Part 51

153 18 0
                                    

Mau tidak mau, aku harus mengikuti setiap ide yang di berikan oleh Akbar dengan maksud agar kami berdua bisa menang. Baiklah, ide anak ini masih masuk akal. Aku hanya di suruh memberikan perhatian lebih, ya layaknya seorang pacar.

Tidak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, semua anak yang berkeliaran di luar, kini segera masuk ke dalam ruangan acara. Aku merasa seperti kembali di jaman SMA, saat melihat bersatunya Rivaldo, Utami, Akbar, dan Amel.

Lagu pilihan dari panitia reoni ini terus di putar yang membuat kami semakin nyaman, bahkan ada yang bertepuk tangan, menggerakkan kepala atau sekedar ikut bernyanyi.

Aku duduk di kursi dengan sebuah meja bundar berada di tengah-tengah aku dan juga akbar. Ku tatap sepasang MC yang tengah membacakan sebuah acara. Hingga pada akhirnya kedua MC tersebut meminta semua semua orang yang berada di dalam ruangan ini untuk berdansa di tengah-tengah lapangan basket yang terletak di dalam ruangan. Aku dan Akbar pun segera berjalan ke tengah, dia menatap kedua mataku dan aku membalas tatapan dari kedua bola mata berwarna hitam pekat itu. Tangannya kini meraba pinggangku dan tangan yang kirinya mengambil tangan kananku untu mengangkatnya agak tinggi.

Aku mendengar musik mengalun, yang menandakan kami harus mulai berdansa. Ku lihat Rivaldo dan juga Tami, ikut dalam acara Couple Valentine ini.

Akbar terus menatap kedua mataku dan sudah pasti aku membalas tatapannya walau tidak lama. Akbar melepaskan genggaman yang berada di pinggangku dan aku memutar dengan tangan kanan yang di angkat ke atas.

Bug...

Aku menongah kan kepalaku dan melihat matanya. Aku terdiam sekejap ketika aku menubruk Rivaldo. Lampu yang berada di dalam ruangan menyorot kearah semua orang yang tengah berdansa. Aku menengok kearah Akbar dan ternyata dia malah berdansa dengan Tami, Ku lihat ke-sekeliling dan sepertinya ada acara pergantian pasangan dansa. Rivaldo membungkuk dan menyodorkan tangannya kearahku. Aku segera menyambut tangannya dan memulai berdansa kembali.

Kutatap kedua mata Rivaldo sambil terus mengikuti langkah kakinya. Jantungku berdegub dengan kencang sesaat dia membalas tatapanku. Perasaan macam apa ini? Sorotan lampu menambah suasana menjadi sangat romantis menurutku. Sesekali aku memutar dengan tangan yang terus di genggam oleh Rivaldo. Sepertinya aku tengah merasakan sebagai seorang putri dongeng untuk satu malam ini.

"Do you feel the same?" tanya Rivaldo.

"Feel what?" tanyaku heran.

"About the feeling..." jawabnya.

"No I don't, Sorry" jawabku dengan mengalihkan pandangan.

Setelah selesai berdansa, Ku lihat beberapa juri tengah menilai kami semua. Kemudian sepasang MC itu, menyuruh kami untuk Romantic Dinner, yang berarti setiap pasangan harus menyuapi pasangan satunya dengan begitu romantis. Aku segera berjalan kembali menuju Akbar dan meninggalkan Rivaldo yang terdiam.

Aduh Tuhan, Aku belum pernah menyuapi siapapun. Bagaimana kalau nanti aku gemeteran, terus sendoknya jatuh? Pasti bakal kena diskualifikasi. Otomatis bakal kalah.

"Cal... Udah mulai. Kok bengong?" tanya Akbar yang berbicara dengan lirih.

Aku tersenyum menyeringai dan kami segera penyuapi satu sama lain sambil sesekali tertawa. Aku melupakan kejadian sewaktu SMA dengan akbar. Aku yakin anak ini telah berubah 100% dari Akbar yang dulu. Aku berharap semoga Ia tidak menyakiti hati Arch.

***

Jam menunjukkan pukul 9 malam, itu berarti acara Romantic Couple telah usai. Tiba saatnya Juri mengumumkan siapa yang berhak menjadi pemenang The King and The Queen For This Valentine Day Tonight.

[Completed] Heart In The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang