan dua kursi di sisi kanan dan kiri di tambah sebuah tempat lilin dengan lilin berwarna merah di atasnya.
Aku benar-benar tidak menyangka bahwa Rivaldo akan memberiku sebuah kejutan yang sama sekali tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku melihat ke langit yang kini di penuhi oleh banyaknya bintang dan 1 bulan sabit yang bersinar terang. Aku yakin, mereka juga ikut merasakan apa yang aku rasakan pada malam ini.
Malam ini begitu indah, bahkan sangat indah. Aku jadi teringat dengan Nathan, andai Nathan adalah orang yang memberiku kejutan spesial seperti ini, mungkin aku akan lebih bahagia. Aku berfikir apakah Tuhan akan menggantikan posisi Nathan dengan Rivaldo? Ah No No No. Biar bagaimanapun Nathan adalah sahabatku satu-satunya. Tapi bagaimana jika Rivaldo bakal jadi pacar ku? Aduh aku rasa ngga mungkin, tapi dengan sikap dia akhir-akhir ini membuat aku semakin bimbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] Heart In The Sky
Teen Fiction1st Love yourself project story [Love your body] in LY [9/4/19] HIGHEST RANKING: #103 IN FUTURE [9/4/19] -Sebuah kado kecil dari Tuhan, Untuk Cal- ❤ Heart In The Sky ❤ Heart In The Sky 2 ❤ Heart In The Sky 3 Karna Tuh...