Mine [END]

#1 You and Me

#1 You and Me
Mine
LeeHyunRa
Caramel Macchiato
wonwoobee

Kill me softly
Close my eyes with your caress
I can‘t reject it anyway
I can‘t even escape anymore
You are too sweet, too sweet
Because you are too sweet
[Blood Sweat and Tears – BTS]

Dentuman musik keras nan memekakan telinga seperti biasa masuk kedalam kuping seorang Jeon Jungkook. Pria yang masih duduk di bangku tingkat dua High School ini seakan tak terganggu dengan suara yang sungguh membuat gendang telinga siapapun menjerit.

Ini adalah salah satu kebiasaan Jungkook, bersenang-senang di Club setiap malam. Menikamati setiap minuman yang meluncur indah di kerongkongannya. Bukan tanpa alasan mengapa pria berumur delapan belas tahun ini sering menghabiskan waktunya di Club. Dia kesepian. Oleh karena itu Jungkook membutuhkan hiburan dan juga perhatian, dan disinilah dia mendapatkan keduanya.

“Kook, kau tak bermain?” tanya Yugyeom, salah satu teman Jungkook yang sengaja menyenggol lengannya.

Jungkook mengerang. “Tidak – Semua jalang disini sudah pernah aku sentuh. Aku bosan. Aku hanya akan minum hari ini” balas Jungkook sekenananya. Tak lupa satu tangan Jungkook kini kembali membawa segelas minuman untuk ia teguk.

Yugyeom yang sejak tadi dipeluk manja oleh seorang gadis pun, akhirnya memilih pergi. ‘Sahabatnya ini sedang tak asik’ batin Yugyeom setelah melihat aksi Jungkook yang terus menerus meneguk cairan bening. “Baiklah, aku akan bermain dengan Jihyo”

“Pergilah – dan hey, jangan lupa dengan kondommu. Berhenti menghamili waniata, dasar bodoh”

Mendengar peringatan dari sang sahabat, sontak saja membuat Yugyeom tertawa geli. “Tenanglah, aku telah menyimpan banyak di dompetku. Ayo sayang” setelah memberikan ciuman penuh nafsu pada sang gadis, Yugyeom pun dengan segera membawa tubuh mungil sang gadis kedalam kamar yang sebelumnya Yugyeom pesan.

Melihat hal itu, sontak saja membuat Jungkook menyunggingkan senyumnya tipis. Sebenarnya Jungkook pun ingin bermain hari ini, tapi sialnya tak ada satu gadis pun yang berhasil merebut atensinya. Semuanya sama saja, tak ada yang spesial.

Bosan dengan kesendiriannya, mengingat malam ini dua sahabatnya – Mingyu dan Yugyeom memiliki acara bermain masing-masing. Mingyu dengan kekasihnya - Sujeong dan Yugyeom dengan jalang bayarannya.

Jungkook pun memutuskan untuk pergi dari Club dan menghabiskan malamnya di rumah yang sialnya sepi. Orang tua? Jangan tanyakan hal itu – orang tua Jungkook tak pernah memikirkannya . Bisnis dan bisnis lah yang selalu Ayah dan Ibunya pikirkan. Meninggalkan anak mereka pada pengasuh dan supir yang selalu siap sedia melayani Jungkook dua puluh empat jam. Dan Jungkook membenci itu.

Belum sempat Jungkook pergi dari tempat bermainnya ini, tiba-tiba sebuah tangan mungil menahan laju langkahnya. “Jungkook? Kau Jungkook kan?”

Alis Jungkook terangkat. Mencoba untuk mengingat siapa gadis yang berada dihadapannya kini.

“Kau siapa?” dan sialnya Jungkook tak ingat. Salahkanlah kadar alkohol yang kini mulai membuat kesadaran Jungkook menipis.

Gadis dihadapannya itu tersenyum kecut. “Aku Chaeyeon – teman lesmu. Kau tak mengenalku?” tanya sang gadis yang kini mulai menunjukkan ekspresi sedih dan kecewanya.

Jungkook hanya menatap gadis dihadapannya ini dingin. “Lalu? Apa maumu?”

“Kau tak ingin bermain?” ajak Chaeyeon yang kini sengaja membawa tangan menganggur Jungkook untuk menyentuh dadanya yang sedikit terekspose.

Jungkook menelan saliva-nya bulat-bulat. Jungkook adalah pria normal, malah kelewat normal. Mendapat perlakuan seperti ini sungguh membuat Jungkook berpikir yang iya-iya. Belum lagi tangannya kini menyentuh objek yang sangat lembut, kenyal dan juga hangat.