Part 17

138 22 0
                                    

Aku duduk terdiam di sebuah kursi goyang yang baru saja aku pindahkan dari kamar almarhum kaka menuju kamarku. Aku teringat sepotong kenangan demi kenangan saat mereka semua masih bersamaku. Saat kebahagiaan itu terus datang menghampiriku, saat semua kemauanku terpenuhi, saat mama belum terlalu sibuk dengan urusan kantornya, saat papa belum terlalu sibuk dengan urusan proyeknya dan saat Kak Clarisa belum terlalu sibuk dengan urusan kuliah. Saat semua terasa indah, sulit untuk di lepaskan, sulit untuk di lupakan dan sebelum sebuah Bis menabrak mobil papa hingga rusak saat papa menjemput kak Clarisa dari kampus,

Tapi kini...

Semua hanya tinggal... K E N A N G A N.

Aku teringat saat pertama kali Nathan membelaku sewaktu lisa terus membullyku di sekolah, Yup Nathan.

"Denger Cal! Lo itu sempurna, Jangan pernah lo salahin diri lo sendiri hanya karna lo menganggap lo itu beda dari yang lain."

"Apa yang telah kita miliki, suatu saat bakal kembali ke asalnya."

"Cari seseorang yang bisa nerima semua kelebihan (kekurangan) lo."

Aku menoleh ke arah kiri sudut ruangan kamar, mataku tertuju pada sekumpulan abu yang berada di atas lantai, abu dari bunga mawar berwarna merah itu, Yup aku telah membakarnya...

Aku menarik nafas panjang dengan menutup kedua mataku perlahan, ku goyangkan kursi goyang ini secara perlahan sambil mengingat potongan-potongan memori yang terus terlintas di pikiranku dan sekarang aku mendengar suara rintikan hujan yang kini mem...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menarik nafas panjang dengan menutup kedua mataku perlahan, ku goyangkan kursi goyang ini secara perlahan sambil mengingat potongan-potongan memori yang terus terlintas di pikiranku dan sekarang aku mendengar suara rintikan hujan yang kini membasahi rumahku.

Aku berdoa kembali kepada Tuhan,

Tuhan... kenapa engkau selalu memberiku seseorang yang salah? Kenapa kau harus mengenaliku dengan Rivaldo yang sudah jelas dari awal dia selalu meremehkanku sampai pada tingkat keraguanku datang dan Engkau? Engkau mendengar keraguan itu, dan hatiku semakin sakit saat mengetahui Temanku ternyata menyukai seseorang yang sama dengankuTuhan... apa kau merasakan apa yang aku rasakan? Aku hanya ingin seseorang yang terus berada di sampingku, untuk menjagaku, untuk menghargai perasaanku dan untuk terus memujiku tanpa harus memandang fisikku

Tuhan? kapan aku bisa merasakan kebahagian Itu (Kembali)

[Completed] Heart In The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang