Part 50

134 18 0
                                    

Baru saja aku akan masuk ke dalam mobil, Aku mendengar suara Theo yang berlari masuk ke dalam garasi rumahku.

"Cal... Oh My God, Lo cantik banget," ucapnya dengan begitu takjub saat melihat penampilanku.

Aku tersenyum kearahnya dan memeluk tubuh Theo dengan erat, "Makasih ya" bisikku perlahan dengan menutup kedua mataku. Balasan pelukkan dari Theo begitu hangat, bahkan aku sampai bisa tertidur di dekapannya. Oh Gosh! aku harus buru-buru, kalau tidak aku bisa telat datang.

Segera ku lepaskan pelukan dari Theo dan masuk ke dalam mobil. Anak itu melambaikan tangannya dengan tersenyum ke arahku.

-AUTHOR POV-

"Gimana sahabat kita itu?" tanya Arch yang kini menahan satu tangannya pada pundak Theo.

"Cantik banget..." -jawab Theo yang melirik ke arah Arch- "...Tapi masih cantikkan kamu kok," ledeknya.

"Lo ngga usah macem-macem sama gue! Ah iya Btw... Kok lo ngga nembak-nembak Cal sih?" tanya Arch penasaran.

Theo berdecak heran, "Nembak?"

Arch menggerakkan kedua alisnya naik turun dengan senyum yang lebar. Theo pun menggeleng perlahan dengan tertawa kecil.

"Alah, Masih ae suka mendem perasaan... Kalian berdua tuh muna-muna gimana gitu ya... Jangan sampe gue satuin kalian di altar! Nih ya gue kasih tau, ketika 'cowo' sama 'cewe' ada ikatan persahabatan, mustahil banget kalo salah satu di antara kalian ngga nyimpen perasaan 'lebih' " ucap Arch.

"Perasaan lebihku hanya untukmu adinda terkasih..."

"THEO IH! GUE SERIUS!"

Theo hanya tertawa melihat sahabatnya yang satu ini nampak terlihat kesal, terlebih tadi Theo bergerak memutar layaknya Ballerina

"Nah lo kapan sama Akbar? Udah jalan lama, belum di tembak juga" tanya Theo yang mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Lo sama Cal mah gitu, bisanya ngalihin topik... Udah ah gue mau mandi! Nanti anterin gue," pinta Arch dengan membalikkan tubuhnya dan berjalan sambil menghentakkan kaki.

"Siap!" saut Theo.

"Lo ngapain di situ? Ayo masuk ke dalem!" seru Arch dengan menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

Theo segera berjalan masuk kedalam dan menemukan kedua adik tiri Cal tengah asik bermain Barbie.

-CAL POV-

BRAKK...

Segera ku tutup pintu mobil ketika telah sampai di parkiran sekolah SMA ku yang lama. Bukan-bukan, maksudku bukan sekolahku dengan Nathan. Yup SMA Mawar 5 adalah sekolah lamaku.

Aku masuk ke lingkungan sekolah dengan menggenggam undangan berwarna merah muda yang pernah aku terima sewaktu berada di Cafe Easton.

Benar-benar indah, aku melihat ada beberapa balon berbentuk hati bertuliskan Happy Valentine's Day yang terletak di depan sekolahku dan yang pasti ada boneka kelinci berwarna coklat di bawahnya.

Di sana, aku melihat beberapa murid angkatanku tengah asik berfoto bersama teman satunya. Ah aku tau lelaki ini. Dulu dia murid dengan tampang yang buruk, sama sepertiku. Namanya adalah Sebastian Henry. Aku sempat tercengang ketika melihat dirinya yang sekarang. Aku yakin kalau waktu akan merubah semuanya dengan sempurna jika kamu percaya dengan Tuhan.

 Aku yakin kalau waktu akan merubah semuanya dengan sempurna jika kamu percaya dengan Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Completed] Heart In The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang